MUI Minta Aparat Tidak Tegas Pelaku Pembunuhan di Sigi Sulteng
Ilustrasi pembunuhan. (Foto: PublicDomainPictures dari Pixabay).
MerahPutih.com - Majelis Ulama Indonesia (MUI) Sulawesi Tengah mengungkapkan belasungkawa dan prihatin atas peristiwa pembantaian satu keluarga yang diduga dilakukan kelompok teroris mengatasnamakan Mujahidin Indonesia Timur (MIT) di Dusun Torpedo, Desa Lemba Tongoa, Kabupaten Sigi, Jumat (27/11).
“Mari bersama melawan kekerasan dan aksi teror sebagai musuh kemanusiaan, sekaligus meredam suasana agar dapat tetap menjaga kerukunan umat beragama,”kata Ketua MUI Sulteng Habib Ali bin Muhammad Aljufri di Kota Palu, Sabtu (28/11).
Baca Juga:
Pemerintah Diminta Bikin Formula Tepat Selesaikan Polemik di Papua
Dia meminta masyarakat untuk menahan diri agar tidak mudah terprovokasi oleh oknum-oknum yang sengaja ingin membenturkan dan mengadu domba masyarakat. Serta tidak menyebarkan foto maupun video keluarga yang dibantai tersebut untuk menjaga perasaan anggota keluarga korban.
"Cara melakukan deradikalisasi yakni dengan meluruskan benih-benih paham yang saat ini sudah tersemai dan melekat di hati para teroris dengan melalui pendekatan budaya, pemahaman ajaran agama yang benar, serta memberikan pekerjaan dan penegakan hukum dengan prinsip semua sama di depan hukum,"ujarnya.
Sekretaris MUI Suteng Sofyan Bachmid menilai, tindakan tersebut di luar nalar akal sehat dan sudah sangat melampaui batas nilai kemanusiaan. Karena, atas dalih apa pun, aksi itu tidak dibenarkan karena bertentangan dengan nilai-nilai ajaran agama dan Pancasila.
"Tidak semestinya hal semacam itu dikaitkan dengan motif agama. Ada sejumlah faktor lain seperti ekonomi sampai dengan hukum yang berpotensi membuat orang mau untuk melakukan tindakan tersebut,"ucapnya.
Ia meminta seluruh lapisan masyarakat agar tidak cepat menyimpulkan peristiwa itu akibat pemahaman agama yang salah.
"Ini sifatnya multidimensi. Kalau orang diperlakukan tidak adil atau hak asasinya diinjak-injak, tentu akan marah, emosi,” terangnya.
Ia mengimbau masyarakat agar tidak menjadikan agama sebagai sasaran dalam kasus terorisme dan aparat penegak hukum dapat mengedepankan fakta sesungguhnya yang menjadi pemicu tidakan tersebut.
“Jadi aparat yang mereprentasikan negara harus bertindak tegas,” katanya dikutip Antara.(*)
Baca Juga:
Jokowi Akui Masih Ada Pekerja Migran Yang Tidak Terlindungi
Bagikan
Alwan Ridha Ramdani
Berita Terkait
Motif Wakil Kepala Toko Alfamart Cipularang Perkosa Anak Buahnya Setelah Dibunuh
Polisi Bunuh Polisi, 5 Tersangka Kena Pasal Pembunuhan Berencana Termasuk Istri Brigadir Esco
KPAI Duga Terapis RTA Tewas Akibat Jeratan Eksploitasi Seksual
Terapis Remaja yang Ditemukan Tewas di Lahan Kosong Berhasil Diidentifikasi, Rekan Sejawat Ikuti Diperiksa Polisi
Terapis Delta Pejaten Ditemukan Tewas di Lahan Kosong, Polisi Temukan Kejanggalan di CCTV
Mayat Perempuan Mengapung di Citarum Karyawan Alfamart, Dibunuh dan Diperkosa Rekan Kerja
Kuasai Duit Rp 70 Miliar di Rekening Dormant, Motivasi para Pelaku Nekat Bunuh Kepala Cabang BRI
Suami Tega Bakar Istri di Cakung Gara-Gara Main Ponsel saat Diminta Bikin Mi Instan
Ada Gerombolan Orang Ingin Temui Kacab BRI sebelum Pembunuhan, Pengacara Duga Bagian Sindikat Pembobolan Bank
Prajurit Terlibat Penculikan dan Pembunuhan Kepala KCP Bank, KSAD: Aksi Keji Bertolak Belakang Dengan Misi TNI