Pemkot Yogyakarta Liburkan PKL Malioboro
Suasana lesehan Malioboro di malam hari. Foto: MP/Teresa Ika
MerahPutih.com - Pemerintah Kota Yogyakarta meliburkan sebagian pedagang kaki lima (PKL) di kawasan Malioboro, Yogyakarta. Tindakan ini dilakukan usai seorang pedagang meninggal dunia akibat positif COVID-19.
Ketua gugus tugas COVID-19 Kota Yogyakarta, Heroe Poerwadi menjelaskan, pihaknya sudah meminta delapan PKL yang kontak langaung untuk meliburkan diri dan isolasi mandiri selama 2 minggu ke depan.
Baca Juga
Bareskrim Bongkar Kejahatan Pembelian Ventilator Jaringan Internasional
"Semuanya diliburkan sejak Sabtu (5/9) pagi karena berjualan dekat dengan pedagang yang terkonfirmasi positif COVID-19,” kata Heroe di Yogyakarta, Senin (7/9).
Heroe menjelaskan PKL yang meninggal dunia ini berada di zona 3 Kawasan Malioboro sebelah barat yakni didekat Pasar Beringharjo. Berdasarkan laporan yang ia terima, sang pedagang mulai merasakan gejala demam, lemas, hingga batuk sekitar tanggal 27-28 Agustus.
Keluarga membawanya ke rumah sakit untuk melakukan rapid test pada 2 September. Hasilnya reaktif. Disusul hasil SWAB yang keluar tanggal 4 September juga positif.
"Sore harinya,tanggal 4 September dia meninggal dunia dan langsung dikubur," jelas pria yang juga menjabat sebagai wakil walikota Yogyakarta.
Selain meliburkan para PKL, pihaknya juga langsung melakukan tracing pada keluarga, pedagang dan semua pihak yang kontak langsung dengan pasien.
Hingga saat ini, total warga yang masuk dalam tracing berjumlah 19 orang, terdiri dari 7 orang anggota keluarga dan 12 pedagang yang bersebelahan.
"Kami sudah mewajibkan seluruh warga kontak erat dengan pedagang kaki lima yang meninggal dunia tersebut untuk isolasi mandiri. Juga PKl yang sudah lanjut usia supaya libur berdagang dulu,"kata dia.
Pemkot juga berencana melakukan tracing pada pengunjung Malioboro yang masuk ke zona 3 seminggu sebelum tanggal 27 September 2020. Namun, pihaknya masih memilah-milah pihak-pihak yang diprioritaskan melakukan rapid test.
Berdasarkan data dari hasil pemindaian QR Code yang diwajibkan bagi seluruh wisatawan di Malioboro, diketahui pada rentang waktu 18-27 Agustus, sebanyak 30.116 wisatawan. 3.698 orang di antaranya masuk ke Zona 3.
Baca Juga
Puluhan Karyawan Positif COVID-19, Menkominfo Kerja di Rumah
Walau ada satu PKL yang positif, Heroe menegaskan kawasan Malioboro masih terbuka untuk dikunjungi. Ia mewanti-wanti seluruh PKL dan pengunjung untuk wajib memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan dan menjaga kebersihan.
Pemkot melalui petugas keamanan tidak akan segan melarang dan mengusir siapapun yang tidak menggunakan masker. (Teresa Ika/Yogyakarta)
Bagikan
Patricia Pur Dara Vicka
Berita Terkait
Presiden Prabowo Minta Setiap Kerdatangannya tak lagi Disambut Anak-Anak, Kasihan Lihat Kepanasan dan Ganggu Jam Sekolah
Gunung Merapi Keluarkan 4 Kali Awan Panas Guguran, Masyarakat Diminta Waspada
Daftar Raja Surakarta dan Kasultanan Yogyakarta yang Dimakamkan di Imogiri
Astana Pajimatan Imogiri, Kompleks Permakaman Raja-Raja Mataram dari Dulu hingga Kini
Mulai 2026, Jemaah Calon Haji Banten dan DIY Berangkat dari Embarkasi Cipondoh dan Yogyakarta
Kearifan Lokal Jaga Warga Bikin Yogyakarta Cepat Pulih Dari Demo Berujung Rusuh
KAI Daop 6 Yogyakarta Layani 219.400 Penumpang Selama Long Weekend Maulid Nabi
Polisi Diminta Usut Tuntas Kematian Mahasiswa Amikom, Bonnie Triyana: Tidak Ada Alasan yang Membenarkan Kekerasan Aparat Terhadap Pengunjuk Rasa
Pesisir Medan Berpotensi Banjir 22-28 Agustus, Hujan Lebat Akan Guyur DIY
Saat Libur Peringatan HUT ke-80 RI, Daop 6 Yogyakarta Alami Kenaikan Penumpang 5,5 Persen