Pemkab Lebak Tekan Perkawinan Usia Dini

Widi HatmokoWidi Hatmoko - Sabtu, 25 Februari 2017
Pemkab Lebak Tekan Perkawinan Usia Dini

ILUSTRASI. (MP/Rizky Fitryanto)

Ukuran:
14
Font:
Audio:

Pemerintah Kabupaten Lebak mengimbau perkawinan minimal dilakukan pada usia 20 tahun guna meningkatkan kualitas dan daya saing.

"Kami minta anak-anak lebih baik selesaikan dulu pendidikan dibandingkan harus menikah," kata Kepala Dinas Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan (DP2KBP3) Kabupaten Lebak Tadjudin di Lebak, Jumat (24/2).

Pemerintah daerah terus mengoptimalkan kegiatan sosialisasi kepada berbagai elemen masyarakat juga lembaga pendidikan agar tidak terjadi pernikahan dini.

Kegiatan sosialisasi tersebut untuk menunda perkawinan anak hingga memasuki usia 20 tahun. Sebab, perkawinan anak akan menanggung resiko kematian ibu dan bayi.

Selain itu juga menghambat proses percepatan pembangunan juga kualitas sumber daya manusia. Karena itu, pemerintah daerah mengimbau masyarakat yang memiliki anak baik perempuan maupun laki-laki agar menunda perkawinannya sebelum usia 20 tahun. Sebab, usia anak-anak itu mental membangun bahtera rumah tangga belum siap sehingga muda terjadi perceraian.

Apalagi, anak-anak itu belum memiliki penghasilan ekonomi tetap sehingga menjadikan beban ekonomi kedua orangtua. "Kami minta masyarakat menikahkan anak-anaknya itu setelah lulus pendidikan minimal 12 tahun juga memiliki pekerjaan," katanya.

Menurut Tadjudin, pemerintah daerah berkomitmen untuk mencegah perkawinan anak untuk mempersiapkan generasi bangsa yang berkualitas dan berdaya saing. Selain itu mendukung pemerintah daerah dalam mewujudkan Kabupaten Lebak sebagai kota layak anak dan penghapusan kekerasan terhadap anak.

Di samping itu juga keterlibatan akademisi juga peran masyarakat dapat mencegah perkawinan anak. Saat ini, perkawinan anak di Kabupaten Lebak masih relatif tinggi dan diperkirakan sekitar 10 persen dari 1,2 juta penduduk Kabupaten Lebak.

Tingginya angka pernikahan dini tersebut akibat berbagai faktor antara lain lilitan ekonomi orang tua juga rendahnya pendidikan masyarakat.

"Kami minta peran serta orang tua dan masyarakat dapat mencegah pernikahan dini atau usia anak," ujarnya menjelaskan.

Seorang pengamat sosial warga Kabupaten Lebak Encep Khaerudin mengatakan pihaknya mendukung perkawinan anak pada usia 20 tahun karena mental mereka sudah siap membangun bahtera rumah tangga sehingga tidak mudah terjadi kasus perceraian.

Sebab, usia 20 tahun itu sudah memiliki pemikiran dewasa dan bagaimana untuk masa depan rumah tangga mereka.

"Kami mendukung ajakan pemerintah daerah menikah anak itu sudah usia dewasa dan bukan anak-anak," katanya.

Sumber: ANTARA

#Pernikahan #Souvenir Pernikahan #Pernikahan Seleb
Bagikan
Ditulis Oleh

Widi Hatmoko

Menjadi “sesuatu” itu tidak pernah ditentukan dari apa yang Kita sandang saat ini, tetapi diputuskan oleh seberapa banyak Kita berbuat untuk diri Kita dan orang-orang di sekitar Kita.

Berita Terkait

Indonesia
Istana Bantah Rencana Pajak Amplop Hajatan Pernikahan
Pihak Direktorat Jenderal Pajak (DJP) juga telah membantah hal tersebut dan menyatakan bahwa aturan perpajakan tetap mengacu pada ketentuan yang berlaku serta tidak menyasar kegiatan sosial nonkomersial.
Alwan Ridha Ramdani - Jumat, 25 Juli 2025
Istana Bantah Rencana Pajak Amplop Hajatan Pernikahan
Indonesia
DPRD Garut Siapkan Rapat Khusus Bahas Insiden Maut Pesta Rakyat Pernikahan Anak Gubernur Jabar Dedi Mulyadi
Rencana rapat bersama dengan unsur Forkopimda Kabupaten Garut itu untuk menjelaskan dari berbagai pihak terkait, termasuk dari unsur kepolisian.
Alwan Ridha Ramdani - Senin, 21 Juli 2025
DPRD Garut Siapkan Rapat Khusus Bahas Insiden Maut Pesta Rakyat Pernikahan Anak Gubernur Jabar Dedi Mulyadi
Indonesia
Jangan Terbawa Arus Budaya Barat, Menag Minta Pasangan di Indonesia segera Menikah
Menteri Agama, Nasaruddin Umar, meminta pasangan di Indonesia untuk segera menikah. Ia heran jika masih ada yang lebih memilih kumpul kebo.
Soffi Amira - Minggu, 06 Juli 2025
Jangan Terbawa Arus Budaya Barat, Menag Minta Pasangan di Indonesia segera Menikah
Fun
Tren Pernikahan 2025: Saat Momen Sakral Menjadi Cerminan Gaya Hidup
Hotel Episode Gading Serpong menggelar pameran 'Episode Love Story 3.0' dengan mengusung tema 'The Heart of Every Story'.
Ananda Dimas Prasetya - Senin, 30 Juni 2025
Tren Pernikahan 2025: Saat Momen Sakral Menjadi Cerminan Gaya Hidup
Indonesia
Ingat! KUA Sekarang Bukan Hanya Urus Pernikahan Ada Konsultasi Keluarga Sampai Bimbingan Ibadah
Kemenag ingin KUA sebagai outlet multi layanan kini menjadi barometer kehadiran negara dalam memberi pelayanan publik berbasis nilai agama yang moderat, inklusif, dan berdampak nyata bagi masyarakat.
Alwan Ridha Ramdani - Senin, 16 Juni 2025
Ingat! KUA Sekarang Bukan Hanya Urus Pernikahan Ada Konsultasi Keluarga Sampai Bimbingan Ibadah
Lifestyle
Ketakutan Pasangan Kelas Menengah Saat Harus Memiliki Anak
Sampai kapan pun orang tua akan merasa selalu tidak siap atau selalu merasa kurang dalam membimbing anak.
Alwan Ridha Ramdani - Senin, 16 Juni 2025
Ketakutan Pasangan Kelas Menengah Saat Harus Memiliki Anak
Indonesia
Kuota Terbatas! Berikut Cara dan Syarat Ikut Nikah Massal Gratis Akhir Bulan Ini di Kantor Kementerian Agama
Nikah Massal menyasar masyarakat kurang mampu yang terkendala biaya pernikahan.
Frengky Aruan - Sabtu, 07 Juni 2025
Kuota Terbatas! Berikut Cara dan Syarat Ikut Nikah Massal Gratis Akhir Bulan Ini di Kantor Kementerian Agama
Lifestyle
Luna Maya dan Maxime Bakal Gelar Pesta Pernikahan di Jakarta, Janji Banyak Teman Yang Diundang
Mereka sudah menyiapkan tanggal khusus di bulan Juli untuk merayakan momen bahagia itu bersama lebih banyak orang.
Alwan Ridha Ramdani - Minggu, 18 Mei 2025
Luna Maya dan Maxime Bakal Gelar Pesta Pernikahan di Jakarta, Janji Banyak Teman Yang Diundang
Indonesia
Ratusan Ribu Insiden Perceraian Setiap Tahun, Pasangan Pranikah kini Dibekali Pengetahuan Membangun Rumah Tangga
Kementerian Agama tengah merancang skema baru bimbingan pranikah.
Ananda Dimas Prasetya - Jumat, 16 Mei 2025
Ratusan Ribu Insiden Perceraian Setiap Tahun, Pasangan Pranikah kini Dibekali Pengetahuan Membangun Rumah Tangga
Lifestyle
Survei Sebut Tren Pernikahan di Kuartal Kedua 2025 Lebih Tinggi
Penelitian yang dilakukan pada akhir tahun 2024 itu menunjukkan bahwa calon pengantin, sebanyak 33,9 persen memilih rencana untuk menikah di kuartal kedua tahun 2025.
Frengky Aruan - Kamis, 23 Januari 2025
Survei Sebut Tren Pernikahan di Kuartal Kedua 2025 Lebih Tinggi
Bagikan