Pemimpin Ponpes Al Fatah: Isu LGBT Ingin Goyang Jokowi

Foto: Engadget
MerahPutih Peristiwa - Pemimpin Pondok Pesantren (Ponpes) Al Fatah, Shinta Ratri, menanggapi soal ramainya isu LGBT. Menurutnya, isu LGBT bersifat politis.
"Saya membacanya, isu LGBT ini sarat politik. Membuat situasi ketidaknyamanan, perpecahan, dan kegaduhan sosial. Tujuannya mengguncang Jokowi," kata Shinta saat ditemui merahputih.com di Ponpes Al Fatah, Celenan, Kota Gede, DI Yogyakarta, Selasa (16/2).
Shinta menjelaskan, LGBT telah ada sejak lama di Indonesia. Pengakuan LGBT sudah ada sejak era presiden sebelum-sebelumnya. Bahkan, keberadaan LBGT telah ada sejak era Nusantara.
"Buktinya, ada tradisi ludruk di Jawa yang diperankan waria-waria. Ini fakta sejarah bukan cuma di Jawa loh, di luar Jawa tradisi yang diperankan waria juga banyak," katanya menjelaskan.
Shinta berharap, isu LGBT tidak dibesar-besarkan. Ia berharap masyarakat tidak terstigma.
"Dampaknya juga ke kami. Kami cuma ingin hidup harmoni, bersama masyarakat yang lain, tanpa memojok-mojokkan. Tanpa sibuk mengurusi orang lain masuk neraka atau surga," katanya menambahkan.
Ponpes Al Fatah merupakan pondok pesantren yang dihuni santri-santri para waria. Ponpes Al Fatah berdiri sejak 2008. Hingga kini, santri Ponpes Al Fatah telah mencapai 42 orang waria.
Seperti diketahui, belakangan gerakan Lesbian, Gay, Biseks, Transgender atau LGBT ramai diperbincangkan, setelah seorang menteri dan tokoh politik ikut bersuara. Terakhir, LGBT menjadi bahasan anggota DPR saat mengadakan rapat tentang terorisme. (fre)
BACA JUGA:
- Tahun Monyet Api, LGBT Semakin Berani
- Ketua PBNU Kecam Maraknya LGBT dalam Masyarakat
- Ajaran Hindu Menentang LGBT
Bagikan
Berita Terkait
Pride Month 2025 Sepi dari Ingar-Bingar Perusahaan Besar, Khawatir Trump Makin Keras terhadap LGBTQ

Pesta Seks Sesama Jenis Berkedok Ulang Tahun di Setiabudi Digerebek, Jejak Trauma Kelam Pelaku Terungkap!

Kristen Stewart Akhirnya Menikahi Pasangan Sesama Jenisnya, Resepsi Digelar Sederhana di Restoran yang Asri

Imam Gay Muhsin Hendricks Dibunuh, Komnas HAM Afrika Selatan Kutuk Keras

Polisi Buka Profesi 56 Peserta Pesta Seks Gay di Hotel Jaksel, Ada Guru Hingga Dokter

53 Laki-Laki yang Diciduk Saat Pesta Gay di Jaksel Dilepas, Ini Alasan Polisi

RUU Kesetaraan Pernikahan Disahkan, Ratusan Pasangan Sesama Jenis di Thailand Gercep Gelar Akad Nikah Massal

Politikus Daerah Sumbar Rancang Perda Terkait LGBT

Thailand Jadi Negara Asia Tenggara Pertama yang Mengakui Pernikahan Sesama Jenis

Malaysia Larang Jam Pelangi, Pemakainya Bisa Dipenjara
