Pemerintahan Prabowo-Gibran Diharap Beri Relaksasi untuk Tingkatkan Daya Beli Masyarakat

Pedagang Tanah Abang. (Foto: MP)
Merahputih.com - Pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka diharapkan dapat segera merespons penurunan daya beli masyarakat yang sedang terjadi saat ini terjadi. Hal tesebut untuk kembali memulihkan daya beli masyarakat.
"Jadi ke depan ya memang prioritasnya kalau dari kami dunia usaha bagaimana pemerintahan baru ini cepat mengembalikan daya beli," ujar Wakil Presiden Direktur PT TMMIN Bob Azam dikutip Antara, Kamis (10/10).
Salah satu indikator penurunan daya beli dapat dilihat dari adanya deflasi, yang menurutnya lebih disebabkan oleh melemahnya permintaan dibandingkan dengan kelebihan suplai barang.
Baca juga:
Penurunan daya beli ini berdampak langsung pada sektor bisnis dan investasi. Dia mengatakan, jika daya beli tidak segera pulih, pertumbuhan pasar akan terhambat, dan investasi pun tidak akan masuk karena pertumbuhan domestik yang stagnan.
"Investasi datang itu kalau ada market di dalam negerinya tumbuh. Kalau enggak tumbuh ya investasi enggak masuk. Nah untuk tumbuh ini perlu daya beli. Daya beli ini harus didorong," ujar Bob.
Bob menilai pemerintah perlu menahan diri dari kebijakan menaikkan pajak. Meskipun suku bunga di Indonesia telah turun, dampaknya masih belum cukup untuk mendorong pertumbuhan ekonomi.
Kebijakan seperti relaksasi Pajak Penjualan atas Barang Mewah Ditanggung Pemerintah (PPnBM DTP) yang sebelumnya terbukti mampu mendorong penjualan kendaraan di era pandemi COVID-19, dinilai dapat diterapkan kembali.
"Jadi daya beli itu benar-benar harus ditingkatkan melalui relaksasi-relaksasi," kata dia.
Baca juga:
Deflasi Berturut Turut Akibat Daya Beli Turun dan Pengangguran Melonjak
TMMIN pun berharap pemerintahan baru dapat segera memberikan arah kebijakan yang mendukung pertumbuhan sektor otomotif.
"Pengalaman kita setiap pemerintahan baru itu berkah bagi otomotif biasanya karena keyakinan meningkat, biasanya ada direction baru. Kita berharap pemerintahan yang sekarang juga memberikan berkah juga," pungkas dia.
Bagikan
Angga Yudha Pratama
Berita Terkait
Agar Dipercaya Rakyat, Pemerintah Harus Jaga Daya Beli Warga Usai Demo Berujung Rusuh di Berbagai Daerah

Daya Beli Rakyat Belum Pulih dan Penghasilannya Pas-pasan, Rencana Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Dianggap Bukan Prioritas !

Ekspansi Belanja Pemerintah Bakal Bikin Ekonomi Membaik di Semester II 2025

Viral Istilah Rojali dan Rohana, Ini Pandangan Istana Kepresidenan

Menko Airlangga Bantah Penurunan Daya Beli, Klaim Belanja Online Terus Naik

Menteri Keuangan Pastikan Ada Stimulus Buat Dongkrak Daya Beli Saat Natal dan Tahun Baru 2026

Komisi XI DPR: Fenomena Rojali Cermin Lemahnya Daya Beli

Diskon Tiket dan Padat Karya Tunai Bakal Diopotimalkan di Semester 2 2025 Demi Dongkrak Daya Beli

Gaji ke-13, Subsidi Transportasi Dan Bansos Jadi Daya Ungkit Konsumsi Rumah Tangga

Pencairan Bantuan Sosial d Bulan Juni-Juli Ini Bakal Dongkrak Penjualan Sepeda Motor Kategori Entry Level
