Kemarahan Jokowi Dinilai Bentuk Lepas Tanggung Jawab dan Mencari Kambing Hitam

Zulfikar SyZulfikar Sy - Rabu, 01 Juli 2020
Kemarahan Jokowi Dinilai Bentuk Lepas Tanggung Jawab dan Mencari Kambing Hitam

Presiden Joko Widodo. (ANTARA/HO-Biro Pers Sekretariat Presiden/Muchlis Jr/aa/sh

Ukuran:
14
Audio:

MerahPutih.com - Pengamat politik Pangi Swayri Chaniago menilai, kinerja kementerian yang jeblok memancing kejengkelan serta emosi Presiden Jokowi dalam pidatonya di hadapan para menteri.

Menurut Pangi, sikap marah-marah Presiden Jokowi dipertontonkan di hadapan para menteri jadi dagelan politik, mencari “kambing hitam” demi menutupi kelemahannya sebagai presiden dalam menjalankan roda pemerintahan.

Baca Juga:

Polisi Temukan 'Mens Rea' Korupsi, Jokowi: Gigit Saja

"Bagaimana mungkin kita bisa mahfum bahwa kegagalan pemerintahan tertumpu pada kelemahan pembantu presiden? Bagaimana ceritanya kalau presidennya tak punya strong leadership yang berkelas, apakah masih bisa mengerakkan gerigi rotari? Memberikan pengaruh dan energi positif bagi menterinya dan menjadi kekuatan/semangat bagi para menteri?" jelas Pangi, Rabu (1/7).

Pangi melanjutkan, kegagalan menteri adalah kegagalan Presiden Jokowi sendiri. Sebab, presiden dan menteri itu satu kesatuan orkestra yang memainkan lagu dan musik secara bersama.

"Sebetulnya ini bagian integrasi atau satu kesatuan, pada dasarnya adalah bagian yang tak terpisahkan, dalam mengerakkan keberhasilan roda pemerintahan yang sedang beliau pimpin. Tempo permainan harus sama, tidak masuk akal comman sense tertumpu kesalahan dengan menyalahkan salah satunya aktor saja," jelas Pangi.

Ia menyebut, yang dipertontonkan di ruang publik ibarat “menepuk air di dulang, terpercik muka sendiri”.

"Ini adalah dagelan politik yang sedikit agak memalukan, pada saat yang sama sebetulnya Presiden mengonfirmasi atau membuat pengakuan atas kegagalannya dalam memimpin lewat kinerja menterinya yang inkompeten," jelas Pangi.

Presiden Joko Widodo selaku inspektur upacara tiba dalam Peringatan Ke-74 Hari Bhayangkara Tahun 2020 di Istana Negara, Jakarta, Rabu (1/7/2020). ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan/POOL/aww. (ANTARA FOTO/SIGID KURNIAWAN)
Presiden Joko Widodo selaku inspektur upacara tiba dalam Peringatan Ke-74 Hari Bhayangkara Tahun 2020 di Istana Negara, Jakarta, Rabu (1/7/2020). ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan/POOL/aww. (ANTARA FOTO/SIGID KURNIAWAN)

Di sisi lain kemarahan pejabat di ruang publik seringkali dijadikan sebagai alat politik.

Pangi menyebut, ini adalah kesempatan bagi Jokowi untuk terus memposisikan dirinya terlihat “cuci tangan bersih".

"Sementara pihak yang paling layak disalahkan atas ketidakmampuannya dalam menjalankan roda pemerintahan adalah para menteri yang tidak becus bekerja, bukan dirinya sebagai presiden," terang dia.

Pangi meyakini, langkah ini bagian dari strategi mengeser perhatian publik, yang tadinya kinerja pemerintah yang buruk tertuju atau fokus pada kelemahan strong leadership seorang presiden.

"Harapannya desain tekanan publik dari awalnya mempersalahkan presiden bergeser menyalahkan menteri," terang dia.

Baca Juga:

Jokowi Keluarkan 7 Instruksi ke Polri di HUT Bhayangkara

Pangi menyarankan, ketimbang marah-marah di depan para menteri, jauh lebih berkelas beliau melakukan reshuffle senyap berbasis kinerja, bukan lagi waktunya reshuffle berbasis bagi-bagi kue kekuasaan, tapi reshuffle wajib berbasis key performance indicator (KPI) yang terukur, bukan penilaian berdasarkan like or dislike, asumsi, pikiran liar, berdasarkan penilaian klaim semata.

Jokowi tak perlu marah-marah, mengguliti menteri di depan publik, sama saja buka aibnya sendiri, sama saja ketidakmampuan presiden sendiri dipertontonkan.

"Jauh lebih baik/terhormat langsung saja reshuffle tanpa bising di ruang panggung publik, presiden ceramah, ngomel di depan menteri sudah enggak menarik lagi dipertontonkan, sudah enggak zamannya menteri diceramahi pakai marah-marah sagala," tutup analis politik Sekaligus Direktur Eksekutif Voxpol Center Research and Consulting ini. (Knu)

Baca Juga:

Jokowi Marah, Ini Penilaian Ombudsman

#Presiden Jokowi #Kabinet Jokowi Ma'ruf Amin
Bagikan
Ditulis Oleh

Zulfikar Sy

Tukang sihir

Berita Terkait

Indonesia
Cerita Ajudan Saat Jokowi Pemulihan Sekaligus Liburan di Bali Bersama Semua Cucu
Presiden ke-7 Joko Widodo (Jokowi) tiba dikediaman Jalan Kutai Utara 1, Kelurahan Sumber, Kecamatan Banjarsari, Solo usai berlibur bersama cucunya di Bali, Sabtu (12/7).
Alwan Ridha Ramdani - Minggu, 13 Juli 2025
Cerita Ajudan Saat Jokowi Pemulihan Sekaligus Liburan di Bali Bersama Semua Cucu
Berita Foto
Anggota Watimpres Era Presiden Jokowi, Djan Faridz Jalani Pemeriksan KPK
Anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) era Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi), Djan Faridz usai menjalani pemeriksaan KPK di Gedung Merah Putih, Kuningan, Jakarta, Rabu (26/3/2025).
Didik Setiawan - Rabu, 26 Maret 2025
Anggota Watimpres Era Presiden Jokowi, Djan Faridz Jalani Pemeriksan KPK
Indonesia
Pulang ke Solo, Jokowi Akan Dilibatkan dalam Kegiatan Kampung oleh Pengurus RT/RW Setempat
Jokowi diharapkan kembali berbaur dengan masyarakat di wilayah setempat.
Frengky Aruan - Selasa, 22 Oktober 2024
Pulang ke Solo, Jokowi Akan Dilibatkan dalam Kegiatan Kampung oleh Pengurus RT/RW Setempat
Indonesia
H-1 Pensiun, Mural Infrastruktur Era Jokowi Mejeng di Jalan Slamet Riyadi
Presiden Joko Widodo akan kembali ke Solo setelah purnatugas.
Ananda Dimas Prasetya - Sabtu, 19 Oktober 2024
H-1 Pensiun, Mural Infrastruktur Era Jokowi Mejeng di Jalan Slamet Riyadi
Indonesia
Hari Kerja Terakhir di Istana Negara, Jokowi Bicarakan Proses Transisi Pemerintahan
Jokowi juga menggelar makan siang terakhir bersama jajaran menteri kabinet kerja
Angga Yudha Pratama - Jumat, 18 Oktober 2024
Hari Kerja Terakhir di Istana Negara, Jokowi Bicarakan Proses Transisi Pemerintahan
Lifestyle
Mitos Seputar Pohon Pulai yang Ditanam di Istana Negara oleh Jokowi
Presiden Joko Widodo menanam pohon pulai di perkarangan Istana Negara Jakarta pada Kamis (17/10) atau sebelum berakhirnya masa jabatan.
Frengky Aruan - Jumat, 18 Oktober 2024
Mitos Seputar Pohon Pulai yang Ditanam di Istana Negara oleh Jokowi
Indonesia
[HOAKS atau FAKTA]: Jokowi Marah karena Prabowo Tiba-tiba Pilih Anies Jadi Wapres
Dalam narasinya disebutkan Jokowi marah karena Prabowo diam-diam memilih mantan Gubernur Jakarta Anies Baswedan sebagai wakil presiden (wapres) pengganti Gibran Rakabuming Raka.
Frengky Aruan - Jumat, 18 Oktober 2024
[HOAKS atau FAKTA]: Jokowi Marah karena Prabowo Tiba-tiba Pilih Anies Jadi Wapres
Indonesia
Di Penghujung Jabatan, Jokowi Bentuk Korps Pemberantasan Korupsi Polri
Angga Yudha Pratama - Kamis, 17 Oktober 2024
Di Penghujung Jabatan, Jokowi Bentuk Korps Pemberantasan Korupsi Polri
Indonesia
Gantikan Heru Budi, Sekda Joko Ditunjuk Jadi Plh Pj Gubernur Jakarta
Sekda DKI Jakarta, Joko Agus Setyono, ditunjuk sebagai Plh Pj Gubernur Jakarta. Ia menggantikan Heru Budi yang lengser hari ini.
Soffi Amira - Kamis, 17 Oktober 2024
Gantikan Heru Budi, Sekda Joko Ditunjuk Jadi Plh Pj Gubernur Jakarta
Indonesia
Presiden Berhentikan Heru Budi sebagai Pj Gubernur, Diganti Teguh Setyabudi
Presiden Jokowi telah menandatangani Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 125P tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Pj Gubernur DKI Jakarta.
Frengky Aruan - Kamis, 17 Oktober 2024
Presiden Berhentikan Heru Budi sebagai Pj Gubernur, Diganti Teguh Setyabudi
Bagikan