Pemkot Solo Kucurkan Dana Rp 16 Miliar untuk Renovasi Masjid Agung Keraton Solo Cagar Budaya
Kawasan Masjid Agung Keraton Kasunanan Surakarta yang akan ditata dan direnovasi Pemkot Solo, Kamis (6/6). (MP/Ismail)
MerahPutih.com - Pemerintah Kota (Pemkot) Solo mengalokasikan anggaran senilai Rp 16 miliar untuk renovasi dan penataan kawasan Masjid Agung Keraton Surakarta berstatus Benda Cagar Budaya (BCB). Pekerjaan fisik baru bisa dilakukan Juli 2024.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Solo Nur Basuki mengatakan renovasi Masjid Agung sudah lama direncanakan, tetapi baru tahun ini terealisasi.
“Saat ini proses lelang sudah dilakukan, sementara pekerjaan fisik diperkirakan mulai awal Juli 2024,” ujar Basuki, Kamis (6/6) di Jawa Tengah.
Renovasi dan Penataan Kawasan Masjid Agung Surakarta masuk daftar penerima manfaat dana hibah dari Uni Emirat Arab. Anggaran yang dialokasikan untuk renovasi dan penataan kawasan itu sekitar Rp 16 miliar untuk tahun anggaran 2024.
Baca juga:
Jelang Idul Adha, Pengawasan Distribusi Hewan Ternak di Solo Diperketat
“Kita pakai dana hibah UEA untuk renovasi Masjid Agung Keraton Surakarta. Target penyelesaian pekerjaan di akhir tahun 2024 ini,” kata dia.
Dia mengemukakan untuk bagian yang akan disentuh, mayoritas pekerjaan akan berada di luar bangunan masjid, dan hanya sebagian kecil saja yang menyentuh bangunan utama masjid. Hal ini terjadi karena pada tahun-tahun sebelumnya, rehabilitasi besar sudah pernah dilakukan di Masjid Agung Kota Surakarta dengan menyentuh perbaikan atap hingga tiang penyangga.
“Tahun 2016 lalu kan sudah ada perbaikan besar. Jadi bagian masjidnya yang disentuh hanya area wudhu dan soko guru (bagian tiang, yang keropos). Porsi paling besar yang di bagian luar masjid,” ucap dia.
Sasaran luar masjid, kata dia, menyentuh area halaman utama Masjid Agung, halaman luar Masjid Agung hingga penataan sejumlah kawasan dagang (area PKL) yang ada di sekitarnya. Untuk pekerjaan melibatkan ahli cagar budaya.
Baca juga:
“Kami akan berkoordinasi dengan Balai Pelestarian Cagar Budaya Jawa Tengah untuk mengawal proses penataan yang dilakukan karena masuk kawasan cagar budaya,” katanya.
Sekretaris Masjid Agung Surakarta Abdul Basid membenarkan rencana renovasi bangunan dan penataan kawasan itu. Dua pekan sebelumnya, sosialisasi bersama Sekretaris Daerah Kota Surakarta dan DPUPR Kota Surakarta telah dilakukan guna menunjukkan apa-apa saja yang akan disentuh dalam revitalisasi tersebut.
“Pengelola masjid dan jamaah antusias dengan rencana penataan tersebut. Renovasi dan penataan ini akan memperkuat destinasi wisata religi di Kota Solo,” pungkasnya. (Ismail/Jawa Tengah)
Bagikan
Berita Terkait
Belasan ASN Solo Terjaring Razia Kendaraan di Balai Kota, Telat Bayar Pajak
Dinkes Solo Lakukan Inspeksi Jelang Nataru, Temukan Makanan Kedaluwarsa di Pasar
Bertemu di Masjid Agung PB XIV Hangabehi Berpelukan dengan PB XVI Purbaya
Libur Nataru, Daop 6 Yogyakarta Tambah 6 KA dari Solo dan Sediakan 391 Ribu Kursi
Bantu Aceh dan Sumatra, UNS Kirim Tim Medis dan Logistik
PMI Kota Solo Kirim 500 Kantong Darah untuk Bantuan Bencana Banjir di Pulau Sumatra, Penuhi Kebutuhan Darah
Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan Agus Andrianto Resmikan Pelayanan Imigrasi di Mal, Sebut Dukung Pertumbuhan Ekonomi
Tak Ada Bantuan Pusat, Pemkot Bakal Hentikan Operasional Batik Solo Trans
Nataru 2025/2026, Angkasa Pura Berikan Potongan Tarif Jasa Bandara 50 Persen
Pemkot Solo Tahan Dana Hibah Rp 200 Juta, PB XIV Hangabehi Mengaku tak Tahu-Menahu