Penerbangan Sipil dan Militer Akan ‘Sharing’ Wilayah Selatan Pulau Jawa


Menteri Perhubungan Ignasius Jonan. (Foto MerahPutih/Muchamad Yani)
Merahputih Nasional - Menteri Perhubungan (Menhub) Ignasius Jonan mengatakan ruang udara utara Pulau Jawa ini sudah sangat padat, yaitu nomor lima terpadat di dunia, terutama jalur dari Jakarta ke Surabaya. Karena itu, pemerintah akan mencoba memanfaatkan ruang udara di selatan Jawa.
“Jadi yang dikatakan Bapak Seskab, ini terlarang ini bahasa Inggrisnya restricted ya. Jadi bukan terlarang itu tidak boleh, tapi restricted ini biasanya ruang udara selatan Jawa hanya digunakan untuk penerbangan non sipil, atau penerbangan militer. Nah, sekarang akan digunakan secara sharing (bersama-sama),” kata Jonan kepada wartawan usai rapat terbatas, di kantor Kepresidenan, Jakarta, Rabu (13/7).
Jonan menambahkan Pemerintah berharap bisa gantian waktunya dengan TNI-AU atau dengan penerbangan-penerbangan non sipil. Kalau itu bisa, sebut Jonan, maka untuk penerbangan misalnya ke Yogya, ke Solo misalnya, juga ke misalnya juga ke Banyuwangi atau ke Denpasar, itu waktunya bisa hemat kira-kira 10 menit, fuel-nya bisa 15%.
“Kira-kira fuel konsumsi fuel dan harga tiket mestinya bisa turun kurang lebih 10%. Ya lumayan kan. Jadi ini kalau bisa dipakai, mengurangi kepadatan di ruang udara utara Jawa,” jelasnya.
Dengan pemanfaatan jalur Selatan Jawa itu, Menhub meyakini akan bisa menambah frekuensi penerbangan. Ia menyebutkan, sekarang ini menambah frekuensi penerbangan ke daerah misalnya Yogya, Solo, dan yang di bandara-bandara selatan seperti di Ngurah Rai, kalau yang dari Jakarta atau dari barat itu tidak mudah.
“Slot-nya juga tidak banyak, kalau di jam-jam yang dikehendaki,” jelasnya
Menurut Jonan Presiden telah mengarahkan untuk mencoba mulai melihat potensi pembangunan bandara baru di wilayah selatan Jawa Timur, khususnya yang berbatasan dengan Jawa Tengah, seperti Trenggalek, Blitar, Pacitan, Kediri, Ponorogo.
“Ini menurut saya penting sekali untuk, bukan membuka terisolasian, bukan, ini enggak terisolasi, tapi untuk meningkatkan daya saing perekonomian di wilayah itu. Jadi kita akan pelajari lokasinya di mana, tanpa mengganggu pangkalan udara Iswahyudi di Madiun,” imbuhnya. (Abi)
BACA JUGA:
- Menteri Jonan Akui Sulit Atasi Kemacetan Selama Mudik Lebaran
- Menteri Jonan Bantah Kemacetan Parah di Tol Jadi Penyebab Pemudik Meninggal
- Menhub Jonan: Ayo Sukseskan Arus Mudik Lebaran
- Tips Bugar Saat Mudik Menurut Menteri Ignasius Jonan
- Menteri Jonan Ingatkan Para Pemudik agar Manfaatkan Rest Area
Bagikan
Berita Terkait
Kemenhub Diharap Bisa Maksimalkan Anggaran untuk Prioritaskan Aspek Keselamatan Hingga Sektor Pelayaran

Solo Masuk Daftar 10 Kota dengan Biaya Transportasi Termahal, Dishub Beri Respons

Legislator PKB Minta Pemerintah Penuhi Tuntutan Driver Ojol

Proses Pendinginan, Bangkai Kapal Barcelona Terapung di Laut Dikawal Patroli PLP Bitung

Kemenhub: Seluruh Korban Selamat dan Meninggal Kapal Barcelona Sudah Ditemukan

Penerbangan Citilink dan Batik Air dari Halim Dikurangi, Sebagian Dialihkan ke Bandara Soekarno-Hatta

Ingat! Penerbangan Batik Air dan Citilink Pindah Bandara per 1 Agustus, Jangan Sampai Salah

Satgas Khusus Dibentuk Untuk Berantas Layangan Perusak Penerbangan di Soekarno-Hatta

Manifest KMP Tunu Pratama Jaya Diduga Tak Valid, Pengawasan Kemenhub Dipertanyakan

KMP Tunu Pratama Jaya Terakhir Dicek Sebulan Sebelum Tenggelam, Menhub Pastikan Hasilnya Laik
