Pemerintah Jepang Obral Rumah Murah di Tengah Maraknya Fenomena Akio


Ilustrasi rumah di Jepang. (Foto: Pexels/Ayyeee Ayyeee)
Merahputih.com - Memiliki rumah adalah impian semua orang, namun harganya yang memuncak tiap tahun menghilangkan daya beli masyarakat. Tapi ada fenomena berbeda terjadi di Jepang, di mana banyak rumah kosong tak penghuni alias Akio yang bahkan ditawarkan untuk ditinggali secara gratis.
Disebutkan bahwa pemerintahan Jepang, rutin per lima tahun sekali mensurvei jumlah Akio yang ada di negara. Menurut data yang dipaparkan oleh Japandaily, secara nasional 13,6 persen dari 62,42 juta rumah di Jepang ditemukan tidak berpenghuni.
Rumah-rumah kosong tersebut kebanyakan berada di kawasan pedesaan, wilayah yang jauh dari ibukota besar di Jepang.
Baca juga:
Adapun secara umum alasan banyaknya bertebaran Akio di Jepang tak lepas dari rendahnya angka kelahiran, tingginya jumlah lansia. Ditambah lagi, di Jepang angka pernikahan sangat rendah, sehingga banyak rumah yang ditinggalkan dan akhirnya terbengkalai.
Guna menarik minat masyarakat Jepang untuk mengklaim rumah Akio yang ada, pemerintah menawarkan rumah gratis dan subsidi renovasi sebagai insentif bagi masyarakat yang pindah. Sehingga membuka peluang menambah populasi penduduk, tidak tersentralisasi di kota-kota besar saja.
Baca juga:
Jepang Menua, Populasi Lansia Kesepian Naik 1,5 Kali di 2050
Sistem terintegrasi tersebut, pemerintah di Jepang menyediakan 'bank Akiya'. Berfungsi sebagai pendata rumah kosong yang tersedia untuk dijual, sehingga memudahkan orang untuk menemukan properti. Adapun informasinya, rumah kosong dengan harga serendah JPY 50 ribu atau sekitar Rp 5 juta-an.
Harga Akio di Jepang sendiri bisa berbeda-beda. Harganya sesuai dengan lokasi dan kondisi rumah Akio yang ditawarkan.
Baca juga:
Jepang akan Memperbanyak Lowongan Pekerja Lepas Digital, Demi Kembangkan Perekonomian Lokal
Program subsidi kepemilikan Akio dinilai sukses di Jepang. Misalnya, untuk wilayah Kota Okutama, Tokyo bagian barat, beberapa bangunan tua dan kosong bahkan diberikan secara gratis telah bertransformasi menjadi food court hingga bengkel. Membantu pemilik sebelumnya, yang berjuang dengan biaya pemeliharaan dan pajak, dan kota, dengan mengurangi jumlah bangunan terbengkalai yang menimbulkan risiko di masa mendatang.
Selain itu, kota Mikasa di bagian utara Hokkaido, mengalami penurunan jumlah Akio-nya mencapai 11 persen. Sebab, pemerintah setempat menawarkan JPY 2 juta kepada mereka yang merenovasi rumah-rumah tertentu yang tercantum dalam basis data mereka. (tka)
Bagikan
Tika Ayu
Berita Terkait
RADWIMPS Rayakan 2 Dekade Karier Lewat Album ‘Anew’ dan Tur Akbar di Jepang

Indonesia dan Jepang Perkuat Diplomasi Olahraga, Fokus Cetak Atlet Kelas Dunia

Presiden Trump Setuju Pangkas Tarif Impor Mobil Jepang dari 27,5% Jadi 15%

Tokyo Banjir Mendadak, Penerbangan dan Operasional Terganggu

Kota di Jepang Usulkan Batasan Penggunaan Ponsel Dua Jam Sehari

Lirik Crystalline Echo dari TENBLANK Gambarkan Cinta dan Luka

Karyawan Palsukan Tanggal Kedaluwarsa, Jaringan Ritel Jepang Hentikan Penjualan Onigiri

Grass Wonder Wafat di Usia 30, Kuda Ikonik di Balik Karakter Umamusume

Peringatan Tsunami Terdengar, Pekerja Pembangkit Fukushima Jepang Segera Dievakuasi

KBRI Tokyo Minta WNI di Jepang Siaga Tsunami, Penuhi Baterai Ponsel dan Siapkan Perlengkapan Darurat
