PDIP Anggap Usulan Presidential Club Prabowo Cuma Basa-Basi Politik
Ketua DPP PDIP Djarot Saiful Hidayat tampak naik sisingaan di depan kantor KPU, Jakarta, Senin (27/11). (Foto: MP/Asropih)
MerahPutih.com - Wacana pembentukan Presidential Club yang berisikan mantan-mantan Presiden RI sedang hangat diperbincangkan. Presidential Club diinisiasi presiden terpilih Prabowo Subianto agar mendapatkan masukan dari Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Megawati Soekarnoputri hingga Joko Widodo (Jokowi) yang akan purna tugas.
Ketua DPP PDIP Djarot Saiful Hidayat menyebut wacana pembentukan Presidential Club menunjukkan Prabowo kurang percaya diri (pede) mengemban tanggung jawab sebagai kepala negara.
“Usulan ini menunjukkan indikasi pak Prabowo kurang pede dalam mengemban tanggung jawab mewujudkan empat misi Indonesia merdeka seperti yang tercantum dalam pembukaan UUD 1945,” kata Djarot saat dikonfirmasi, Senin (6/5).
Djarot menjelaskan, pembukaan UUD 1945 menyebutkan Prabowo sebagai presiden bertanggung jawab melindungi segenap kehidupan bangsa dan memajukan kesejahteraan umum, serta mencerdaskan kehidupan bangsa dan melaksanakan perdamaian dunia.
Baca juga:
PAN Khawatir Presidential Club Usulan Prabowo Terganjal Perbedaan Ideologis
Oleh karenanya, Djarot menyarankan sebaiknya Ketua Umum Partai Gerindra itu membentuk Presidential Club yang berisikan pemimpin negara lain untuk mewujudkan perdamaian dunia.
“Bung Karno telah memberikan contoh dan mempelopori pembentukan negara-negara non blok memperjuangkan kemerdekaan negara terjajah di Asia dan Afrika,” papar Djarot.
Mantan Gubernur DKI Jakarta itu menambahkan ide Prabowo membentuk presidential club hanya sekadar basa-basi politik. “Usulan tersebut bisa jadi cuma basa basi atau gimik politik agar terlihat pak Prabowo seorang negawaran sejati,” tandas Djarot. (Pon)
Bagikan
Ponco Sulaksono
Berita Terkait
Bukan Oppa K-Pop! Ternyata Inilah Idola Utama Presiden Prabowo Subianto dari Korea Selatan
Prabowo Bantah Takut dengan Jokowi, Minta Rakyat Hormati Mantan Presiden
Prabowo Mau Borong 30 Rangkaian KRL, Jumlah Penumpang Diprediksi Tembus 400 Juta Orang
Prabowo Mau Bayar Utang Whoosh Pakai Uang Sitaan Korupsi, Ekonom: Enggak Bakal Cukup!
Respons Kecelakaan KA Bangunkarta, DPR Ingatkan KAI Target Zero Accident dari Prabowo
Prabowo Mau Tambah Rangkaian KRL, Waktu Tunggu Jadi Lebih Pendek di Jam Krusial
Ternyata, Prabowo Andalkan Duit dari Sini untuk Alokasi Bayar Utang Whoosh
Prabowo Alokasikan Rp 5 Triliun untuk Tambah 30 Rangkaian KRL, ini Respons Komisi V DPR
Prabowo Minta Utang Whoosh Jangan Lagi Dipolitisasi, Tegaskan Bukan Proyek Untung-Rugi
Prabowo soal Utang Whoosh: Enggak Usah Khawatir, Saya Tanggung Jawab Semuanya