Pendapatan Per Kapita Kembali Naik, Gaya Hidup dan Belanja Berubah

Alwan Ridha RamdaniAlwan Ridha Ramdani - Jumat, 24 Desember 2021
Pendapatan Per Kapita Kembali Naik, Gaya Hidup dan Belanja Berubah

Mal di Solo. (Foto: Antara)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MerahPutih.coom - Pendapatan diyakini mulai mengalami pertumbuhan setelah sebelumnya, menurun karena pandemi. Khusus untuk Jakarta, ia yakin pendapatan per kapita telah melebihi USD 4.000. Sebelum pandemi pendapatan per kapita mencapai USD 4.050 pada 2019, namun turun menjadi USD 3.870 pada 2020.

Kepala Perwakilan Bank Indonesia DKI Jakarta Onny Widjanarko menyampaikan ke depan, tren konsumsi masyarakat akan mengutamakan kualitas produk dan kenyamanan berbelanja.

Baca Juga:

Berbagai Risiko Baru Bayangi Pemulihan Ekonomi Indonesia

"Ada kaitannya pendapatan per kapita penduduk dengan perubahan gaya hidup, selera, dan kualitas,” kata Onny dalam Webinar Seri 2 ISEI Jakarta, Jumat.

Onny menjelaskan, jika pendapatan per kapita penduduk sekitar 2.000 dolar AS, ditandai dengan banyaknya kehadiran minimarket. Pendapatan per kapita sekitar 3.000 dolar AS ditandai dengan kehadiran apotek-apotek dan outlet dan pada kisaran 4.000 dolar AS ditandai dengan hadirnya Midi atau middle class.

"Kami kira di Jakarta ini sudah terjadi, barang-barang yang premium tapi affordable. Produksi kosmetik, obat-obatan dan barang mewah lainnya dijual dengan diperkecil size-nya sehingga terjangkau oleh siapapun," ujarnya.

Bank Indonesia memperkirakan jika income per kapita masyarakat mencapai USD 4.000 , masyarakat middle income class akan semakin banyak, kebutuhan kualitas naik, dan ekonominya berubah menjadi ekonomi gaya hidup berupa kesehatan, kecantikan dan perawatan.

Pasar Tanah Abang. (Foto: Antara)
Pasar Tanah Abang. (Foto: Antara)

"Termasuk juga kehadiran Gen Z dan Gen Alpha yang fasih dengan online dan omnichannel," katanya.

Ekonomi DKI Jakarta diperkirakan tumbuh di kisaran 3,5-4,3 persen pada 2021 dan meningkat lagi pada 2022 menjadi di kisaran 5,3-6,1 persen. Inflasi pada 2021 diperkirakan pada kisaran 1,5-2,1 persen dan untuk 2022 berada pada kisaran 2-4 persen.

"Perekonomian Jakarta diperkirakan akan terus membaik seiring dengan peningkatan mobilitas pada awal triwulan IV 2021 yang didukung oleh terkendalinya kasus COVID-19 serta akselerasi vaksinasi," ujarnya. (Asp)

Baca Juga:

Serapan Anggaran Pemulihan Ekonomi Tidak Bakal Capai 100 Persen

#Pemulihan Ekonomi #Bank Indonesia
Bagikan
Ditulis Oleh

Asropih

Berita Terkait

Indonesia
Legislator NasDem Rajiv Mangkir dari Panggilan KPK, Pemeriksaan Bakal Dijadwalkan Ulang
Anggota DPR RI dari fraksi NasDem, Rajiv, mangkir dari panggilan KPK terkait kasus dugaan korupsi dana CSR Bank Indonesia dan OJK.
Soffi Amira - Selasa, 28 Oktober 2025
Legislator NasDem Rajiv Mangkir dari Panggilan KPK, Pemeriksaan Bakal Dijadwalkan Ulang
Indonesia
Ramai Bantahan Jumlah Dana Pemda Mengendap, Menkeu Purbaya Lempar Tanggung Jawab ke BI
koordinasi terkait data simpanan pemda di bank merupakan kewenangan BI sebagai bank sentral.
Alwan Ridha Ramdani - Kamis, 23 Oktober 2025
Ramai Bantahan Jumlah Dana Pemda Mengendap, Menkeu Purbaya Lempar Tanggung Jawab ke BI
Indonesia
Bantah APBD Jabar Parkir di Bank, Dedi Mulyadi Pegang Bukti Menkeu Pakai Data Lama dari BI
Dedi menjelaskan angka Rp 4,17 triliun yang dikutip Menkeu Purbaya merupakan data BI merujuk pada laporan keuangan per 30 September 2025, sehingga tidak mencerminkan kondisi terkini. Baca juga:
Wisnu Cipto - Kamis, 23 Oktober 2025
Bantah APBD Jabar Parkir di Bank, Dedi Mulyadi Pegang Bukti Menkeu Pakai Data Lama dari BI
Indonesia
BI Tahan Suku Bunga Acuan, Perang Tarif AS Bikin Ekonomi Dunia Melemah
Berbagai indikator menunjukkan kebijakan tarif AS memperlemah kinerja perdagangan global, tercermin dari melambatnya ekspor dan impor di sebagian besar negara.
Alwan Ridha Ramdani - Rabu, 22 Oktober 2025
BI Tahan Suku Bunga Acuan, Perang Tarif AS Bikin Ekonomi Dunia Melemah
Indonesia
Utang Luar Negeri Pemerintah Meningkat 6,7 Persen, Begini Peruntukannya
Posisi ULN pemerintah tersebut didominasi utang jangka panjang dengan pangsa mencapai 99,9 persen dari total ULN pemerintah.
Alwan Ridha Ramdani - Rabu, 15 Oktober 2025
Utang Luar Negeri Pemerintah Meningkat 6,7 Persen, Begini Peruntukannya
Indonesia
Cadangan Devisa RI Turun Rp 33 T, BI Jamin Masih Aman Buat Bayar Utang Luar Negeri 6 Bulan
BI menilai posisi cadangan devisa tetap berada pada level yang aman dan memadai.
Wisnu Cipto - Selasa, 07 Oktober 2025
Cadangan Devisa RI Turun Rp 33 T, BI Jamin Masih Aman Buat Bayar Utang Luar Negeri 6 Bulan
Indonesia
BI Pangkas Suku Bunga, Perbankan Diminta Lebih Giat Salurkan Kredit untuk Dorong Pertumbuhan Ekonomi
Anggota Komisi XI DPR RI, Amin Ak, meminta perbankan untuk lebih giat lagi dalam menyalurkan kredit usaha.
Soffi Amira - Jumat, 19 September 2025
BI Pangkas Suku Bunga, Perbankan Diminta Lebih Giat Salurkan Kredit untuk Dorong Pertumbuhan Ekonomi
Indonesia
Perekonomian Masih Dalam Tren Melambat, Pertumbuhan Ekonomi Dunia Masih Akan Rendah
Bank Indonesia memperkirakan pertumbuhan ekonomi dunia pada tahun 2025 masih berpotensi lebih rendah dari perkiraan sebelumnya, yaitu sekitar 3 persen.
Alwan Ridha Ramdani - Rabu, 17 September 2025
Perekonomian Masih Dalam Tren Melambat, Pertumbuhan Ekonomi Dunia Masih Akan Rendah
Indonesia
Suku Bunga Acuan Kembali Dipangkas 25 Basis Poin, Ekonomi Masih Melemah
Sementara, suku bunga lending facility diputuskan untuk turun sebesar 25 bps menjadi pada level 5,5 persen.
Alwan Ridha Ramdani - Rabu, 17 September 2025
Suku Bunga Acuan Kembali Dipangkas 25 Basis Poin, Ekonomi Masih Melemah
Indonesia
Enam Bank Himbara Dapat Kucuran Dana Rp 200 Triliun, Menkeu Minta Jangan Dibelikan SRBI atau SBN
Purbaya menyampaikan bahwa proses pencairan dana akan dilakukan segera setelah penandatanganan dilakukan
Angga Yudha Pratama - Kamis, 11 September 2025
Enam Bank Himbara Dapat Kucuran Dana Rp 200 Triliun, Menkeu Minta Jangan Dibelikan SRBI atau SBN
Bagikan