Pemprov DKI Klaim Harga Sembako Terkendali Selama Lebaran

MerahPutih.com - Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI mengklaim harga sembako dan inflasi (kenaikan harga) terpantau terkendali selama Hari Raya Idul Fitri 1439 Hijriah.

Hal itu berdasarkan informasi dari BPS DKI Jakarta dan Bank Indonesia. Inflasi Jakarta pada bulan Mei sebesar 0,45 persen yang mana lebih rendah dibandingkan tahun lalu pada bulan Ramadan.

Wakil Gubernur Provinsi DKI Jakarta Sandiaga Uno mengatakan penyumbang inflasi bahan pangan yang tertinggi, yaitu bawang merah sebesar 34,80 persen, daging sapi sebesar 25,69 persen, dan telur ayam ras sebesar 14,27 persen. Sedangkan mengalami deflas bawang putih sebesar 30,72 persen, susu kental manis -23,27 persen, dan beras -10,05 persen.

"Harga eceran untuk semua jenis beras stabil menjelang dan pasca Idul Fitri 2018. Untuk cabai terjadi kenaikan tidak signifikan menjelang lebaran kecuali untuk cabai merah TW (Cabe Merah Besar) yang mengalami kenaikan cukup besar, untuk bawang merah dan putih harga stabil," kata Sandiaga di Balai Kota DKI, Jakarta Pusat, Selasa (19/6).

Lanjut Sandiaga, daging sapi mengalami kenaikan menjelang Idul Fitri karena peningkatan permintaan, pasca H+3 harga mulai mengalami penurunan, sementara ayam potong dan ikan bandeng mengalami kenaikan harga tidak signifikan menjelang Idul Fitri.

"Sedangkan untuk harga telur ayam terpantau stabil. Harga gula pasir, minyak goreng, terigu dan LPG 3 kg juga stabil," tuturnya.

Kemudian untuk menjaga stok Beras, kata dia, PT Food Station Tjipinang Jaya telah menyiapkan 15.000-25.000 ton cadangan beras, 600-1.000 ton gula kemasan 1 kg, serta minyak goreng 1.000.000 liter kemasan.

Dalam upaya menjaga stok daging di Jakarta, Sandi menuturkan, PD Dharma Jaya telah menyiapkan stok daging sapi sebanyak 50.000 kg (50 ton), stok daging sapi sebanyak 250.000 kg, dan stok daging ayam sebanyak 250.000 kg untuk program pangan murah, serta menerima pengiriman rutin sapi hidup dari NTT sebanyak 200 - 250 ekor dan menerima impor daging sapi dari Australia secara berkala.

Kegiatan pasar murah pun dilakukan oleh BUMD Provinsi DKI Jakarta di Bidang Pangan untuk memastikan seluruh warga Jakarta dapat memperoleh bahan pangan pokok secara mudah dengan harga terjangkau.

"Kegiatan Pasar Murah untuk komoditi beras, minyak goreng, gula pasir, dan tepung terigu oleh PT Food Station Tjipinang Jaya berlangsung di 72 titik lokasi Kelurahan di 5 wilayah DKI Jakarta. PD Pasar Jaya juga menggelar Pasar Murah di 40 titik lokasi pasar Milik PD Pasar Jaya di 5 wilayah DKI Jakarta," jelasnya.

Selain itu, Dinas Kelautan Pertanian dan Ketahanan Pangan (DKPKP) Provinsi DKI Jakarta juga melaksanakan kegiatan penyediaan pangan dengan harga murah bagi masyarakat tertentu untuk komoditi daging sapi, daging ayam, telur dan beras sebanyak 417.866 paket, mulai tanggal 1 Desember 2017 dampai dengan 31 November 2018.

"Sasarannya adalah penerima penerima Kartu Jakarta Pintar (KJP), Petugas Penanganan Prasarana dan Sarana Umum (PPSU), Penyedia Jasa Lainnya Perorangan (PJLP) dan Penghuni Rumah Susun, penyandang disabilitas, Penyandang Lansia dan Buruh Berpenghasilan UMP," tutupnya. (Asp)