Pelaku UMKM Perempuan di E-Commerce Meningkat Drastis Saat Pandemi
Menurut LPEM FEB UI, pelaku e-commerce selama pandemi adalah perempuan. (Foto: Pexels/Nataliya Vaitkevich)
PARA pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) tak terbatas dengan gender, banyak yang merintis usaha, khususnya melalui platform e-commerce. Tapi, data menyebutkan, bahwa selama pandemi yang sudah setahun melanda indonesia, pelaku UMKM dari kalangan perempuan yang bergabung di platform e-commerce jumlahnya bertambah.
Menurut riset Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Indonesia (LPEM FEB UI), ada 18,6% pelaku UMKM perempuan yang baru memulai bisnis saat pandemi COVID-19 dan bergabung ke platform e-commerce.
Baca Juga:
Riatu Mariatul Qibthiyyah, Kepala LPEM FEB UI, menjelaskan bahwa e-commerce memberikan kesempatan untuk masyarakat luas, khususnya perempuan yang ingin memulai bisnis.
"Persentase perempuan memulai usaha 5,4 poin lebih tinggi dibanding dengan pelaku usaha laki-laki yang berjumlah 13,2 persen," ucap Riatu, seperti yang dikutip dari laman Antara.
Adapun salah satu pelaku UMKM Perempuan yang bertahan di tengah pandemi, dengan berjualan di e-commerce, yakni Ni Kadek Eka Citrawati. Perempuan asal Bali ini memiliki bisnis produk perawatan tubuh, Bali Alus.
Bali wilayah yang menerima dampak besar dalam ekonomi akibat pandemi COVID-19. Namun disituasi sulit Eka tidak berdiam diri, dia berkisah karena adanya penjualan online, dia bisa bertahan di tengah pandemi COVID-19, karena 80% penjualannya berasal dari e-commerce.
Baca Juga:
Dengan adanya penjualan online, dia tak hanya bisa bertahan di masa pandemi, tapi juga bisa membuka peluang kerja untuk masyarakat di sekitarnya.
"Di Bali Alus untuk pengemasan dan juga produksi kami memberdayakan ibu-ibu atau wanita yang berada di sekitar kami," kata Eka.
Lebih lanjut Eka menambahkan, selain memberdayakan ibu-ibu di sekitar tempat tinggalnya, bahan yang digunakan juga berasal dari alam, yang dibeli dari hasil tanam para petani. Dengan begitu, usahanya juga turut membantu perekonomian keluarga-keluarga petani yang ada di Bali.
Pemanfaat teknologi digital yang dilakukan oleh Eka tersebut, diharapkan bisa menjadi inspirasi dan diadopsi oleh pelaku UMKM di Indonesia, yang ingin mencoba online sebagai media pemasaran. (Ryn)
Baca Juga:
Bagikan
Berita Terkait
Alasan Prahara Banyak Startup Bangkrut & Gagal Versi BRIN
Jangan Cuma Tulis 'Renyah dan Gurih', Literasi Jadi Kunci UMKM Kaya Mendadak
Penanganan Penyakit Tuberculosis Bakal Contoh Pola Pandemi COVID-19
Kasus ISPA di Jakarta Naik Gara-Gara Cuaca, Warga Diminta Langsung ke Faskes Jika Ada Gejala
Aktivitas UMKM Budidaya Ikan Mas Koki Beromzet Ratusan Juta
Pramono Targetkan Tahun Ini Fasilitasi 5.000 Sertifikasi Halal
FLEI 2025 Dorong Jenama Lokal Tembus Pasar Global, Kadin Sebut Potensi Ekspor maki Terbuka
Pemerintah Akan Perpanjang Jangka Waktu PPh Final UMKM 0,5 Persen hingga 2029
Komdigi Bekukan Izin Live TikTok, DPR Khawatirkan Nasib UMKM
Dharma Jaya Catat Lonjakan Bisnis 190 Persen Sambil Jaga Ketahanan Pangan