1 Tahun COVID-19

Pelaku UMKM Perempuan di E-Commerce Meningkat Drastis Saat Pandemi

Raden Yusuf NayamenggalaRaden Yusuf Nayamenggala - Kamis, 25 Maret 2021
Pelaku UMKM Perempuan di E-Commerce Meningkat Drastis Saat Pandemi

Menurut LPEM FEB UI, pelaku e-commerce selama pandemi adalah perempuan. (Foto: Pexels/Nataliya Vaitkevich)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

PARA pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) tak terbatas dengan gender, banyak yang merintis usaha, khususnya melalui platform e-commerce. Tapi, data menyebutkan, bahwa selama pandemi yang sudah setahun melanda indonesia, pelaku UMKM dari kalangan perempuan yang bergabung di platform e-commerce jumlahnya bertambah.

Menurut riset Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Indonesia (LPEM FEB UI), ada 18,6% pelaku UMKM perempuan yang baru memulai bisnis saat pandemi COVID-19 dan bergabung ke platform e-commerce.

Baca Juga:

Tren Bisnis 2021 yang Bisa Jadi Inspirasi UMKM

ada 18,6% pelaku UMKM perempuan yang baru memulai bisnis saat pandemi COVID-19 dan bergabung ke platform e-commerce. (Foto: Pixabay/geralt)

Riatu Mariatul Qibthiyyah, Kepala LPEM FEB UI, menjelaskan bahwa e-commerce memberikan kesempatan untuk masyarakat luas, khususnya perempuan yang ingin memulai bisnis.

"Persentase perempuan memulai usaha 5,4 poin lebih tinggi dibanding dengan pelaku usaha laki-laki yang berjumlah 13,2 persen," ucap Riatu, seperti yang dikutip dari laman Antara.

Adapun salah satu pelaku UMKM Perempuan yang bertahan di tengah pandemi, dengan berjualan di e-commerce, yakni Ni Kadek Eka Citrawati. Perempuan asal Bali ini memiliki bisnis produk perawatan tubuh, Bali Alus.

Bali wilayah yang menerima dampak besar dalam ekonomi akibat pandemi COVID-19. Namun disituasi sulit Eka tidak berdiam diri, dia berkisah karena adanya penjualan online, dia bisa bertahan di tengah pandemi COVID-19, karena 80% penjualannya berasal dari e-commerce.

Baca Juga:

Demi Memajukan UMKM, Kominfo Perkecil Kesenjangan Digital

Para UMKM sangat terbantu dengan berjualan online lewat e-commerce di masa pandemi (foto: Pixabay/200degrees)

Dengan adanya penjualan online, dia tak hanya bisa bertahan di masa pandemi, tapi juga bisa membuka peluang kerja untuk masyarakat di sekitarnya.

"Di Bali Alus untuk pengemasan dan juga produksi kami memberdayakan ibu-ibu atau wanita yang berada di sekitar kami," kata Eka.

Lebih lanjut Eka menambahkan, selain memberdayakan ibu-ibu di sekitar tempat tinggalnya, bahan yang digunakan juga berasal dari alam, yang dibeli dari hasil tanam para petani. Dengan begitu, usahanya juga turut membantu perekonomian keluarga-keluarga petani yang ada di Bali.

Pemanfaat teknologi digital yang dilakukan oleh Eka tersebut, diharapkan bisa menjadi inspirasi dan diadopsi oleh pelaku UMKM di Indonesia, yang ingin mencoba online sebagai media pemasaran. (Ryn)

Baca Juga:

Pentingnya Memperhatikan Sistem Keamanan Siber Bagi UMKM

#COVID-19 #UMKM #Bisnis
Bagikan
Ditulis Oleh

Raden Yusuf Nayamenggala

I'm not perfect but special

Berita Terkait

Indonesia
Alasan Prahara Banyak Startup Bangkrut & Gagal Versi BRIN
BRIN menyoroti ketidaksesuaian antara produk yang dikembangkan startup dengan kebutuhan masyarakat sebagai faktor utama.
Wisnu Cipto - Rabu, 22 Oktober 2025
Alasan Prahara Banyak Startup Bangkrut & Gagal Versi BRIN
Indonesia
Jangan Cuma Tulis 'Renyah dan Gurih', Literasi Jadi Kunci UMKM Kaya Mendadak
Hal serupa terjadi pada desa dan kampung wisata yang memiliki potensi besar
Angga Yudha Pratama - Minggu, 19 Oktober 2025
Jangan Cuma Tulis 'Renyah dan Gurih', Literasi Jadi Kunci UMKM Kaya Mendadak
Indonesia
Penanganan Penyakit Tuberculosis Bakal Contoh Pola Pandemi COVID-19
Salah satu fokus dalam penanganan Tb adalah memperluas skrining atau deteksi dini. Masyarakat diimbau untuk tidak takut melakukan pemeriksaan, karena TBC dapat disembuhkan dengan pengobatan yang konsisten.
Alwan Ridha Ramdani - Jumat, 17 Oktober 2025
Penanganan Penyakit Tuberculosis Bakal Contoh Pola Pandemi COVID-19
Indonesia
Kasus ISPA di Jakarta Naik Gara-Gara Cuaca, Warga Diminta Langsung ke Faskes Jika Ada Gejala
Gejala umum ISPA yang harus diwaspadai meliputi batuk, pilek, nyeri tenggorokan, dan demam
Angga Yudha Pratama - Kamis, 16 Oktober 2025
Kasus ISPA di Jakarta Naik Gara-Gara Cuaca, Warga Diminta Langsung ke Faskes Jika Ada Gejala
Berita Foto
Aktivitas UMKM Budidaya Ikan Mas Koki Beromzet Ratusan Juta
Pekerja memisahkan ikan mas koki (Carassius auratus) di Pembudidaya Ikan Hias Mas Koki, CCB Goldfish Farm, Tangerang Selatan, Banten, Senin (13/10/2025).
Didik Setiawan - Senin, 13 Oktober 2025
Aktivitas UMKM Budidaya Ikan Mas Koki Beromzet Ratusan Juta
Indonesia
Pramono Targetkan Tahun Ini Fasilitasi 5.000 Sertifikasi Halal
Pemerintah DKI secara konsisten terus menjalankan program sertifikasi halal mulai 2015 hingga kini.
Dwi Astarini - Senin, 13 Oktober 2025
Pramono Targetkan Tahun Ini Fasilitasi 5.000 Sertifikasi Halal
Indonesia
FLEI 2025 Dorong Jenama Lokal Tembus Pasar Global, Kadin Sebut Potensi Ekspor maki Terbuka
Dengan peluang yang sangat potensial, ajang tahunan ini menjadi magnet bagi pelaku usaha waralaba dan kemitraan.
Dwi Astarini - Sabtu, 11 Oktober 2025
FLEI 2025 Dorong Jenama Lokal Tembus Pasar Global, Kadin Sebut Potensi Ekspor maki Terbuka
Berita Foto
Pemerintah Akan Perpanjang Jangka Waktu PPh Final UMKM 0,5 Persen hingga 2029
Pekerja melipat kaos saat proses produksi UMKM Konveksi Rumahan di Kawasan Jagakarsa, Jakarta Selatan, Selasa (7/10/2025).
Didik Setiawan - Selasa, 07 Oktober 2025
Pemerintah Akan Perpanjang Jangka Waktu PPh Final UMKM 0,5 Persen hingga 2029
Indonesia
Komdigi Bekukan Izin Live TikTok, DPR Khawatirkan Nasib UMKM
TikTok telah menjadi ekosistem penting bagi UMKM yang membuka ases pasar lebih luas.
Ananda Dimas Prasetya - Sabtu, 04 Oktober 2025
Komdigi Bekukan Izin Live TikTok, DPR Khawatirkan Nasib UMKM
Indonesia
Dharma Jaya Catat Lonjakan Bisnis 190 Persen Sambil Jaga Ketahanan Pangan
Dharma Jaya mencatat lonjakan bisnis 190 persen sambil menjaga ketahanan pangan.
Soffi Amira - Jumat, 03 Oktober 2025
Dharma Jaya Catat Lonjakan Bisnis 190 Persen Sambil Jaga Ketahanan Pangan
Bagikan