Kesehatan

Pekerja Shift Malam Lebih Rentan Terkena Diabetes dan Stroke

Dwi AstariniDwi Astarini - Senin, 13 Mei 2024
Pekerja Shift Malam Lebih Rentan Terkena Diabetes dan Stroke

Pekerja shift malam rentan alami gangguan ritme protein. (Foto: Unsplash/Grzegorz Walczak)

Ukuran:
14
Font:
Audio:

MERAHPUTIH.COM - STUDI terbaru dari Washington State University dan Pacific Northwest National Laboratory menyoroti dampak negatif dari bekerja shift malam terhadap risiko penyakit diabetes dan obesitas pada para pekerja. Risiko tersebut terkait dengan gangguan ritme protein dalam tubuh, terutama saat shift malam berlangsung selama tiga hari berturut-turut. Demikian diwartakan ANTARA, Senin (13/5).

Para peneliti mengeksplorasi bagaimana gangguan tersebut meningkatkan kerentanan terhadap gangguan metabolisme, seperti diabetes dan obesitas. Hasil studi yang diterbitkan dalam Journal of Proteome Research menunjukkan bekerja shift malam hanya beberapa hari dapat mengganggu ritme protein.

shift malam
Ritme tidur yang tak teratur dalam sebabkan stres berkepanjangan. (Foto: Pexels/Yasin Aydin)

Gangguan itu terkait dengan regulasi glukosa darah, metabolisme energi, dan peradangan yang berpotensi memengaruhi perkembangan kondisi metabolisme kronis.

Studi melibatkan simulasi shift malam atau siang pada sukarelawan selama tiga hari. Para peserta tetap terjaga selama 24 jam setelah giliran kerja terakhir mereka untuk mengukur ritme biologis internal mereka tanpa pengaruh luar.

Sampel darah diambil untuk mengidentifikasi protein dalam sistem kekebalan berbasis darah. Temuan menunjukkan terdapat perubahan ritme yang substansial pada sebagian besar jenis protein, terutama yang terlibat dalam regulasi glukosa, pada peserta shift malam jika dibandingkan dengan peserta shift siang.

Selain itu, peserta shift malam juga menunjukkan pembalikan ritme glukosa yang hampir sempurna dan tidak memiliki sinkronisasi dalam proses produksi dan sensitivitas insulin. Penulis studi, Hans Van Dongen, menyoroti pentingnya intervensi dini untuk mencegah penyakit diabetes dan obesitas serta risiko penyakit jantung dan stroke pada pekerja shift malam.

"Ketika ritme internal tidak teratur, kamu mengalami stres berkepanjangan dalam sistem tubuh yang kami yakini memiliki konsekuensi kesehatan jangka panjang," ungkap Dongen.(waf)

#Kesehatan
Bagikan
Ditulis Oleh

Andrew Francois

I write everything about cars, bikes, MotoGP, Formula 1, tech, games, and lifestyle.

Berita Terkait

Indonesia
DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong
Lonjakan kasus malaria yang kembali terjadi setelah daerah tersebut sempat dinyatakan eliminasi pada 2024 itu harus menjadi perhatian serius pemerintah pusat dan daerah.
Dwi Astarini - Kamis, 04 September 2025
DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong
Lifestyle
Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut
Stres dapat bermanifestasi pada gangguan di permukaan kulit.
Dwi Astarini - Kamis, 04 September 2025
Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut
Dunia
Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat
Menkes AS juga menghapus program pencegahan penyakit yang krusial.
Dwi Astarini - Rabu, 03 September 2025
Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat
Lifestyle
Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular
Mereka yang membatasi makan kurang dari delapan jam sehari memiliki risiko 135 persen lebih tinggi meninggal akibat penyakit kardiovaskular.
Dwi Astarini - Selasa, 02 September 2025
Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular
Indonesia
Rencana Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Belum Dapat 'Lampu Hijau' DPR, Legislator Soroti Pentingnya Keadilan Sosial dan Akurasi Data Penerima Bantuan Iuran
Irma mendorong BPJS Kesehatan untuk bekerja sama dengan Badan Pusat Statistik
Angga Yudha Pratama - Kamis, 28 Agustus 2025
Rencana Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Belum Dapat 'Lampu Hijau' DPR, Legislator Soroti Pentingnya Keadilan Sosial dan Akurasi Data Penerima Bantuan Iuran
Indonesia
Prabowo Janji Bikin 500 Rumah Sakit, 66 Terbangun di Pulau Tertinggal, Terdepan dan Terluar
Presiden Prabowo juga menargetkan membangun total 500 rumah sakit berkualitas tinggi sehingga nantinya ada satu RS di tiap kabupaten dalam periode 4 tahun ini.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 26 Agustus 2025
Prabowo Janji Bikin 500 Rumah Sakit, 66 Terbangun di Pulau Tertinggal, Terdepan dan Terluar
Indonesia
Prabowo Resmikan Layanan Terpadu dan Institut Neurosains Nasional di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional
Presiden Prabowo yakin RS PON Mahar Mardjono dapat menjadi Center of Excellence bagi RS-RS yang juga menjadi pusat pendidikan dan riset, terutama yang khusus berkaitan dengan otak dan saraf.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 26 Agustus 2025
Prabowo Resmikan Layanan Terpadu dan Institut Neurosains Nasional di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional
Indonesia
Viral Anak Meninggal Dunia dengan Cacing di Otak, Kenali Tanda-Tanda Awal Kecacingan yang Sering Dikira Batuk Biasa
Riza Chalid, selaku pemilik manfaat PT Orbit Terminal Merak, merupakan salah satu dari delapan tersangka baru dalam kasus korupsi tata kelola minyak mentah
Angga Yudha Pratama - Jumat, 22 Agustus 2025
Viral Anak Meninggal Dunia dengan Cacing di Otak, Kenali Tanda-Tanda Awal Kecacingan yang Sering Dikira Batuk Biasa
Lainnya
Periksakan ke Dokter jika Vertigo Sering Kambuh Disertai Gejala Lain, Bisa Jadi Penanda Stroke
Vertigo merupakan istilah medis yang digunakan untuk menyebut sensasi seolah-olah lingkungan di sekitar penderita terus berputar dan biasanya disertai rasa pusing.
Frengky Aruan - Kamis, 21 Agustus 2025
Periksakan ke Dokter jika Vertigo Sering Kambuh Disertai Gejala Lain, Bisa Jadi Penanda Stroke
Indonesia
Iuran BPJS Kesehatan Bakal Naik, Alasanya Tambah Jumlah Peserta Penerima Bantuan Iuran
Anggaran kesehatan pada Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2026 dialokasikan sebesar Rp 244 triliun.
Alwan Ridha Ramdani - Kamis, 21 Agustus 2025
Iuran BPJS Kesehatan Bakal Naik, Alasanya Tambah Jumlah Peserta Penerima Bantuan Iuran
Bagikan