Pengamanan Jelang Puncak KTT IORA Petugas Libatkan Anjing Pelacak

Jelang puncak Konferensi Tingkat Tinggi Asosiasi Negara Lingkar Samudra Hindia (KTT IORA) di Jakarta Convention Center (JCC), Selasa (7/3), besok, TNI dan Polri perketat keamanan di sekitar lokasi.

Komandan Satuan Tugas Pengamanan VVIP KTT IORA 2017 Letkol Laut Edys Riyanto, menjelaskan, penjagaan ketat dilakukan di pintu masuk stadion Gelora Bung Karno yang berada di kawasan JCC Senayan, Jakarta Pusat. Sejumlah aparat gabungan dari TNI dan Polri dengan bersenjata lengkap, dengan melibatkan anjing pelacak, berjaga di beberapa titik pintu masuk kawasan JCC tempat berlangsungnya KTT IORA.

"Jelang puncak digelarnya KTT IORA tahun 2017 yang akan dihadiri oleh beberapa kepala negara dan kepala pemerintahan, pengamanan di JCC tempat berlangsungnya acara dijaga ketat oleh pasukan TNI dan Polri," kata Edys Riyanto, seperti dilansir Antara, Senin (6/3).

Dalam pengamanan ini, sejumlah aparat gabungan dari TNI dan Polri membawa senjata lengkap, dengan melibatkan anjing pelacak, berjaga di beberapa titik pintu masuk kawasan JCC tempat berlangsungnya KTT IORA.

Pengamanan juga dilaksanakan di bandara Soekarno-Hatta dan Halim Perdana Kusuma Jakarta sebagai tempat kedatangan serta hotel tempat menginap para tamu kepala negara dan kepala pemerintahan yang akan mengikuti kegiatan KTT IORA 2017.

Jumlah kekuatan TNI dan Polri yang terlibat dalam pengamanan VVIP KTT IORA sebanyak 12.000 prajurit terdiri dari TNI Angkatan Darat, TNI Angkatan Laut, TNI Angkatan Udara dan Polri.

alutsista yang dikerahkan untuk mendukung pengamanan jalannya KTT antara lain Heli Bell 412, Panser Anoa, Kendaraan khusus Jihandak, Kapal Perang Republik Indonesia (KRI), Sea Rider serta Pesawat Boeing 737- 400, Pesawat Hercules C-130 VIP, Pesawat C-295, Heli NA S-332 VIP, Heli NA S-332, Heli SA-330 dan Heli EC-120B.

Pada puncak KTT IORA yang juga untuk memperingati 20 tahun IORA berdiri ini rencananya akan dihadiri oleh 16 kepala negara dan pemerintahan, delapan organisasi internasional, dan perwakilan dari tujuh negara mitra wicara.

Baca juga: Pastor Katolik: Raja Salman Bawa Islam yang Teduh