Pendaki Rinjani Akan Dipasang Aplikasi Pelacak, Uji Coba Dimulai Akhir Agustus
Arsip - Tim SAR gabungan mengevakuasi pendaki asal Brasil JDSP (27) yang terjatuh di Gunung Rinjani. (ANTARA/SAR Mataram)
MerahPutih.com - Gunung Rinjani dipilih menjadi tempat uji coba aturan pemasangan alat pelacak bagi pendaki untuk memastikan keamanan saat melakukan pandakian.
Kementerian Kehutanan (Kemenhut) menggandeng Federasi Mountaineering Indonesia (FMI) dalam uji coba ini. Penggunaan aplikasi melacak keberadaan pendaki Gunung Rinjani itu akan mulai diterapkan akhir Agustus.
"Akhir Agustus, awal September sudah jalan dan ini sekali lagi pilot project di Rinjani," kata Menteri Kehutanan (Menhut) Raja Juli Antoni, di Jakarta, Rabu (13/8).
Baca juga:
Hari Ini Semua Jalur Pendakian Gunung Rinjani Dibuka Kembali, Masuk Harus Beli Tiket Online
Menurut dia, penggunaan aplikasi itu dilakukan sebagai langkah mitigasi ketika terjadi insiden di wilayah pendakian Gunung Rinjani termasuk ketika pendaki terjatuh, untuk mempermudah pencarian dan upaya penyelamatan.
"Dengan handphone kita bisa nge-track mereka, jadi semacam tracking ya, mereka di mana, posisinya, ada 10-20 orang itu bisa dilihat nanti di Sembalun maupun di Jakarta sini jadi," tuturnya, dikutip Antara.
Meski demikian, Menhut mengakui masih ada sedikit kendala dalam penerapan teknologi pelacak ini, khususnya dari faktor sinyal provider internet.
Baca juga:
Jalur Pendakian di Titik Rawan Gunung Rinjani Diperbaiki, Libatkan TNI
"Tantangannya adalah penguatan sinyal. Nanti di beberapa tempat-tempat yang berbahaya kita akan proses penguatan itu," tandasnya. (*)
Bagikan
Wisnu Cipto
Berita Terkait
Ratusan Lubang Tambang Ilegal Bikin Taman Nasional Halimun Salak Bolong-Bolong
Demi Keselamatan Pendaki, Jalur Pendakian Gunung Arjuno dan Welirang Ditutup Sementara
Jadi Sampai Korban Hipotermia! Simak Nih Tips Mendaki Gunung Rinjani Saat Musim Penghujan
Dorong Kesadaran Ekologis Kemenhut Gelar Mangrove Goes to School di IPB University
411 Lubang Tambang Emas Ilegal Tersebar di Halimun-Salak, Ini Titik-titiknya
Kemenhut Minta Maaf Lukai Hati Rakyat Papua, Akui Salah Bakar Mahkota Cenderawasih
Kunjungan ke Taman Nasional Komodo Akan Dibatasi 1.000 Orang Per Hari, Sosialisasi dan Simulasi Dilakukan Oktober-Desember 2025
Profil Sosok Rohmat Marzuki, Wakil Menteri Kehutanan Baru Pilihan Prabowo
Kemenhut Paparkan PBPH PT SPS dan Hutan Adat Uma Sakerebau Mailepet dan Uma Sibagau di Pulau Sipora
Wamen Kehutanan Sulaiman Umar Resmi Buka Pasar RHL di Manggala Wanabakti Jakarta