Pemerintah Harus Berikan Bantuan kepada Warga yang Terdampak Pandemi Corona
Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia Grace Natalie. (MP/Rizki Fitrianto)
MerahPutih.Com - Partai Solidaritas Indonesia (PSI) mengapresiasi keputusan pemerintah Indonesia untuk memberikan bantuan tunai kepada 89 juta rakyat dalam mengantisipasi penanggulangan corona.
Ketua Umum DPP PSI, Grace Natalie, menambahkan, bantuan tunai itu akan sangat berguna untuk membeli bahan kebutuhan pokok yang diperlukan.
Baca Juga:
Daerah-Daerah yang Belum Terkena Virus Corona Diminta Hati-Hati
“Pada gilirannya bantuan tunai akan menggerakkan roda perekonomian karena daya beli yang kembali menguat. Ketika daya beli menguat, sektor konsumsi akan kembali dinamis setelah dalam beberapa hari ini melemah,” kata Grace dalam keterangannya, Minggu (22/3).
Ia berujar, pemberian bantuan tunai adalah langkah paling cepat dan efektif dalam membantu masyarakat melewati masa-masa sulit seperti sekarang.
“Pada saat bersamaan, PSI juga mengingatkan agar ada pengawasan yang ketat, sehingga seluruh bantuan jatuh ke tangan mereka yang benar-benar membutuhkan atau tepat sasaran,” pungkas Grace.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan ada sekitar 89 juta warga yang akan mendapat bantuan uang dari pemerintah di tengah penyebaran virus Corona.
Sri Mulyani menceritakan, pemerintah sendiri sudah menerbitkan stimulus jilid I untuk sektor swasta, ada yang bisa dirasakan langsung masyarakat seperti penambahan manfaat di program keluarga harapan (PKH) dan kartu sakti lainnya yang sudah berjalan.
Pada stimulus jilid II, kata Sri Mulyani, pemerintah memberikan keringanan pajak untuk masyarakat, pengusaha yang bekerja di sektor industri manufaktur.
"Tujuannya adalah 89 juta masyarakat, akan diberikan uang dalam bentuk banyak. Atau diberikan dalam kartu sembako yang juga dinaikkan," tambahnya.
Pemerintah juga memberikan banyak fasilitas yang bisa dimanfaatkan oleh masyarakat. Seperti halnya program Kartu Pra Kerja bisa dimanfaatkan langsung oleh masyarakat yang terkena PHK untuk meningkatkan keterampilan dan menyesuaikan kebutuhan pasar kerja.
Baca Juga:
Pemerintah Klaim Wisma Atlet Layak Jadi RS Darurat Penanganan Corona
Menurut Sri Mulyani kebutuhan dana-dana tersebut masih bisa dipenuhi oleh APBN yang anggaran belanjanya mencapai sekitar Rp 2.500 triliun.
"Space APBN kita total belanja lebih dari Rp 2.500 triliun cukup memadai. Namun kalau banyak sekali terjadi hal-hal yang berubah, tentu kita harus segera melakukan penyesuaian," pungkasnya.(Knu)
Baca Juga:
RSUD dr Moewardi Rawat 3 Pasien Positif COVID-19, Pinsar Kirim 2000 Telur Ayam
Bagikan
Berita Terkait
PSI Desak Publik Cerdas: Peresmian Jokowi 2018 Itu Bandara Negara, Bukan Bandara yang Diributkan Menhan Sjafrie Sjamsuddin
Kader PDIP Sebut Serangan Ahmad Ali ke Jokowi Adalah Order Busuk Agar Aman dari KPK
Gimmick Baru PSI, Tinggalkan Sapaan Bro dan Sis Demi Kesan Lebih Egaliter
Prostitusi Berulang di Gang Royal, Dewan DKI Minta Penegakan Tegas untuk Tindakan Melanggar Hukum
Kritik Wacana Pembatasan Game Online Usai Ledakan SMAN 72, PSI Jakarta: Orang Tua Harus Awasi Anak, Bukan Salahkan Game
PSI Jakarta Tolak Pemotongan Subsidi Pangan, Warga Juga Disebut Sulit Akses
PSI Desak Gubernur Pramono Ubah Aturan BPHTB, Era Anies Digratisiskan Rumah di Bawah Rp 2 Miliar
Musim Hujan Ekstrem, Anggota Dewan PSI Nilai Pramono Gamang Pilih Kebijakan Hiburan atau Penanganan Banjir
Jumat Malam Tol JORR Macet Parah, PSI Minta Jam Operasional Truk di Jakarta Dibatasi
Pelantikan PSI Solo, DPD PSI Solo Undang Jokowi Jadi Saksi