Penambahan Kasus COVID-19 Didominasi Pelaku Perjalanan Luar Negeri


Tangkapan layar Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto saat konferensi pers daring, Senin (10/01/2022). (ANTARA/YouTube Kemenko Perekonomian)
MerahPutih.com - Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) berbasis level akan memisahkan angka kasus yang dibawa pelaku perjalanan luar negeri (PPLN) dengan penularan lokal.
Menko Perekonomian sekaligus Penanggung Jawab PPKM Luar Jawa dan Bali Airlangga Hartarto mengatakan, kasus yang terbanyak dari PPLN.
"Sehingga tentu penambahan kasus PPLN ini berbeda, imported case dibandingkan dengan kasus penularan lokal," katanya, Senin (10/1).
Baca Juga:
Pentingnya Vaksin Booster untuk Cegah Dampak Buruk Varian Baru COVID-19
"Contoh, di Bandara Soetta dan karantina di RSDC Kemayoran tidak digabung dengan kasus kenaikan di DKI Jakarta," ujarnya.
"Demikian pula Kepulauan Riau itu, dari pelabuhan laut Batam tidak dijadikan satu dengan Kepulauan Riau," jelas Airlangga.
Airlangga menyebut, pihaknya akan memberikan perlakuan khusus di sejumlah titik kedatangan dari luar negeri, seperti Bandara Soekarno-Hatta (Tangerang), Bandara Juanda (Surabaya), Bandara Sam Ratulangi (Manado), Pelabuhan Laut di Batam, Pelabuhan Sri Bintan Pura (Tanjung Pinang).
Selain itu, lanjutnya, Pos Lintas Batas (PLBN) Nunukan (Kaltim), PLBN Aruk (Kalbar), PLBN Entikong (Kalbar), dan PLBN Motaain (NTT).
"Oleh karena itu PPLN akan melakukan perbedaan penilaian yaitu kita treatment khusus pada entry point," kata Airlanga.
Baca Juga:
Cara Pencegahan Mutasi COVID-19 Versi Peneliti Eijkman
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan mengatakan, pelaku perjalanan luar negeri (PPLN) menjadi penyebab utama lonjakan kasus harian COVID-19 di Indonesia dalam beberapa waktu terakhir.
"Hari ini saya sampaikan sebelumnya bahwa tren peningkatan kasus harian COVID-19 disebabkan oleh pelaku perjalanan luar negeri," ujarnya.
Hal ini berdasarkan hasil temuan lonjakan kasus harian COVID-19 di wilayah Jawa-Bali yang sampai saat ini didominasi oleh pelaku perjalanan luar negeri.
"Pada 9 Januari lalu, misalnya di Jakarta dari 393 kasus yang terjadi hampir 300 kasus disebabkan oleh pelaku perjalanan luar negeri," contohnya.
Maka dari itu, dia mengimbau kepada seluruh masyarakat Indonesia untuk menunda terlebih dulu rencana perjalanan ke luar negeri.
Mengingat, tingginya potensi terjangkit virus COVID-19.
"Jadi, sekali lagi kami mohon teman-teman sekalian untuk menahan diri dulu untuk bepergian ke luar negeri, kecuali sangat-sangat penting," jelas dia.
Selain itu, pemerintah juga akan melakukan penanganan khusus bagi masyarakat yang baru datang dari luar negeri di berbagai pintu masuk kedatangan. (Knu)
Baca Juga:
Sejumlah Perusahaan Farmasi Tanah Air Bersiap Produksi Vaksin COVID-19
Bagikan
Joseph Kanugrahan
Berita Terkait
Pemerintah Buka Program Magang untuk 20 Ribu Fresh Graduate, Digaji Sesuai UMP

Prabowo Luncurkan Program Akselerasi Pembangunan: Sarjana Bakal ‘Magang’ di Sektor Industri hingga Memulai Pengembangan Ekosistem Gig Economy

Transaksi Harbolnas 2025 Ditarget Tembus Rp 35 Triliun, Pemerintah Janjikan Diskon Besar-besaran

Airlangga Hartarto: PHK Bertentangan dengan Semangat Tidar

Demi Pertumbuhan Ekonomi, Pemerintah Bentuk Dewan Kesejahteraan dan Satgas Pencegahan PHK untuk Perlindungan Pekerja

Ekonomi Indonesia Diklaim di Jalur yang Benar, Menko Airlangga Minta Pengusaha dan Investor tak Panik

Luhut Puji Kekompakan SBY, Jokowi Hingga Prabowo di Tengah Ketidakhadiran Megawati

Ciri-Ciri dan Risiko Warga Yang Alami Long COVID

Pekerja Profesional Bidang TIK Minim, Baru 0,8 Persen Dari Total Angkatan Kerja Nasional.

Isu Transfer Data Pribadi Jadi Perbincangan Hangat, Menkomdigi Bakal Temui Menko Airlangga Hartarto
