Pemancar Sinyal Darurat Helikopter Polri yang Jatuh di Perairan Babel Tidak Berfungsi


Kepala Korps Kepolisian Perairan dan Udara Baharkam Mabes Polri, Irjen Pol Indra Miza. ANTARA/Kasmono
MerahPutih.com- Hilang kontaknya helikopter milik Polri di perairan Bangka Belitung masih jadi misteri. Kepala Korps Kepolisian Perairan dan Udara Baharkam Mabes Polri Irjen Indra Miza mengungkap temuan terkini anak buahnya.
Menurut dia, emergency locator transmiter atau ELT milik helikopter Polri yang jatuh di Belitung Timur berhasil ditemukan.
Baca Juga:
"Penemuan yang penting hari ini adalah kami berhasil menemukan ELT dalam keadaan tidak berfungsi," katanya kepada wartawan di, Belitung Timur, Selasa (29/11).
ELT merupakan pemancar darurat yang dirancang untuk mengirimkan sinyal ke satelit agar koordinat GPS terjadinya kecelakaan penerbangan bisa dapat dilacak.
ELT akan aktif secara otomatis ketika komponen ini menghantam suatu permukaan pada saat insiden berlangsung.
Indra menjelaskan, selain itu tim SAR gabungan juga berhasil menemukan banyak serpihan helikopter di wilayah perairan Burung Mandi, Belitung Timur.
"Kurang lebih 21 item terkumpul serta ada barang pribadi dari awak pesawat yang kami temukan seperti dua ransel yang ditemukan mengapung," ujarnya.
Dia mengatakan pula, pada hari pertama pencarian ini tim juga berhasil mengevakuasi satu jenazah korban helikopter NBO-105 atas nama Khairul Anam.
Baca Juga:
Kapolri Minta Dukungan Seluruh Pihak dalam Operasi Pencarian Helikopter P-1103
"Beliau ini mekanik di helikopter pangkat bripda, saat ini jenazah masih di RSUD Belitung Timur," katanya.
Indra menjelaskan, serpihan dan barang pribadi milik awak helikopter tersebut ditemukan sekitar tiga nautical mile dari bibir pantai atau posko pencarian saat ini.
Sampai saat ini, lanjut dia, tim belum bisa memastikan titik jatuhnya helikopter tersebut yang sebelumnya berangkat dari Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah menuju Tanjung Pandan.
"Baru perkiraan-perkiraan, kontak terakhir 38 nautical mile dari bandara di koordinat sekian, tetapi untuk titik jatuhnya belum pasti," ujarnya.
Menurut dia, pencairan terkendala karena mengalami kendala cuaca buruk.
"Karena gelombang cukup besar dan angin kencang," kata lulusan AKPOL 1988 ini.
Indra yang juga mantan Dirintelkam Polda Metro Jaya ini menyebut, selain itu, arus bawah laut di wilayah perairan tersebut cukup deras. Ia sempat menurunkan peralatan remotely underwater vehicle (ROV).
"Tetapi terbawa arus sehingga tidak bisa bekerja dengan baik," ujarnya.
Indra menjelaskan, pencarian helikopter NBO-105 Polri pada hari pertama dimulai pukul 07.00 WIB hingga pukul 15.00 WIB dengan melibatkan dua helikopter dari Mabes Polri, delapan kapal. Yang terdiri dari kapal milik Polairud, KPLP Manggar, Dishub Belitung Timur dan satu kapal milik masyarakat.
"KRI Teluk Cirebon juga bergabung bersama-sama melakukan pencarian, kemudian ikut juga delapan kater (perahu tradisional) masyarakat ditambah tiga jet ski," jelasnya. (Knu)
Baca Juga:
Perlengkapan Pribadi Crew Helikopter Polri Ditemukan di Perairan Bangka Belitung
Bagikan
Joseph Kanugrahan
Berita Terkait
Cerita Korban Kecelakaan Helikopter di Kalsel Kirimkan SMS ke Keluarga

Korban Helikopter Jatuh di Kalimantan Selatan Dibawa ke RS Bhayangkara Lewat Jalur Darat

IPW Apresiasi Langkah Tegas TNI-Polri, Sebut Aspirasi Harus Dilakukan dengan Cara Damai

Helikopter Jatuh di Kalimantan Selatan Ditemukan, 6 Jasad Terdeteksi

Beda Saat Tahun 1998, Pam Swakarsa Versi Terkini Dinilai Tidak Akan Mengandung Unsur Politis yang Merugikan Publik

Kesulitan Cari Helikopter Diduga Jatuh di Kalsel, Tim Sar Fokuskan di Titik Terakhir Flight Radar

Kapolri Izinkan Aparat TNI/Polri Bubarkan Pendemo jika Terjadi Kekacauan yang Ganggu Perekonomian Nasional

YLBHI Sebut Tindakan Aparat dalam Penanganan Demo Mengarah Teror terhadap Rakyat

Pengamat Tuntut Cara Polri Tangani Demo Harus Diubah, Jangan Sampai Makan Korban Jiwa Lagi

Prabowo Ungkap Kondisi Korban Aksi Ricuh di RS Polri, Ada yang Terbakar Leher, Paha, hingga Alat Vital
