Pemkot Bandung Usulkan 400 Ribu Lebih Pelaku Usaha untuk Dapat Banpres UMKM


Produk UMKM Bandung. (Foto: MP/Humas Pemkot Bandung)
MerahPutih.com - Pemkot Bandung tahun ini mengusulkan lebih banyak penerima Bantuan Presiden (Banpres) Produktif Usaha Mikro atau BPUM dari Kementerian Koperasi dan UKM. Tahun 2020 lalu, dari 246.009 yang diusulkan, berhasil dicairkan untuk 171.214 pelaku usaha.
Tahun 2021, Dinas KUMKM Kota Bandung mengusulkan 409.306 pelaku usaha. Hingga Juni 2021 kemarin, terdata sudah ada 301.135 pelaku usaha yang berhasil mencairkan bantuan BPUM
"Sekarang masih berlanjut, karena penyalurannya dilakukan secara bertahap oleh bank," kata Kepala Seksi Pemberdayaan dan Pengembangan Usaha Mikro dan Fasilitasi Dinas KUMKM Kota Bandung Nuri Nuraeni di Bandung, Kamis (26/8).
Baca Juga:
59 Persen Warga Bandung Telah Divaksin Dosis Pertama
Menurutnya, pengajuan Banpres UMKM tersebut sebagai upaya meringankan pelaku UMKM di kala pandemi COVID-19 yang memukul sektor perekonomian. Selain itu, Dinas KUMKM Kota Bandung terus menggalakkan program bantuan, pelatihan dan pengembangan bagi pelaku UMKM, serta menyiapkan sebuah fasilitas layanan pemasaran produk UMKM.
Menurut Nuri Nuraeni, pihaknya baru saja menuntaskan pembuatan Sarana Layanan Pemasaran KUMKM (Salapak). Salapak yaitu tempat untuk memfasilitasi para pelaku UMKM mempromosikan dan memasarkan produksinya. Selain itu juga sebagai sarana pengembangan digital marketing dan saran pembiayaan dan lainnya.
"Ini pengelolaannya dengan para koperasi sekaligus pelaku UMKM," kata Nuri.
Saat ini, lanjut Nuri, Salapak yang berada di Jalan Ir H Djuanda belum diluncurkan secara resmi. Namun, aktivitas pemasaran produk hasil pelaku UMKM Kota Bandung sudah dimulai dengan memanfaatkan pasar online.
Menurut Nuri, Salapak ini juga sekaligus mengakomodir hasil dari UMKM REcovery Center (URC) yang saat ini masih belum optimal lantaran menyesuaikan dengan kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).
"Untuk UMKM baru yang akan usaha, kita akan berikan coaching atau pembinaan melalui URC. Setelah produksi diterima masyarakat dan perizinan lengkap, kita akan pasarkan di Salapak," jelasnya.

Di samping Salapak dan URC, Nuri menyebutkan sejumlah program pun terus digenjot untuk turut membangkitkan perekonomian setelah terdampak pandemi COVID-19. Di antaranya pelatihan bagi UMKM.
"Di 2021 kita sudah melakukan pelatihan digital marketing untuk 40 UMKM yang bersumber dari APBD dan 40 UMKM dari APBN. Ada juga diklat desain kemasan produk," ujarnya.
Nuri mengungkapkan, Dinas KUMKM juga turut melatih 30 orang pendamping usaha mikro. Para pendamping inilah yang disebar menjadi konsultan langsung para pelaku usaha mikro.
Di masa PPKM, pendampingan dilakukan secara daring. Namun para pendamping tetap diarahkan untuk memberikan fasilitas atau akses yang diperlukan bagi pelaku usaha mikro.
"Tahun ini, pengembangan UMKM sudah dilakukan pendampingan UMK di 15 kecamatan. Karena sebenarnya pendampingan dilakukan dengan menunjuk tenaga pendamping untuk ke tempat produksi dan melihat kebutuhan atau permasalahan yang dihadapi pelaku UMKM," bebernya.
Baca Juga:
Rencana Sekolah Tatap Muka, Pemkot Bandung Lakukan Kajian Tiap Pekan
Nuri menjelaskan, strategi pertama pendampingan dilakukan secara berkesinambungan setiap tahun. Setidaknya, dalam satu kali pendampingan berlangsung selama delapan bulan. Tujuannya untuk memastikan pelaku usaha mikro bisa menghasilkan produk sesuai standar dan berkualitas.
Strategi kedua, kata Nuri, dengan peningkatan kemitraan dan jaringan usaha kecil dan menengah serta pembukaan akses pasar yang luas. Sehingga dapat terhubung dengan ekosistem digital marketing dan market supply changes.
"Yaitu jaringan rantai antara perusahaan dan pemasok untuk memproduksi dan distribusi prosuk tertentu kepada pembeli. Ini akan mencakup berbagai aktivitas pelaku usaha dengan perusahaan, orang, entitas, dan informasi serta sumber daya," katanya. (Imanha/Jawa Barat)
Baca Juga:
Diduga Ada Orang Tinggal dalam Gorong-gorong di Bandung
Bagikan
Berita Terkait
Transaksi UMKM Dalam Negeri Periode Januari - Agustus 2025 Tembus Rp 1,49 Triliun

Dukung Desa Kreatif dan UMKM, Kemenparekraf Ajukan Anggaran Rp1,06 Triliun

Banyak Pedagang Angkat Kaki dari District Blok M, Pramono Gratiskan Sewa Kios selama 2 Bulan

UMKM Blok M Menjerit Harga Sewa Kios Tinggi, Gubernur Ancam Putus Kerja Sama MRT Jakarta

Lonjakan Harga Sewa Kios Blok M, Gubernur Pramono Anung Pasang Badan untuk UMKM

Jeritan UMKM di District Blok M, Harga Sewa Naik Langsung Bikin Tenant Cabut

Bale Festival UMKM Solo Gerakan Usaha Lokal Buat Ciptakan Lapangan Kerja

UMKM di Jawa Tengah Dilatih Manfaatkan Pasar Ekspor, Bukan Hanya Jago Kandang

Cuma Modal Klik, UMKM DKI Jakarta Bisa Langsung Dapatkan Sertifikasi Halal

Jualan Live Streaming Platform Digital Jadi Andalan Industri Konveksi Rumahan
