Pemprov DKI: Penyebaran Virus Corona Bukan Terjadi di Pemukiman Kumuh

Andika PratamaAndika Pratama - Jumat, 13 Maret 2020
Pemprov DKI: Penyebaran Virus Corona Bukan Terjadi di Pemukiman Kumuh

Bantaran rel Tanah Abang paling sering dijamuri pemukiman kumuh.

Ukuran:
14
Font:
Audio:

MerahPutih.com - Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta terus melakukan upaya langkah-langkah agar penyebaran penularan virus corona atau COVID-19 tak meluas di ibu kota.

Deputi Gubernur Bidang Pengendalian Kependudukan dan Pemukiman DKI, Suharti mengatakan saat ini pihaknya terus melakukan mitigasi agar penyebaran corona tak begitu masif.

Baca Juga

Ternyata, Satu Pasien Meninggal RSUD Solo Pagi Tadi Positif Corona

"Kita ingin memitigasi jangan sampai penularan terjadi ke yang lebih luas," kata Suharti di Jakarta, Jumat (13/3).

Suharti menyebut bahwa penyebaran corona di Jakarta terjadi bukan pada daerah pemukiman yang padat dan kumuh. Penyebaran virus itu terjadi lantaran orang berkontak fisik langsung dengan penderita.

"Kami juga temukan bahwa untuk saat ini, mudah-mudahan tidak terjadi sebaliknya, bahwa masih banyak terjadi di pemukiman yang bukan pemukiman kumuh," jelas dia.

Suasana pemukiman kumuh di bantaran anak Kali Ciliwung, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Jumat (25/11). (Foto: MerahPutih/Dery Ridwansah)
Suasana pemukiman kumuh di bantaran anak Kali Ciliwung, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Jumat (25/11). (Foto: MerahPutih/Dery Ridwansah)

Dengan begitu, lanjut dia, pihaknya akan gencar melakukan mitigasi di pemukiman padat penduduk. Menurut dia, bila Pemprov DKI tak melakukan upaya pencegahan bisa melonjak angka positif terjangkit virus mematikan itu.

"Akan lebih bahaya kalau masuk ke wilayah (pemukiman) padat penduduk, karena sirkulasi udara yang tidak bagus," paparnya.

Baca Juga

Sembuh, Pasien Corona 01 dan 03 di RSPI Pulang Hari Ini

Suharti menuturkan, sangat berbahaya jika seseorang yang sedang melakukan isolasi diri namun keadaan rumah tak mendukung maka hal itu justru membahayakan.

"penduduk yang dalam kondisi rumah yang tidak baik, tidak punya fasilitas di rumah untuk melakukan self quarantine (isolasi diri) dan sebagainya," tutupnya. (Asp)

#Virus Corona #Pemukiman Kumuh Jakarta
Bagikan
Ditulis Oleh

Andika Pratama

Berita Terkait

Dunia
Ilmuwan China Temukan Virus Corona Kelelawar Baru yang Sama dengan COVID-19, Disebut Dapat Menular ke Manusia Lewat
Virus baru ini berasal dari subgenus merbecovirus, yang juga termasuk virus penyebab Middle East Respiratory Syndrome (MERS).
Dwi Astarini - Jumat, 21 Februari 2025
 Ilmuwan China Temukan Virus Corona Kelelawar Baru yang Sama dengan COVID-19, Disebut Dapat Menular ke Manusia Lewat
Indonesia
Teknologi Geomimo Bantu Petakan Permukiman Kumuh
Pemanfaatan teknologi citra satelit dapat mendukung program dan rencana strategis pemerintah dalam peningkatan permukiman yang berkualitas.
Dwi Astarini - Senin, 25 November 2024
Teknologi Geomimo Bantu Petakan Permukiman Kumuh
Indonesia
Indonesia Hadapi Fenomena Urban Sprawl, Butuh Pemukiman Terintegrasi
Urban sprawl merupakan fenomena pemekaran kota yang terjadi ketika luas kota bertambah secara fisik.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 27 Agustus 2024
Indonesia Hadapi Fenomena Urban Sprawl, Butuh Pemukiman Terintegrasi
Indonesia
Pemprov DKI Jakarta Diminta Selesaikan Penataan RW Kumuh
Untuk itu, perlu adanya penataan yang masif
Angga Yudha Pratama - Jumat, 12 Juli 2024
Pemprov DKI Jakarta Diminta Selesaikan Penataan RW Kumuh
Dunia
COVID-19 di Tiongkok Meninggi, 164 Orang Meninggal dalam Sebulan
Kasus positif COVID-19 di Tiongkok memuncak lagi.
Zulfikar Sy - Selasa, 13 Juni 2023
COVID-19 di Tiongkok Meninggi, 164 Orang Meninggal dalam Sebulan
Indonesia
Luas Pemukiman Kumuh di Kota Bandung Capai 400 Hektar
Indikatornya karena belum terjangkau saluran air bersih dan pengolahan limbah komunal.
Alwan Ridha Ramdani - Jumat, 10 Maret 2023
Luas Pemukiman Kumuh di Kota Bandung Capai 400 Hektar
Bagikan