Pemerintah Tepat Harga BBM Tak Diturunkan, Ekonom UI: Daripada Munculkan Gejolak

Angga Yudha PratamaAngga Yudha Pratama - Rabu, 10 Juni 2020
Pemerintah Tepat Harga BBM Tak Diturunkan, Ekonom UI: Daripada Munculkan Gejolak

Karyawan melayani pengisian bahan bakar minyak (BBM) kendaraan konsumen di SPBU Coco Plaju, Palembang, Sumatera Selatan. ANTARA FOTO/Nova Wahyudi/wsj. (ANTARA FOTO/NOVA WAHYUDI)

Ukuran:
14
Audio:

Merahputih.com - Ekonom Universitas Indonesia (UI) Profesor Sulastri Surono menilai keputusan untuk tidak menurunkan harga bahan bakar minyak (BBM) beberapa waktu lalu sudah tepat dilakukan karena saat ini atau hanya dalam waktu sekitar dua bulan, harga minyak mentah kembali melonjak lebih dari 100 persen.

"Sebenarnya kan memang masih berfluktuasi. Jadi memang sudah seharusnya, diamkan saja harga waktu itu, tidak diturunkan. Daripada akhirnya malah memunculkan gejolak," kata Sulastri di Jakarta, Rabu (10/6).

Baca Juga:

Harga Minyak Anjlok, Pertamina Dituntut Turunkan Harga BBM

Saat ini, harga minyak mentah berjangka Brent untuk pengiriman Agustus sudah mencapai 42,30 dolar AS /barel di London ICE Futures Exchange melonjak 19,2 persen dibandingkan pekan sebelumnya.

Minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI), tambahnya, naik pada level 39,55 dolar AS/barel atau menguat 10,7 persen dalam sepekan.

Jika harga BBM ikut naik turun, menurut Sulastri, justru akan memunculkan gejolak, padahal dalam masa pandemi, permintaan juga menurun drastis.

Bahkan, dalam perhitungan inflasi, bahan pokok yang memiliki kontribusi besar, harganya juga cenderung turun. "Apalagi permintaan akan transportasi selama pandemi juga jauh berkurang," katanya melalui keterangan tertulis.

Karyawan melayani pengisian bahan bakar minyak (BBM) kendaraan konsumen di SPBU Coco Plaju, Palembang, Sumatera Selatan, Kamis (20/2/2020). Foto: ANTARA FOTO/Nova Wahyudi/hp
Karyawan melayani pengisian bahan bakar minyak (BBM) kendaraan konsumen di SPBU Coco Plaju, Palembang, Sumatera Selatan, Kamis (20/2/2020). Foto: ANTARA FOTO/Nova Wahyudi/hp

Sulastri menilai harga BBM sebaiknya memang dalam posisi wait and see saja serta harus dilihat bagaimana tren selanjutnya.

"Ini kan pengaruh dari luar negeri, OPEC. Jadi masih berfluktuasi. Apalagi kalau pada level 40 dolar AS, belum berpengaruh ke APBN," kata dia.

Selain itu, pemangkasan produksi 9,7 juta barel/hari juga harus dilihat kelanjutannya, apalagi persaingan negara-negara OPEC dalam pasar yang oligopoli, sering terjadi persaingan.

Baca Juga:

Kementerian BUMN Siagakan RS Pertamina untuk Isolasi Pasien Corona

Di antara negara-negara OPEC, sebagaimana dikutip Antara, sering terjadi persaingan yang sebenarnya merugikan sendiri, yaitu cut throat competition (persaingan memotong leher).

"Jadi sebaiknya memang kita tunggu saja harga minyak ke depan. Harga BBM dalam negeri, sebaiknya juga didiamkan saja dahulu. Apalagi ekonomi kita baru digerakkan kembali," kata Sulastri. (*)

#PT Pertamina #Pertamina #BBM #Harga BBM #BBM Bersubsidi #Penimbunan BBM
Bagikan

Berita Terkait

Indonesia
Ingin Fokus Bisnis Migas, Pertamina Bakal Gabungkan Pelita Air ke Garuda Indonesia
ni usaha di luar inti bisnis Pertamina akan dilepas atau digabungkan dengan perusahaan sejenis sesuai dengan roadmap yang dikendalikan Danantara.
Alwan Ridha Ramdani - Jumat, 12 September 2025
Ingin Fokus Bisnis Migas, Pertamina Bakal Gabungkan Pelita Air ke Garuda Indonesia
Indonesia
Alasan Pertamina Kaji Penggabungan Pelita Air dan Garuda Indonesia
Selain Pelita Air, Pertamina juga berencana melakukan konsolidasi serupa pada sektor lain
Angga Yudha Pratama - Jumat, 12 September 2025
Alasan Pertamina Kaji Penggabungan Pelita Air dan Garuda Indonesia
Indonesia
BBM di SPBU Merek Asing Langka, Pertamina Bantah Lakukan Monopoli
kuota impor BBM yang didapatkan Pertamina dan masing-masing SPBU swasta sudah disesuaikan oleh Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) serta BPH Migas.
Alwan Ridha Ramdani - Jumat, 12 September 2025
BBM di SPBU Merek Asing Langka, Pertamina Bantah Lakukan Monopoli
Indonesia
Kementerian ESDM Minta Shell dan BP Kirim Data Spesifikasi BBM untuk Diolah dan Diserahkan ke Pertamina
Namun, jika Pertamina membutuhkan impor tambahan untuk memenuhi permintaan SPBU swasta, impor tersebut hanya bisa dilakukan oleh Pertamina
Angga Yudha Pratama - Rabu, 10 September 2025
Kementerian ESDM Minta Shell dan BP Kirim Data Spesifikasi BBM untuk Diolah dan Diserahkan ke Pertamina
Indonesia
KPPU Selidiki Kelangkaan BBM Non-Subsidi, Panggil Pertamina Hingga SPBU Swasta
Semua pihak diminta untuk memenuhi undangan
Angga Yudha Pratama - Selasa, 09 September 2025
KPPU Selidiki Kelangkaan BBM Non-Subsidi, Panggil Pertamina Hingga SPBU Swasta
Indonesia
Bahan Bakar di SPBU Shell dan BP Langka, Kualitas BBM Pertamina Justru Jadi Sorotan
Pengawasan yang ketat dan transparan akan mencegah terjadinya praktik curang
Angga Yudha Pratama - Senin, 08 September 2025
Bahan Bakar di SPBU Shell dan BP Langka, Kualitas BBM Pertamina Justru Jadi Sorotan
Indonesia
ESDM Temukan Jawaban Kenapa Stok BBM SPBU Shell & BP Kosong
Ada pola pergeseran konsumsi yang terlihat dari meningkatnya pembelian BBM dengan RON di atas 90 melalui SPBU swasta
Wisnu Cipto - Kamis, 04 September 2025
ESDM Temukan Jawaban Kenapa Stok BBM SPBU Shell & BP Kosong
Indonesia
KPK Periksa Eks Direktur Keuangan Telkom terkait Kasus Digitalisasi SPBU Pertamina
KPK telah memeriksa sejumlah petinggi dari PT Telkom dan PT Pertamina dalam kasus digitalisasi SPBU.
Ananda Dimas Prasetya - Kamis, 04 September 2025
KPK Periksa Eks Direktur Keuangan Telkom terkait Kasus Digitalisasi SPBU Pertamina
Indonesia
SPBU Swasta Berkontribui Alihkan Konsumen BBM Subsidi ke Nonsubsidi
Kementerian ESDM mencatat terdapat peralihan (shifting) konsumen, dari bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi jadi mengonsumsi BBM nonsubsidi, dengan angka mencapai 1,4 juta kiloliter (KL).
Alwan Ridha Ramdani - Kamis, 04 September 2025
SPBU Swasta Berkontribui Alihkan Konsumen BBM Subsidi ke Nonsubsidi
Indonesia
SPBU Shell dan BP Kehabisan Stok BBM, Menteri Bahlil Sarankan Bisa Beli ke Pertamina
Menteri ESDM Bahlil Lahadalia menepis anggapan adanya kelangkaan BBM yang disebut-sebut terjadi di sejumlah SPBU swasta itu.
Wisnu Cipto - Selasa, 02 September 2025
SPBU Shell dan BP Kehabisan Stok BBM, Menteri Bahlil Sarankan Bisa Beli ke Pertamina
Bagikan