PDIP Minta Elite Jaga Suhu Politik Tetap Sejuk Jelang Pendaftaran Capres-Cawapres


Ketua Badan Anggaran (Banggar) DPR RI Said Abdullah. Foto: Runi/nr
MerahPutih.com - Pendaftaran pasangan calon presiden dan calon wakil presiden ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI tinggal menunggu hari. KPU telah menetapkan jadwal pendaftaran kontestan Pilpres 2024 pada 19 Oktober hingga 25 Oktober 2023.
Ketua DPP PDIP Said Abdullah meminta seluruh masyarakat dan elite politik menjaga suhu politik tetap sejuk dan kondusif. Menurutnya, pernyataan yang dapat memicu ketegangan, kecurigaan, konfrontasi sosial semaksimal mungkin harus dihindari.
Baca Juga
Gibran Dukung Jokowi Pensiun Mudik ke Solo Dibandingkan jadi Ketum PDIP
Dia menyebut menjelang pendaftaran pasangan capres dan cawapres maka peluang pilihan rakyat lebih akan mengerucut, dan melahirkan tindakan tindakan politik baru.
Ketua Badan Anggaran (Banggar) DPR RI itu mengatakan individu yang belum atau sudah menentukan pilihan bisa berubah pilihan politiknya. Menurutnya, dinamika politik tersebut akan meningkatkan tensi politik nasional.
Dia menilai meningkatnya tensi politik nasional menjelang pemilu adalah keadaan yang wajar dalam demokrasi. Namun menjadi tidak wajar apabila mengarah pada aksi kekerasan, persinggungan suku, agama, dan ras.
“Untuk itu, elit politik harus bisa menahan diri, para kaum cerdik pandai perlu terus mendorong ruang publik dalam arena pertarungan ide dan gagasan,” kata Said dalam keterangan tertulis, Senin (9/10).
Sikap menahan diri, kata Said, dapat berpengaruh positif pada masyarakat yang berbeda dukungan sehingga tidak akan menimbulkan polarisasi sosial sangat tajam.
Said mengharapkan perbedaan dukungan pada pasangan capres dan cawapres diharapkan hanya sebatas perbedaan pilihan di Tempat Pemungutan Suara (TPS). Dia menyebut pilpres harus menjadi momentum memilih putra terbaik untuk memimpin negeri.
Dikatakan Said, demokrasi sebagai alat menentukan pemimpin dan wakil di parlemen bukanlah tanpa dasar. Dia menjelaskan demokrasi menjadi jalan paling partisipatif dalam pelibatan rakyat menentukan pemimpin, dan wakilnya.
Baca Juga
Kaesang Minta Maaf ke Puan Soal Kader PSI Pernah Mencela PDIP
“Demokrasi menggantikan kekerasan jalanan menjadi kontestasi akal sehat, dan adu ketajaman visi masa depan, itulah sebabnya, dengan berdemokrasi yang baik kita bisa menunjukkan sebagai bangsa yang berkelas, bangsa yang berperadaban tinggi,” tutur Said.
Said menyebut kegagalan berdemokrasi adalah ketika menggunakan demokrasi dengan penuh muslihat. Menurutnya, cara seperti itu justru merendahkan menuju bangsa bermartabat.
“Bila demokrasi kita gagal, ada harga yang harus kita bayar, antara lain gagal memilih calon pemimpin yang berkualitas, munculnya segregasi sosial yang tajam, bahkan aksi aksi kekerasan yang memakan korban,” tegas Said.
Said mengingingatkan tujuan memilih pemimpin bukan tujuan final. Dia menjelaskan tujuan menggelar pemilu adalah untuk menempuh tujuan-tujuan dalam bernegara, yakni mendapatkan keadilan dan kemakmuran, menjadi bangsa yang berperadaban tinggi, dan berperan penting bagi tata dunia yang lebih baik.
“Karena itu, para capres dan cawapres di tuntut untuk menggelar peta, menunjukkan rute dan kompas pembangunannya selama lima tahun kedepan. Tugas kita sebagai rakyat mencermati dengan seksama peta dan rute yang ditunjukkan para calon pemimpin tersebut,” ungkapnya.
Dia mengajak masyarakat untuk menyibukkan diri dalam mencermati peta dan rute yang ditunjukkan para calon pemimpin. Rakyat harus melatih penalaran, siapa diantara calon kontestan pilpres yang peta dan rutenya akurat, realistis, dan dapat dipercaya.
“Bila perlu rakyat harus istikharah, membuka pintu langit, agar mata batin dan penalarannya dibeningkan, dengan tujuan bisa memilih pemimpin yang tepat. Sebab dengan memilih pemimpin yang tepat, ibaratnya sudah setengah jalan menuju cita cita bersama,” ujarnya.
Menurutnya, dengan menempatkan diri pada perannya masing masing maka calon pemimpin maupun rakyat tidak akan tersirat pemikiran lain, apalagi berbuat diluar urusan selain yang harus dipersiapkan dari masing masing pihak.
“Dengan melatihkan diri seperti itu secara konsisten, kita optimis demokrasi Indonesia akan semakin berkualitas, sehingga yang terpilih adalah cerminan makna dari vox populi vox dei,” pungkasnya. (Pon)
Baca Juga
Bagikan
Ponco Sulaksono
Berita Terkait
Pemerintah Mengesahkan Kepengurusan DPP PDIP 2025–2030 dalam Waktu Singkat

Budi Gunawan Kena Reshuffle, Ketua DPP PDIP: Hak Prerogatif Presiden Harus Dihormati

Arif Budimanta Seorang Ekonom, Aktivis Muhammadiyah dan Politikus PDIP Meninggal

Fraksi PDIP Sebut Deddy Sitorus dan Sadarestuwati Minta Maaf, Pelajaran Etika Bagi PDIP

Komentar PDIP Soal Partai Politik Nonaktifkan Anggota DPR

Fraksi PDIP Setuju Tunjangan di Luar Batas Dihentikan, Beri Ultimatum ke Anggota

Rudy Jabat Plt DPD PDIP Jateng, Teguh Gantikan Jadi Ketua PDIP Solo

Ditunjuk Jadi Plt Ketua DPD PDIP Jateng, Rudy Ngaku Dihubungi Hasto Sampaikan Pesan Megawati

Megawati Tunjuk FX Rudy Jadi Plt Ketua DPD PDIP Jateng Gantikan Bambang Pacul

Megawati Tak Hadiri Upacara HUT ke-80 RI di Istana Negara, Rudy Pastikan Hubungan Beliau dengan Prabowo Baik-Baik Saja
