Pemerintah Diminta Kaji Ulang Kebijakan Impor Beras
Beras. (Foto: Antara)
Merahputih.com - Anggota Ombudsman RI, Yeka Hendra Fatika meminta pemerintah perlu mengkaji ulang kebijakan impor beras dan mulai merumuskan strategi jangka panjang impor selama lima tahun.
Saat melakukan inspeksi di Gudang Bulog Kelapa Gading, Jakarta, Jumat (15/3), Yeka mengatakan berdasarkan historis, Indonesia selalu mengimpor beras, meskipun ada beberapa tahun di mana impor tidak dilakukan.
Ia menerangkan data menunjukkan Indonesia rata-rata mengimpor 1,5 juta ton beras per tahun, maka seharusnya bisa dilakukan strategi impor untuk lima tahun ke depan.
Baca juga:
300 Ribu Ton Beras dari Thailand dan Pakistan Perkuat Stok Bulog
"Sehingga tidak lagi lobi-lobi dadakan yang akhirnya menyebabkan harga beras jadi naik. Dengan demikian, Bulog punya stok lima tahun, tetapi ada juga yang dari luar negeri. Tinggal diatur kedatangannya agar tidak membanjiri pasar," kata Yeka dikutip Antara, Sabtu (16/3).
Yeka juga mengusulkan agar pemerintah tidak menggunakan lagi jargon swasembada atau tidak mengimpor beras sama sekali.
Menurutnya, jargon swasembada 100 persen perlu diturunkan menjadi 80 persen atau 90 persen. Ini perlu dilakukan untuk meredakan tensi politik beras.
Baca juga:
Bulog Kuasai 1,4 Juta Ton Beras, Sangat Cukup untuk Kebutuhan Selama Puasa dan Lebaran
“Lebih baik bilang saja swasembada beras 80 persen sehingga sisanya bisa ambil impor. Karena faktanya kita impor," ujarnya.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), Indonesia selalu melakukan impor beras pada 2014 hingga 2023. Pemerintah Indonesia memutuskan melakukan impor beras 844 ribu ton pada 2014, dan 861 ribu ton pada 2015.
Baca juga:
Ini Tempat Beli Beras Bulog HET Rp 52 Ribu Per 5 Kilogram di Jakarta
Impor beras melonjak signifikan menjadi 2,25 juta ton pada 2018, dibandingkan 305 ribu ton pada 2017.
Indonesia juga mengimpor beras sebanyak 3,06 juta ton pada 2023. Angka ini merupakan rekor tertinggi dalam lima tahun terakhir, dan meningkat sekitar 600 persen dibandingkan 2022.
Bagikan
Angga Yudha Pratama
Berita Terkait
Pemprov DKI Beri Surat Teguran Pedagang yang Jual Beras di Atas HET, Pelanggaran Berulang Berujung Izin Usaha Dicabut
Pedagang Beras yang Jual di Atas HET Diberi 'Kartu Kuning' dan Waktu Seminggu untuk Tobat, Kalau Masih Bandel Sanksi Menanti
Badan Pangan Nasional Temukan Beras Premium Sudah Dijual di Bawah HET
Firman Soebagyo Dukung Bulog 'Naik Kelas' jadi Kementerian, Demi Kuasai Stok Beras Nasional
Wacana Penggabungan Bulog dan Bapanas, Komisi IV DPR: Jangan Sampai Reformasi Kelembagaan Justru Menambah Beban Baru
Bulog Jadi Pemasok Beras Premium Buat MBG
Harga Beras di Penggilingan Jawa Barat Merangkak Naik, Nilai Tukar Petani Juga Meningkat
Standar Kualitas Bantuan Pangan Diperketat, Bapanas Wajibkan Bulog Lakukan 'Treatment' Stok Lama di Gudang
Presiden Prabowo Sebut Impor Beras Dihentikan, DPR Minta Pemerintah Pastikan Petani Tak Dirugikan
Bapanas Jamin Bantuan Beras yang Didistribusikan Oktober Hingga November Aman untuk Dikonsumsi