Paus Bertolak ke Irak, Perjalanan Bersejarah Sekaligus Penuh Risiko


Paus Fransiskus. (Foto: MP/Instagram @franciscus)
MerahPutih.com - Paus Fransiskus meninggalkan Roma, Italia, pada Jumat (5/3), untuk memulai kunjungan selama empat hari ke Irak.
Itu akan menjadi perjalanan luar negeri paling berisiko sejak pemilihannya pada 2012, sekaligus kunjungan pertama seorang paus ke negara itu.
Irak mengerahkan ribuan personel keamanan tambahan untuk melindungi Paus Fransiskus selama kunjungan tersebut, yang berlangsung setelah serentetan serangan roket dan bom bunuh diri menimbulkan kekhawatiran akan keselamatannya.
Baca Juga:
Bendera Irak dan Vatican City berkibar di luar bandara Baghdad untuk menyambut kedatangannya.
Dikutip Antara, perjalanan Fransiskus akan mencakup empat kota di utara dan selatan negara Irak. Paus akan menggunakan pesawat, helikopter, dan kemungkinan mobil lapis baja untuk mencapai daerah-daerah yang tidak dapat dijangkau oleh sebagian besar pejabat asing, apalagi dalam waktu yang sesingkat itu.

Dia akan memimpin misa di sebuah gereja Baghdad, bertemu dengan ulama muslim Syiah Irak di kota selatan Najaf, serta melakukan perjalanan ke utara ke Mosul, wilayah tempat tentara tahun lalu harus mengosongkan jalan-jalan atas alasan keamanan saat perdana menteri Irak berkunjung.
Mosul adalah bekas benteng pertahanan ISIS. Gereja-gereja serta bangunan-bangunan lain di sana masih terdampak konflik.
Baca Juga:
Sejak kekalahan militan ISIS pada 2017, keamanan di Irak meningkat meskipun kekerasan terus berlanjut. Sering kali dalam bentuk serangan roket oleh milisi yang bersekutu dengan Iran terhadap target Amerika Serikat (AS) dan tindakan militer AS sebagai pembalasan.
Pada Rabu pagi (3/3), sebanyak 10 roket mendarat di pangkalan udara yang menampung pasukan AS, koalisi, dan Irak. Beberapa jam setelah serangan itu, Paus Fransiskus menegaskan kembali bahwa dia akan tetap pergi ke Irak.
ISIS juga tetap menjadi ancaman. Pada Januari, serangan bunuh diri yang diklaim oleh kelompok militan Sunni menewaskan 32 orang dalam serangan paling mematikan di Baghdad selama bertahun-tahun. (*)
Baca Juga:
Bagikan
Berita Terkait
Militan Syiah Irak Ancam Serang Pangkalan Militer AS Jika Ikut Campur Konflik Israel-Iran

Ketua KWI Sebut Paus Leo XIV Manusia Biasa, Ajak Indonesia Atasi Kemiskinan Spiritual Bersama-sama

Vatikan Bersiap untuk Konklaf, Kapel Sistina Dikunci, 6 Nama Mencuat Jadi Calon Kuat

Kardinal Terpidana Tuntut Hak Ikut Konklaf, Picu Ketegangan Baru di Vatikan

Jelang Konklaf, para Kardinal Masuk Karantina, Bersumpah tidak Kontak dengan Dunia Luar

Trump Unggah Gambar AI Dirinya Jadi Paus di Instagram, Uskup Katolik New York Protes

Dokumenter Terakhir Paus Fransiskus Garapan Martin Scorsese Libatkan Remaja Indonesia, Berkisah tentang Dialog Kebudayaan

Konklaf Dimulai 7 Mei, para Kardinal Bersiap mulai dari Saling Mengenal hingga Jalin Persatuan untuk Lanjutkan Legasi Paus Fransiskus

Konklaf Pemilihan Paus Dimulai 7 Mei, Vatikan Pasang Penghambat Informasi dan Pemblokiran Frekuensi untuk Cegah Kebocoran

Belajar Menomorsatukan Kaum Miskin dan Terpinggirkan dalam Misa Pemakaman Paus Fransiskus
