Pekerja Shift Malam Lebih Rentan Terkena Diabetes dan Stroke
Pekerja shift malam rentan alami gangguan ritme protein. (Foto: Unsplash/Grzegorz Walczak)
MERAHPUTIH.COM - STUDI terbaru dari Washington State University dan Pacific Northwest National Laboratory menyoroti dampak negatif dari bekerja shift malam terhadap risiko penyakit diabetes dan obesitas pada para pekerja. Risiko tersebut terkait dengan gangguan ritme protein dalam tubuh, terutama saat shift malam berlangsung selama tiga hari berturut-turut. Demikian diwartakan ANTARA, Senin (13/5).
Para peneliti mengeksplorasi bagaimana gangguan tersebut meningkatkan kerentanan terhadap gangguan metabolisme, seperti diabetes dan obesitas. Hasil studi yang diterbitkan dalam Journal of Proteome Research menunjukkan bekerja shift malam hanya beberapa hari dapat mengganggu ritme protein.
Gangguan itu terkait dengan regulasi glukosa darah, metabolisme energi, dan peradangan yang berpotensi memengaruhi perkembangan kondisi metabolisme kronis.
Studi melibatkan simulasi shift malam atau siang pada sukarelawan selama tiga hari. Para peserta tetap terjaga selama 24 jam setelah giliran kerja terakhir mereka untuk mengukur ritme biologis internal mereka tanpa pengaruh luar.
Sampel darah diambil untuk mengidentifikasi protein dalam sistem kekebalan berbasis darah. Temuan menunjukkan terdapat perubahan ritme yang substansial pada sebagian besar jenis protein, terutama yang terlibat dalam regulasi glukosa, pada peserta shift malam jika dibandingkan dengan peserta shift siang.
Selain itu, peserta shift malam juga menunjukkan pembalikan ritme glukosa yang hampir sempurna dan tidak memiliki sinkronisasi dalam proses produksi dan sensitivitas insulin. Penulis studi, Hans Van Dongen, menyoroti pentingnya intervensi dini untuk mencegah penyakit diabetes dan obesitas serta risiko penyakit jantung dan stroke pada pekerja shift malam.
"Ketika ritme internal tidak teratur, kamu mengalami stres berkepanjangan dalam sistem tubuh yang kami yakini memiliki konsekuensi kesehatan jangka panjang," ungkap Dongen.(waf)
Bagikan
Andrew Francois
Berita Terkait
Pengecekan Kesehatan Cepat kini Tersedia di Stasiun MRT Jakarta Dukuh Atas
Bisa Ditiru nih Ladies, Cara Davina Karamoy Hindari Anemia tanpa Ribet
The Everyday Escape, 15 Menit Bergerak untuk Tingkatkan Suasana Hati
DPR Kritik BPJS Kesehatan Nonaktifkan 50.000 Warga Pamekasan, Tegaskan Hak Kesehatan tak Boleh Disandera
[HOAKS atau FAKTA]: Terlalu Sering Makan Mi Instan Bisa Bikin Usus Tersumbat
Smart Posyandu Difokuskan untuk Kesehatan Jiwa Ibu setelah Melahirkan
Pemerintah Bakal Hapus Tunggakan BPJS Kesehatan Warga
Waspadai Tanda-Tanda Mata Minus pada Anak
Strategi Sehat Kontrol Kolesterol, Kunci Sederhana Hidup Berkualitas
Peredaran Rokok Ilegal Dinilai Mengganggu, Rugikan Negara hingga Merusak Kesehatan