Sains

Peneliti Ciptakan Kamera Kapsul untuk Diagnosis Masalah Pencernaan

Andrew FrancoisAndrew Francois - Kamis, 08 Juni 2023
Peneliti Ciptakan Kamera Kapsul untuk Diagnosis Masalah Pencernaan

Kamera kapsul endoskopi yang dapat dikontrol. (Foto: George Washington University)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

KAMERA video kapsul untuk endoskopi yang dapat dicerna manusia sejatinya sudah ada, tapi sangat terbatas dan tidak dapat dikontrol oleh dokter. Kamera itu juga tidak dapat dikontrol, sehingga bergantung sepenuhnya pada gravitas dan sistem pencernaan untuk bergerak di dalam.

Para peneliti kini telah mendobrak batasan itu dengan mengembangkan kamera kapsul yang memungkinkan kendali jarak jauh, seperti yang dilaporkan Engadget mengutip Fakultas Kedokteran & Ilmu Kesehatan George Washington University.

Teknologi itu memungkinkan dokter secara harfiah menggerakkan kapsul video mini, yang disebut NaviCam, di seluruh sistem pencernaan untuk memvisualisasikan dan memotret area masalah potensial, menawarkan alternatif potensial untuk endoskopi tradisional. Kamera itu menggunakan magnet eksternal dan joystick gaya video game untuk menggerakkannya.

Baca juga:

Kamera yang Menangkap Detil dengan Baik

“Endoskopi tradisional adalah prosedur invasif untuk pasien, belum lagi mahal karena perlu anestesi dan cuti kerja. Kapsul yang dikontrol secara magnetis dapat digunakan sebagai cara cepat dan mudah untuk menyaring masalah kesehatan di saluran pencernaan bagian atas seperti bisul atau kanker perut," kata profesor Kedokteran Darurat di Fakultas Kedokteran & Ilmu Kesehatan GWU.

Teknologi ini masih dalam tahap pengujian meski hasilnya positif. Meltzer dan rekan-rekannya di perusahaan teknologi medis AnX Robotica melakukan penelitian terhadap 40 orang dan menemukan bahwa dokter dapat secara akurat mengontrol kapsul ke semua bagian utama perut dengan tingkat keberhasilan visualisasi 95 persen.

Pasien-pasien ini juga menjalani endoskopi tradisional untuk memastikan bahwa kamera tidak melewatkan lesi berisiko tinggi. Manfaat potensial bagi pasien beragam, karena kamera dirancang untuk mendeteksi perdarahan, pembengkakan, dan lesi.

Baca juga:

Canon Buat Kamera Baru Berukuran Kecil dan Bisa Digantung

Itu juga dapat secara otomatis mengirimkan video dan gambar di luar situs untuk ditinjau lebih lanjut. Studi resmi menunjukkan bahwa menggunakan kapsul kamera tidak menimbulkan risiko kesehatan, meskipun teknologinya tidak memungkinkan untuk biopsi, karena merusak bagian dalam tubuh.

Para peneliti mencatat program uji coba ini masih dalam tahap awal. Namun mereka memastikan percobaan yang jauh lebih besar dengan lebih banyak pasien sudah di depan mata, yang berarti proses mereka sangat positif dan akan terus berlanjut dengan cepat. (waf)

Baca juga:

Fast Burst Camera, Tangkap Momen dengan Cepat

#Sains #Kesehatan
Bagikan
Ditulis Oleh

Andrew Francois

I write everything about cars, bikes, MotoGP, Formula 1, tech, games, and lifestyle.

Berita Terkait

Indonesia
Peredaran Rokok Ilegal Dinilai Mengganggu, Rugikan Negara hingga Merusak Kesehatan
Peredaran rokok ilegal dinilai sangat mengganggu. Sebab, peredarannya bisa merugikan negara hingga merusak kesehatan masyarakat.
Soffi Amira - Kamis, 25 September 2025
Peredaran Rokok Ilegal Dinilai Mengganggu, Rugikan Negara hingga Merusak Kesehatan
Indonesia
Pramono Tegaskan tak Ada Peningkatan Penyakit Campak
Pemerintah DKI melalui dinas kesehatan akan melakukan penanganan kasus campak agar tidak terus menyebar.
Dwi Astarini - Jumat, 12 September 2025
Pramono Tegaskan tak Ada Peningkatan Penyakit Campak
Indonesia
Dinkes DKI Catat 218 Kasus Campak hingga September, tak Ada Laporan Kematian
Langkah cepat yang diambil jajaran Dinkes DKI untuk mencegah penyakit campak salah satunya ialah melalui respons penanggulangan bernama ORI (Outbreak Response Immunization).
Dwi Astarini - Selasa, 09 September 2025
Dinkes DKI Catat 218 Kasus Campak hingga September, tak Ada Laporan Kematian
Indonesia
DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong
Lonjakan kasus malaria yang kembali terjadi setelah daerah tersebut sempat dinyatakan eliminasi pada 2024 itu harus menjadi perhatian serius pemerintah pusat dan daerah.
Dwi Astarini - Kamis, 04 September 2025
DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong
Lifestyle
Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut
Stres dapat bermanifestasi pada gangguan di permukaan kulit.
Dwi Astarini - Kamis, 04 September 2025
Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut
Dunia
Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat
Menkes AS juga menghapus program pencegahan penyakit yang krusial.
Dwi Astarini - Rabu, 03 September 2025
Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat
Lifestyle
Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular
Mereka yang membatasi makan kurang dari delapan jam sehari memiliki risiko 135 persen lebih tinggi meninggal akibat penyakit kardiovaskular.
Dwi Astarini - Selasa, 02 September 2025
Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular
Indonesia
Rencana Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Belum Dapat 'Lampu Hijau' DPR, Legislator Soroti Pentingnya Keadilan Sosial dan Akurasi Data Penerima Bantuan Iuran
Irma mendorong BPJS Kesehatan untuk bekerja sama dengan Badan Pusat Statistik
Angga Yudha Pratama - Kamis, 28 Agustus 2025
Rencana Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Belum Dapat 'Lampu Hijau' DPR, Legislator Soroti Pentingnya Keadilan Sosial dan Akurasi Data Penerima Bantuan Iuran
Indonesia
Prabowo Janji Bikin 500 Rumah Sakit, 66 Terbangun di Pulau Tertinggal, Terdepan dan Terluar
Presiden Prabowo juga menargetkan membangun total 500 rumah sakit berkualitas tinggi sehingga nantinya ada satu RS di tiap kabupaten dalam periode 4 tahun ini.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 26 Agustus 2025
Prabowo Janji Bikin 500 Rumah Sakit, 66 Terbangun di Pulau Tertinggal, Terdepan dan Terluar
Indonesia
Prabowo Resmikan Layanan Terpadu dan Institut Neurosains Nasional di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional
Presiden Prabowo yakin RS PON Mahar Mardjono dapat menjadi Center of Excellence bagi RS-RS yang juga menjadi pusat pendidikan dan riset, terutama yang khusus berkaitan dengan otak dan saraf.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 26 Agustus 2025
Prabowo Resmikan Layanan Terpadu dan Institut Neurosains Nasional di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional
Bagikan