Pemerintah Akui Banyak Masyarakat yang Irasional Sikapi Kasus Corona
 Eddy Flo - Jumat, 06 Maret 2020
Eddy Flo - Jumat, 06 Maret 2020 
                Juru Bicara pemerintah terkait penanganan virus corona covid-19 Achmad Yurianto memberikan keterangan kepada awak media di Jakarta, Selasa (3/3) (MP/Ponco Sulaksono
MerahPutih.Com - Juru bicara pemerintah untuk penanganan virus corona Achmad Yurianto mengakui, pemerintah tengah melakukan edukasi agar masyarakat tak panik soal ancaman corona.
Dengan begitu, masyarakat tak menjadi panik dan melakukan tindakan-tindakan yang irasional, sehingga akhirnya malah merugikan banyak aspek.
Baca Juga:
”Tujuan pemeriksaan virus ini sebenarnya di dalam konteks untuk merespons kedaruratan kesehatan masyarakat. Bukan di dalam konteks untuk terapi dari pasien yang kita rawat ini. Ini yang harus kita pahami. Oleh karena itu, kepanikan masyarakat sekarang tidak sejalan dengan ini,” ujar Yurianto kepada wartawan di Jakarta, Jumat (6/3).
 
Yurianto mengatakan, penyakit ini bukan penyakit yang sama dengan penyakit influenza.
"Hanya virus penyebabnya yang baru,” ujarnya.
"Karena dari zaman dulu kita sering berhadapan dengan influenza dan sebagian masyarakat kita sudah paham betul kalau sedang influenza kurangi aktivitas fisik,” katanya.
Ia menegaskan di dalam menghadapi SARS kembali pada saat itu serta tidak kemudian menjadi panik dan seakan-akan bahwa ini akan terjadi seperti gambaran-gambaran yang ada di Wuhan beberapa waktu yang lalu.
Baca Juga:
Wabah Corona, Minuman Tradisional Jahe Sachet 'Anti Corona' Diburu Warga Solo
”Yang sebagian besar gambaran yang terpatri di dalam benak mereka adalah gambaran yang tidak benar. Oleh karena itu, ini menjadi peluang bagi kita untuk bisa berperan di dalam kaitan untuk mengajak masyarakat kita bisa lebih hidup dengan baik dan sehat,” pungkas Yurianto.(Knu)
Baca Juga:
Bertambah Dua, Kini Jumlah Penderita Corona di Indonesia Jadi Empat
Bagikan
Berita Terkait
Kemenkes Respons Temuan Mikroplastik di Air Hujan Jakarta: Waspadai, Bukan Ditakuti
 
                      Profil Benjamin Paulus Octavianus, Sosok Dokter Spesialis Paru yang Dipercaya Prabowo Jabat Wamenkes
 
                      Presiden Prabowo Lantik Benjamin Paulus Octavianus Jadi Wakil Menteri Kesehatan
 
                      Kasur Pasien RSUD Cut Meutia Dipenuhi Belatung, DPR Desak Kemenkes Tindak Tegas
 
                      Kurikulum Baru untuk Bidan Diluncurkan, Kado untuk Hari Bidan Nasional 2025
 
                      Gerakan Berhenti Merokok Prioritaskan Turunnya Angka Perokok Pemula di Indonesia
 
                      Fase Pemulangan Haji Dimulai, DPR Minta Kemenkes Awasi Kesehatan Jemaah
 
                      COVID-19 Mulai Melonjak Lagi: Dari 100 Orang Dites, Sebagian Terindikasi Positif
 
                      Terjadi Peningkatan Kasus COVID-19 di Negara Tetangga, Dinkes DKI Monitoring Rutin
 
                      Waspada Varian COVID-19 XEC dan JN.1: Begini Perbandingan Tingkat Keparahannya
 
                      




