Pembantaian Satu Keluarga di Sigi Bukti Negara Tak Hadir Melindungi Warga

Andika PratamaAndika Pratama - Minggu, 29 November 2020
Pembantaian Satu Keluarga di Sigi Bukti Negara Tak Hadir Melindungi Warga

ILUSTRASI: Ancaman terorisme. ANTARA/Ardika/am.

Ukuran:
14
Font:
Audio:

MerahPutih.com - Satu keluarga di Desa Lembatongoa, Kecamatan Palolo, Kabupate Sigi, Sulawesi Tengah, tewas dibunuh dengan sadis.

Dari tinjauan di lapangan menunjukkan korban dibunuh dengan sadis dengan cara dibakar dan dipenggal kepalanya. Korban terdiri dari pasangan suami istri, anak dan menantu.

Baca Juga

MUI Minta Aparat Tidak Tegas Pelaku Pembunuhan di Sigi Sulteng

Pengamat intelijen dan keamanan, Stanislaus Riyanta menilai, aksi teror dengan memenggal kepala dan membakar rumah, bahkan di depan masyarakat lain mirip dengan cara yang dilakukan oleh kelompok ISIS.

Tempat kejadian perkara di Sigi adalah daerah yang menjadi lintasan dari kelompok MIT. Saat ini diketehui bahwa kelompok MIT berafiliasi kepada ISIS.

"Kelompok MIT ini sudah beberapa kali melakukan aksi teror dengan memenggal kepala orang yang dianggap sebagai musuh," jelas Stanislaus kepada wartawan di Jakarta, Minggu (29/11).

Pengamat intelijen dan keamanan, Stanislaus Riyanta

Stanislaus menambahkan, aksi yang dilakukan oleh kelompok MIT ini harus segera ditangani dengan cepat. Negara harus hadir untuk menjaga masyarakat agar tidak tersentuh oleh kelompok teroris tersebut.

"Jika negara tidak hadir maka dengan mudah menjadikan masyarakat sebagai korban," terang Stanislaus.

Ia melanjutkan, selain itu negara harus memastikan bahwa peristiwa ini tidak menjadi suatu momentum yang dimanfaatkan kelompok tertentu untuk memicu konflik horisontal.

Negara harus memastikan bahwa masyarakat bersama pemerintah menjadi satu kesatuan menentang terorisme.

"Supaya tidak ada celah yang bisa menjadi pintu bagi provokasi-provokasi pemicu konflik horizontal," sebut lulusan Doktoral Kajian Ilmu Intelijen UI ini.

Baca Juga

Dalam Forum Dialog Umat Katolik, Romo Benny Ungkap Alasan Intoleransi Marak

Ia mendesak, intelijen harus lebih keras bekerja untuk melakukan deteksi dini aksi teror yang diprediksi akan menguat pada bulan Desember.

"Momentum Natal dan Tahun Baru sudah sering kali menjadi waktu favorit bagi kelompok teroris untuk menjalankan aksinya," sebut dia.

Selain itu momentum Pilkada serentak juga bisa dimanfaatkan oleh kelompok teroris. Tujuannya untuk menunjukkan eksistensinya dengan memanfaatkan konsentrasi aparat keamanan yang fokus pada pengamanan Pilkada.

"Kehadiran negara sangat penting sehingga masyarakat tidak menjadi korban," sebut Stanislaus.

Selain itu peran penting dari masyarakat untuk melawan radikalisme juga tidak kalah penting.

"Kolaborasi antara negara dan masyarakat ini harus diperkuat untuk semakin meminimalkan ruang yang bisa dikuasai oleh kelompok teroris.," terang dia.

Ketua Umum Persekutuan Gereja-gereja Indonesia (PGI), Gomar Gultom prihatin dengan peristiwa tewasnya satu keluarga di Sigi akibat dibunuh oleh OTK.

Gomar berempati kepada korban dan warga yang tinggal di sekitar rumah korban.

"Peristiwa yang sangat mengenaskan seperti ini mengingatkan kita akan beberapa kejadian berulang yang secara sporadis terjadi di daerah Sulawei Tengah," tambahnya.

Ia menuntaskan kasus ini agar masyarakat terbebas dari aksi kekerasan.

"Kehadiran negara diperlukan di seluruh pelosok negeri untuk memulihkan rasa aman dalam diri masyarakat," ujarnya.

Gomar juga mengimbau agar seluruh elemen masyarakat tak terpancing dengan kejadian ini dan menyerahkan sepenuhnya kepada aparat keamanan. (Knu)

Baca Juga

Pembunuhan dan Pembakaran di Sigi Sulteng Wajib Diusut Tuntas

#Sulawesi Tengah #Mujahidin Indonesia Timur #Stanislaus Riyanta
Bagikan

Berita Terkait

Indonesia
DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong
Lonjakan kasus malaria yang kembali terjadi setelah daerah tersebut sempat dinyatakan eliminasi pada 2024 itu harus menjadi perhatian serius pemerintah pusat dan daerah.
Dwi Astarini - Kamis, 04 September 2025
DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong
Indonesia
Gempa Dangkal Parigi Moutong Terasa Hingga Palu dan Poso, BKMG Pastikan Tidak Berpotensi Tsunami
BMKG menyatakan berdasarkan hasil pemutakhiran yang diperbaru gempa berkekuatan magnitudo M 4,8 itu tidak berpotensi menimbulkan tsunami.
Wisnu Cipto - Rabu, 03 September 2025
Gempa Dangkal Parigi Moutong Terasa Hingga Palu dan Poso, BKMG Pastikan Tidak Berpotensi Tsunami
Indonesia
Gempa M 5,0 Landa Parigi Moutong Sulteng Pagi Tadi, Sekolah Langsung Diliburkan
Pemerintah Kabupaten Parigi Moutong langsung memulangkan siswa-siswi SD dan SMP saat proses belajar mengajar sedang berlangsung.
Wisnu Cipto - Rabu, 03 September 2025
Gempa M 5,0 Landa Parigi Moutong Sulteng Pagi Tadi, Sekolah Langsung Diliburkan
Indonesia
Jakarta dan Sulteng Buka Peluang Kerja Sama Bidang Pangan hingga Layanan Digital
Pemprov DKI terbuka untuk menjalin kerja sama di bidang pertanian dan perikanan dengan Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah.
Ananda Dimas Prasetya - Jumat, 08 Agustus 2025
Jakarta dan Sulteng Buka Peluang Kerja Sama Bidang Pangan hingga Layanan Digital
Indonesia
KPK Didesak Usut Dugaan Korupsi Bupati Banggai
Desakan tersebut disampaikan berdasarkan hasil temuan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) atas audit belanja daerah Kabupaten Binggai (TA) 2024.
Ananda Dimas Prasetya - Sabtu, 22 Maret 2025
KPK Didesak Usut Dugaan Korupsi Bupati Banggai
Indonesia
Aktivitas Sesar Palu Koro Picu Gempa Dangkal 4,5 M di Sigi
"Episentrum gempa di koordinat 1.43 LS - 119.91 BT atau tepatnya berlokasi di darat 9 kilometer arah Barat Kulawi dengan kedalaman 5 kilometer."
Wisnu Cipto - Minggu, 26 Januari 2025
Aktivitas Sesar Palu Koro Picu Gempa Dangkal 4,5 M di Sigi
Indonesia
Ahmad Ali Terindikasi Lakukan Politik Uang, Bagikan Sembako hingga Uang Tunai ke Warga
Ahmad Ali terindikasi lakukan politik uang. Ia membagikan sembako hingga uang tunai ke warga.
Soffi Amira - Jumat, 22 November 2024
Ahmad Ali Terindikasi Lakukan Politik Uang, Bagikan Sembako hingga Uang Tunai ke Warga
Indonesia
Operasi Madago Raya Sulteng Temukan 4 Bom Rakitan dan Ratusan Amunisi
Satgas Operasi Madago Raya melibatkan 253 personel termasuk anggota TNI/Polri.
Wisnu Cipto - Rabu, 02 Oktober 2024
Operasi Madago Raya Sulteng Temukan 4 Bom Rakitan dan Ratusan Amunisi
Indonesia
DPR Soroti Investasi PT GNI yang Tak Sesuai Standar
Legislator Senayan menyoroti Investasi yang dilakukan PT Gunbuster Nickel Industry (GNI) di Morowali Utara, Sulawesi Tengah.
Mula Akmal - Rabu, 18 Januari 2023
DPR Soroti Investasi PT GNI yang Tak Sesuai Standar
Tradisi
Moana, Upacara Menyambut Kelahiran Bayi Suku Pamona di Sulawesi
Tradisi Moana dilakukan sebagai tanda rasa syukur dengan harapan membawa kebaikan bagi sang bayi.
Ananda Dimas Prasetya - Kamis, 05 Januari 2023
Moana, Upacara Menyambut Kelahiran Bayi Suku Pamona di Sulawesi
Bagikan