Pemerintah Konsisten Jaga Inflasi Pangan Biar Tidak Turunkan Daya Beli
Harga beras. (Foto: Antara)
MerahPutih.com - Pemerintah mengalokasikan Rp108,8 triliun untuk ketahanan pangan pada APBN 2024. Anggaran tersebut diarahkan untuk meningkatkan ketersediaan, akses, dan stabilitas harga pangan.
Hal itu diwujudkan melalui peningkatan produksi domestik; penguatan kelembagaan, pembiayaan, dan perlindungan petani; percepatan pembangunan dan rehabilitasi infrastruktur pangan; pengembangan Kawasan Food Estate (Kawasan Sentra Produksi Pangan); serta penguatan cadangan pangan nasional.
Baca Juga:
APBN 2024 untuk Jaga Inflasi hingga Tekan Angka Prevalensi Stunting
Secara rinci, dana ketahanan pangan sebesar Rp 108,8 triliun disalurkan melalui belanja pemerintah pusat sebesar Rp 89,6 triliun dan transfer ke daerah sebesar Rp 19,2 triliun.
Ekonom menilai kebijakan pengelolaan pangan yang dilakukan oleh pemerintah saat ini, telah mampu memitigasi dampak fenomena El Nino.
"Inflasi pangan memang cenderung naik. Harapannya dari sisi manajemen stok pangan terus dikelola. Memang puncaknya diperkirakan terjadi di pertengahan tahun depan, tapi dari pertengahan tahun hingga akhir tahun akan terkendali,” kata Kepala Ekonom Bank Permata Josua Pardede.
Josua mencontohkan, inflasi harga pangan diatur pemerintah sampai Agustus 2023 relatif terkendali dan diharapkan terus normal hingga akhir tahun. Dengan pengelolaan tersebut, inflasi tahun berpotensi berada di bawah 3 persen.
Di sisi lain, pemerintah juga menjadikan pengentasan kemiskinan ekstrem sebagai salah satu agenda pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2024. Target tersebut akan mendorong pemerintah untuk konsisten menjaga inflasi pangan tetap terjaga agar tidak menurunkan daya beli masyarakat.
Josua optimistis pengelolaan stok beras ke depan juga terus terjaga, baik dengan melakukan impor maupun meningkatkan produktivitas beras dalam negeri walaupun Indonesia menghadapi tantangan impor beras lantaran sejumlah negara mitra melakukan pembatasan guna menjaga stok dalam negeri.
Namun, kata ia, hubungan bilateral Indonesia dengan sejumlah negara bisa menjadi faktor pendukung dalam menjaga terpenuhinya stok pangan.
"Jadi, inflasi ini belum terlalu mengkhawatirkan, karena pemerintah sudah ada langkah mitigasinya," katanya.
Baca Juga:
Pemerintah Ingin Pertahankan Pertumbuhan 5 Persen Saat Inflasi Dunia Meninggi
Bagikan
Alwan Ridha Ramdani
Berita Terkait
Harga Beras Satu Harga, Tekan Disparitas Harga Antarwilayah
Menko Airlangga Malah Senang Emas Sumbang Inflasi Terbesar, Ini Alasannya
Harga Emas Perhiasan Picu Lonjakan Inflasi RI, Tertinggi dalam 26 Bulan
Harga Beras Masih Dijual Melebihi HET di 51 Daerah
Indonesia Inflasi 0,28 di Oktober, Sumut Alami Inflasi Tertinggi Capai 4,97 Persen
Bapanas Jamin Kualitas Beras, Perputaran di Stok Per 6 Bulan
[HOAKS atau FAKTA]: Menkeu Purbaya Tarik Rp 71 Triliun dari Program MBG, Mau Dialihkan ke Beras Gratis
DPR Tegaskan Tumpukan Beras Bulog 3,8 Juta Ton Seharusnya Cukup untuk Tameng Subsidi, Bukan Jadi Alasan Cabut Izin Pedagang
Satu Juta Ton Usia Simpanan Beras Pemerintah Hampir 12 Bulan, DPR Minta Kurangi
Prabowo Inginkan ASEAN Plus Tree Tingkatkan Cadangan Beras, Perkuat Respons Darurat Antarnegara