Pelukis Syalabi Asya Bereksperimen dengan Bayang-bayang


Pengunjunga pameran "Sya La La La be Land". (Facebook/Maria Novita Sechan)
Pelukis Syalabi Asya menggelar pameran tunggal bertajuk "Sya La La La be Land" di Galeri Prabangkara, Taman Budaya Jawa Timur, Surabaya, pada 3-5 Maret, salah satunya menyuguhkan eksperimen karyanya dalam mewujudkan imajinasi bayang-bayang.
Upaya untuk mewujudkan imajinasi bayang-bayang kepada setiap pengunjung yang datang guna menyaksikan pamerannya ini terlihat di salah satu ruang pamer di lantai 2 Galeri Prabangkara, dari keseluruhan tiga ruang pamer di galeri tersebut.
Syalabi menempelkan berbagai karakter gambar melingkari satu ruang pamer berukuran sekitar 5 meter x 6 meter. Semua wujud karakter yang ditempelkannya itu berwarna hitam.
"Saya menggambarnya di atas kertas linen berwarna hitam. Lalu saya gunting satu persatu untuk kemudian ditempelkan mengitari dinding ruangan. Tadinya mau saya cat langsung di dinding-dinding ini pakai 'pilox' warna hitam," ujarnya di sela pembukaan pameran, Jumat (3/3) malam.
Baginya, kalau dicat langsung pakai pilox, biayanya lebih murah. "Tapi ya jelas tidak diizini sama pengelola Taman Budaya," ungkapnya.
Namun, Syalabi kemudian merasa dengan menggambarnya di atas kertas linen untuk kemudian mengguntingnya satu persatu dan menempelkannya di seluruh dinding ruangan, ada keuntungan tersendiri.
"Sebab nanti gambar-gambar ini bisa saya pindahkan untuk dipamerkan ke ruang seni di galeri-galeri lainnya," ucap pelukis lulusan Institut Seni Indonesia Yogyakarta jurusan Desain Interior asal Kampung Ketintang Surabaya ini.
Lantas apa yang ia coba sampaikan dengan gambar-gambar berbagai karakter warna hitam yang ditempelkannya mengelilingi dinding ruangan ini? Terus terang, Syalabi mengatakan, sedang melakukan eksperimen pada karyanya yang satu ini. Ia berharap dapat memunculkan imajinasi dari lambang-lambang gambar berwarna hitam tersebut yang mengingatkan setiap pengunjung pada kenangannya sendiri-sendiri.
"Sebab kenangan bagi tiap orang itu kan berasal dari bayang-bayang yang muncul di pikiran. Ya, saya mencoba bermain-main dengan bayang-bayang untuk memunculkan kenangan bagi tiap orang yang memasuki ruang pameran ini," ucapnya.
Pengamat seni rupa Hari Prajitno mengapresiasi ekperimen yang dilakukan Syalabi dalam pameran ini. Ia menilai, dari segi penataan lukisan di keseluruhan tiga ruang pamer Galeri Prabangkara, Syalabi sudah terlihat sangat eksperimentatif.
Bagi dosen Sekolah Tinggi Kesenian Wilwatikta Surabaya ini, eksperimen yang terlihat dalam keseluruhan pameran tersebut merupakan progres bagi harkat kemanusiaan Syalabi sebagai seorang pelukis. "Dia adalah pelukis yang evolutif dan perspektif," ucapnya.
Sumber: ANTARA
Bagikan
Berita Terkait
Situasi Surabaya dan Jawa Timur secara Umum Relatif Kondusif dan Terkendali Pasca-Demonstrasi yang Memanas, Sebut Polda

Sisi Barat Gedung Grahadi Dibakar Tidak Lama Setelah Khofifah Indar Parawansa Temui Massa

Lirik Lagu Patriotik 'Surabaya' yang Pernah Dipopulerkan Oleh Dara Puspita

Pemaksa Murid SMAK Gloria 2 Surabaya ‘Menggonggong’ Terancam Hukuman 3 Tahun Penjara

Dicokok di Bandara Juanda, Pengusaha Suruh Siswa SMK Gloria 2 Gonggong Jadi Tersangka

Pakai Toa, Jokowi Pamit Purnatugas ke Publik di Pasar Surabaya

Seniman Peter Spens Melukis Pemandangan di Arena Voli Menara Eiffel

KAI Kecam Pelemparan Batu ke KA Pasundan, Pelaku Terancam Hukuman Seumur Hidup

Peringatan May Day Terkonsentrasi di 3 Titik di Surabaya, 3.174 Personel Gabungan Siaga

Surabaya Jadi Tuan Rumah Men's Asian Volleyball U-20 Championship
