Pembakaran Hutan dan Lahan di Riau Terus Berlangsung


Penduduk menunjukkan kebakaran hutan dan lahan (karhutla), di Provinsi Riau, Jumat (16/10) (Foto: Twitter/@Sutopo_BNPB)
MerahPutih Peristiwa - Pembakaran hutan dan lahan di Provinsi Riau masih terus berlangsung hingga saat ini. Meski pemerintah terus melakukan antisipasi penanganan dan menghukum pembakar hutan namun pembakaran terus terjadi. Pada saat yang sama, petugas kebakaran hutan dan lahan (karhutla) terus memadamkan api yang menimbulkan kabut asap tebal di Riau.
"Meski sudah dijaga tetap saja ada yang membakar," kata Kepala Pusat Data, Informasi, dan Hubungan Masyarakat Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho. Melalui media sosial Twitter, Sutopo mengunggah gambar hot spot atau titik api pada Jumat (16/10) di Meranti, Provinsi Riau yang diambil dari helikopter.
Sutopo mengatakan, kabut asap terus malanda Provinsi Riau karena masih ada pembakaran lahan. Meski petugas pemadam kebakaran berusaha keras untuk memadamkan api, tetapi ketika masih ada pembakaran bencana asap sulit diselesaikan. Pada sebuah gambar kebakaran di Tanjung Peranap Kep. Meranti, Riau, Jumat (16/10), telihat asap tebal membumbung ke udara. Bukan hanya asap tebal, tetapi luas kebakaran terlihat besar dari udara. "Kapan akan selesai jika masih ada pembakaran?" kata Sutopo.
Petuga pemadam kebakaran terus berusaha untuk memadamkan api. Petugas gabungan dari berbagai instansi tersebut terus berada di kawasan kebakaran untuk memadamkan atau hanya sekedar melokalisasi api. Namun, di beberapa titik kebakaran, api tidak bisa dipadamkan karena tidak ada air. Di Kecamatan Langgam misalnya, pada Jumat (16/10), api tidak ada habis-habisnya.
"Petugas hanya bisa memantau karhutla saja karena tidak ada alat dan air di sini," kata Sutopo.
Sutopo melanjutkan, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jambi bersama instansi lain terus merangsek ke lokasi kebakaran hutan dan lahan. Dalam sebuah gambar, petugas pemadam dari BPBD, TNI dan Polri sedang beristirahat di sela-sela tugas memadamkan api karhutla. Mereka tampak sedang berkumpul di lokasi perkebunan kelapa sawit yang dikelilingi asap kebakaran. Mereka duduk beralaskan rumput dan daun-daun kelapa sawit yang ditumpuk.
"BPBD Jambi bersama TNI Polri dan lainnya istirahat menikmati nasi bungkus. Selesai makan padamkan api lagi," kata Sutopo.
Sementara itu, di Provinsi Jambi, penduduk terus terdampak kabut asap. Penduduk diimbau untuk menggunakan masker. Selain itu, petugas kesehatan dari berbagai instansi terus melakukan pelayanan kesehatan bagi penduduk terdampak kabut asap. Pelayanan kesehatan dibuka di beberapa tepat. Polda Jambi dan Dinas Kesehatan Jambi aktif memberikan bantuan kesehatan bagi masyarakat secara gratis. Selain itu, petugas berkunjung ke sekolah-sekolah melayani kesehatan para murid.
"Satgas Yankes (Satuan Tugas Pelayanan Kesehatan) Jambi memberikan pelayanan kesehatan gratis kepada masyarakat. Jutaan masyarakat terpapar asap," kata Sutopo.
Baca Juga:
Bagikan
Berita Terkait
Kebakaran makin Berkecamuk, Yunani, Spanyol, dan Portugal Berpacu Padamkan Api saat Uni Eropa Tingkatkan Bantuan Lintas Negara

Eropa Selatan Dilanda Kebakaran Hutan, Suhu Ekstrem Tembus 40 Derajat Celsius

Biaya Padamkan Karhutla Mahal, Satu Menit Penerbangan Habiskan Rp 300 Juta

Operasi Terpadu Bikin Penanganan Karhutla Efektif, BNPB Siaga Sampai September 2025

Bongkar Rahasia di Balik Penurunan Drastis Karhutla Indonesia, Dari Jutaan Hektare Menjadi Ratusan Ribu Saja

Kemenhut Gelar Operasi Modifikasi Cuaca Tahap ke-3 Kendalikan Kebakaran Hutan dan Lahan di Riau

Kemenhut Segel 10 Perusahaan Diduga Bakar Lahan, 2 Diberi Sanksi Administrasi

Berbagai Daerah Rawan Karhutla di Kalsel, BMKG Minta Pemda Waspada Sampai 18 Agustus 2025

Prancis Alami Kebakaran Hutan Terbesar Musim Panas ini, Areanya Lebih Luas daripada Kota Paris

Peneliti IPB Ungkap Strategi Cerdas Tekan Karhutla dengan Padukan AI dan Keterlibatan Masyarakat
