Pemprov DKI Ingatkan Masyarakat Bahaya Korupsi dan Bullying

Pemprov DKI menggelar Sosialisasi Gerakan Antikorupsi, Pencucian Uang, Bullying kepada masyarakat di GOR Ciracas, Jakarta Timur. (Pemprov DKI Jakarta).
MerahPutih.com - Inspektorat Provinsi DKI Jakarta menggelar Sosialisasi Gerakan Antikorupsi, Pencucian Uang, Bullying di GOR Ciracas, Jakarta Timur. Acara yang berlangsung selama dua hari pada 27-28 Juli tersebut, diikuti ratusan peserta dari pelajar, mahasiswa, organisasi kepemudaan, hingga masyarakat umum.
Inspektur Provinsi DKI Jakarta, Syaefuloh Hidayat mengatakan, kegiatan ini merupakan hasil sinergi antara Pemprov DKI Jakarta bersama Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) yang konsisten dalam upaya pengendalian dan pemberantasan korupsi, khususnya dalam hal pencegahan pencucian uang.
Selain itu sinergi juga dilakukan bersama Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) yang selalu mendukung pengawasan perlindungan anak.
"Kejahatan korupsi merupakan kejahatan luar biasa yang berdampak pada segala aspek. Untuk itu, terdapat tiga strategi pemberantasan korupsi, yaitu pendidikan, pencegahan, dan penindakan," papar Syaefuloh dalam keterangannya, Minggu (28/7).
Baca juga:
Pemprov DKI Bersinergi dengan Pemerintah Metropolitan Seoul Menuju Jakarta Kota Global
Sementara itu, Inspektur Pembantu Investigasi Inspektorat Provinsi DKI Jakarta Supendi berharap, kegiatan tersebut dapat meningkatkan kesadaran peserta akan bahaya praktik korupsi. Menurutnya, praktik pencucian uang dan bullying tidak hanya merugikan secara finansial bagi individu dan keluarga yang melakukan, tetapi juga menghambat pembangunan yang adil dan merata.
"Praktik-praktik tersebut merugikan keadilan sosial dan menghambat kemajuan masyarakat menuju kesejahteraan bersama, serta menyebabkan lingkungan belajar yang tidak aman dan tidak sehat bagi para peserta didik," terangnya.
Ketua KPAI Ai Maryanti Sholihah menyambut baik acara tersebut. Menurutnya, kegiatan seperti itu idealnya dilakukan secara rutin di seluruh wilayah Jakarta.
Kemudian perwakilan PPATK Mulyana mengatakan, materi terkait budaya antikorupsi perlu ditanamkan sejak dini demi menyiapkan generasi penerus bangsa yang jujur dan berintegritas.
"Anak-anak ini kan jadi masa depan Indonesia, makanya sejak kecil kita tanamkan nilai integritas, kejujuran, agar mereka terjaga dari hal yang tidak kita inginkan," singkatnya.
Bagikan
Asropih
Berita Terkait
Kejagung Terima Pengembalian Hampir Rp 10 Miliar dari Kasus Chromebook, Bukan dari Nadiem Makarim

Uang Dugaan Korupsi Laptop Chromebook Baru Balik Rp 10 M, Padahal Kerugian Capai Rp 1,98 T

KPK Telusuri Jejak Uang Rp 1,2 Triliun di Kasus Lukas Enembe, Pramugari hingga Pengusaha Diperiksa

Adam Damiri Resmi Ajukan PK di Kasus Asabri

Layanan 24 Jam Puskesmas Tingkat Kecamatan Jadi Jurus Andalan Pemprov DKI Lawan Meningkatnya Kasus ISPA

Pramono Berencana Bangun Rumah Sakit Tipe A untuk Tingkatkan Pelayanan Kesehatan di Ibu Kota

ISPA Jakarta Meledak Hampir 2 Juta Kasus, Dinkes Ungkap Biang Keladi Selain Polusi

Kasus ISPA di Jakarta Naik Gara-Gara Cuaca, Warga Diminta Langsung ke Faskes Jika Ada Gejala

Besok, Adam Damiri Ajukan PK Kasus ASABRI dengan 4 Novum

Eks Dirut Antam Bantu KPK Bongkar Kecurangan Pengelolaan Anoda Logam lewat Audit Internal
