Pedagang Sepi Orderan APK Jelang Pemilu 2024


Gedung Pasar Senen setelah renovasi, apik dan bersih. (MP/Aqil Baihaqi)
GEDUNG Pasar Senen 1 terlihat bersih rapi dan mewah layaknya mall-mall di Jakarta. Meski ini adalah gedung baru yang sudah direnovasi, tetapi sejauh mata memandang hanya sedikit sekali orang yang berkunjung ke sini.
Orderan untuk pembuatan alat peraga kampanye (APK) tak semeriah periode lalu. Seharusnya pedagang sudah sibuk mengurusi pesanan untuk dikirimkan, tetapi nyatanya malah menganggur.
Baca Juga:
TKN Tegaskan Pasangan Prabowo-Gibran Berlayar dengan Baik di Pilpres 2024

Salah satu pedagang kaus partai, Bang Ujang (40) sudah berjualan kaos dan atribut partai sejak tahun 2016. Untuk pemilu tahun 2024, pesanannya tidak sebanyak tahun-tahun lalu. Dia selalu sibuk selama satu tahun untuk mempersiapkan pesanan dari berbagai partai.
“Biasanya kita dulu dari Januari sudah sibuk banget. Kita jadi slow respon buat orderan yang masuk. Kalau ada yang telepon kadang kita lupa angkat. Sekarang lihat saja pada sepi,” ujarnya kepada Merahputih.
Pedangang lainnya juga mengeluhkan Pemilu 2024 ini sangat sedikit sekali pesanan yang masuk. Purnama (51) misalnya, sudah berdagang di pasar senen sejak 2002. Perempuan ini merasa bahwa pemilu pada awal tahun 2000an sangat menguntungkan para pedangang dan produsen kaus dan atribut partai.
“Sekarang sih saya enggak terlalu jual atribut partai. Soalnya sekarang juga lagi enggak terlalu booming, beda sama jaman dulu jadi saya sekarang enggak fokus ke partai,” ungkapnya.
Ia merasa pada pemuli 2004 sangat mengungtungkan para pedagang atribut partai. “Jadi pas pemilu 2004, dua tahun sebelum kampanye sudah ramai. Sekarang saja empat bulan mau pemilu masih begini enggak ada pergerakan,” tambahnya.
Dia menambahkan pada tahun 2004 sampai 2009 dia berjualan rompi order bisa sampai 3 ribu potong. Berbeda dengan tahun-tahun belakangan ini yang orderannya hanya sekitar 200 sampai 300 potong saja.
Baca Juga:
TPN Ganjar-Mahfud: Jangan Ada Lagi Cawe-cawe Injak Konstitusi

Barang-barang seperti kaus, rompi dan beberapa atribut lainnya nampak menumpuk banyak karena peminatnya yang berkurang. Akibatnya para pedagang terlihat lesu dan kurang bersemangat dalam berjualan.
Dari semua pedagang yang merasa pemilu tahun 2024 kurang menguntungkan, ada salah satu pedangang yang masih memiliki orderan yang cukup stabil yaitu Boy yang menyediakan jasa printing kaus.
“Untuk sekarang saya masih ada orderan dari pelanggan lama saya. Soalnya saya patok minimal seribu piece untuk setiap sekali order. Mungkin mereka yang pada sepi berharap pelanggan baru,” ungkap Boy.
Selain faktor pemilu yang sedang tidak seheboh dulu, faktor penjualan online yang menjadi penyebab orderan pada pedagang di Pasar Senen.
“Sekarang ini kan lagi jamannya toko online ya. Saya juga sudah buat di Shoppie tetapi belum ramai pesanan. Mungkin karena ada (toko) online juga mereka malas kesini,” kata Purnama.
Meski sepi pengunjung, tetapi para pedagang merasa nyaman dengan Gedung Pasar Senen Jaya 1 & 2 yang sudah direnovasi menjadi lebih nyaman dan bersih. “Alhamdulillah gedung sekarang lebih bersih dan nyaman dari pada dulu sebelum di renovasi. Kalau dulu kan kotor kayak pasar. Terus bau rokok pula, sekarang sih jadi lebih bersih,” kata Ujang. (aqb)
Baca Juga:
Prabowo-Gibran Sering Diganggu, Golkar Buat Tim Siber Serangan Udara
Bagikan
Berita Terkait
Dua Perempuan Indonesia Unjuk Gigi di IESF World Esports Summit 2023

Kaganga, Aksara Tertua di Dunia Tetap Lestari

Prediksi Jeffry Jouw Soal Tren Fesyen di 2024

Jeffry Jouw Bagikan Tip Investasi Sneakers

Jeffry Jouw Bicara Proses Panjang Kurasi USS 2023

Dunia Perbankan Indonesia Tetap Stabil di Tengah Ketidakpastian Ekonomi Global

Forum Ekonomi Kreatif FuturaConnectiva 2023 Digelar di Sarinah
Animator Indonesia Terlibat dalam Produksi Film 'Wish' Disney

Cassette Store Day Chapter Yogyakarta 2023 Rayakan Format Kaset Musik

Jokowi Bangga Indonesia Jadi Bahasa Resmi ke-10 yang Diakui UNESCO
