Pejabat Libya Bingung Pulangkan Imigran
Bayi imigran asal Somalia. (Foto: CNN)
MerahPutih Timur Tengah - Wanita hamil asal Somalia yang tiba di Libya kini sudah melahirkan. Bayi perempuannya dinamai Sabrine. Bayi itu lahir seminggu setelah dirinya ditahan di Libya.
Kini para pejabat Libya tengah kebingungan. Kepala penjara mengaku pada CNN (24/4), mereka belum memiliki sistem untuk mengirim para migran ini pulang. Kini kepala penjara bingung, apakah akan terus memenjarakan mereka atau membiarkan mereka pergi.
Sekitar sepertiga imigran yang telah ditahan berasal dari Eritrea, pantai timur Afrika. Mereka membantah akan melakukan perjalanan menuju ke Eropa dan mengatakan kepada CNN bahwa mereka hanya ingin pulang.
Walau pun terlihat seperti tidak manusiawi dengan memasukan mereka ke penjara, namun sebenarnya mereka beruntung. Mereka masih dapat selamat dari ganasnya lautan dan dapat terbebas dari perang di negara asalnya. Belum lagi hidup mereka pasti terjamin, termasuk kebutuhan makannya.
Banyak imigran yang meninggal di lautan karena kapalnya karam dan tenggelam. Mereka yang sampai ke pantai Libya banyak yang telah menjadi mayat. Banyak di antara mereka tidak beridentitas.
Untuk itu lah beberapa hari lalu Itali membuat kebijakan untuk mendata para imigran yang datang. Hal ini dapat mempermudah negara ini untuk memulangkan para imigran.
Baca juga:
Tewasnya Sejumlah Mantan Pejabat Secara Misterius di Ukraina
Inggris Dihantui Gempa Bumi Dahsyat
Buzim, 'Kota Kembar' di Bosnia
Bagikan
Berita Terkait
Donald Trump Puji Prabowo, Sebut Bantu Amankan Perdamaian di Timur Tengah
PM Prancis Mundur, Oposisi Desak Presiden Macron Bubarkan Parlemen
Perubahan Iklim ‘Membunuh’ 16.500 Orang Selama Musim Panas di Eropa
DPR Kecam Serangan Israel ke Qatar, Sebut Bisa Memicu Konflik di Timur Tengah
Kebakaran makin Berkecamuk, Yunani, Spanyol, dan Portugal Berpacu Padamkan Api saat Uni Eropa Tingkatkan Bantuan Lintas Negara
Eropa Mulai Bersuara Keras, Para Menteri Luar Negeri Desak Israel Akhiri Kelaparan di Gaza
Yunani Berjuang Tanggulangi Kebakaran Hutan, Gelombang Panas masih Menyapu Eropa Selatan
Eropa Selatan Dilanda Kebakaran Hutan, Suhu Ekstrem Tembus 40 Derajat Celsius
Prancis Alami Kebakaran Hutan Terbesar Musim Panas ini, Areanya Lebih Luas daripada Kota Paris
Komisi Eropa Tolak Upaya Israel Kuasai Jalur Gaza, Tetap Bagian Negara Palestina di Masa Depan