Partai Gelora Tak Berwenang Tolak PKS Gabung Koalisi Prabowo-Gibran


Prabowo saat memberikan pidato di KPU ditemani Gibran usai ditetapkan sebagai presiden dan wapres terpilih 2024. (Foto: Youtube)
MerahPutih.com - Direktur Rumah Politik Indonesia (RPI) Fernando Emas menyebut bahwa Partai Gelora tidak berwenang menolak Partai Keadilan Sejahtera (PKS) bergabung ke koalisi Prabowo-Gibran.
Partai Gelora secara terang-terangan menolak kehadiran Partai Keadilan Sejahtera (PKS) di Koalisi Indonesia Maju (KIM). Penolakan partai besutan Anis Matta bergabung ke koalisi parpol pendukung Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming di Pilpres 2024 dinilai wajar.
Sebabnya, jajaran pengurus Partai Gelora diisi oleh mantan kader PKS. Bahkan di level elit dan pendiri Partai Gelora dijabat oleh mantan petinggi di PKS.
Baca juga:
Gelora Tolak PKS Masuk Pemerintahan, Gibran Serahkan Keputusan kepada Prabowo
“Sesuatu yang wajar karena para pendiri Partai Gelora merupakan mantan pengurus dan kader PKS,” kata Direktur Rumah Politik Indonesia (RPI) Fernando Emas, Selasa,(29/4).
Menurut Fernando, persetujuan diterima atau ditolaknya PKS bukan kewenangan Partai Gelora. Prabowo yang menentukan ada atau tidaknya tambahan partai di Koalisi Indonesia Maju (KIM).
“Namun penentu siapa saja yang bisa bergabung dalam pendukung pemerintahan Prabowo-Gibran adalah Prabowo sendiri,” jelas dia.
Lebih lanjut Fernando mengingatkan supaya Partai Gelora untuk tidak melakukan manuver. Pasalnya, Gelora hanya mendapatkan 0,84 suara pada Pemilu 2024.
Apalagi, kata dia, Prabowo hanya meminta pertimbangan dari partai-partai koalisi soal keputusan mengajak kompetitor masuk ke koalisi.
Baca juga:
PKS Sentil Partai Gelora Usai Ditolak Gabung Koalisi Prabowo-Gibran
“Partai Gelora yang hanya memperoleh suara sebanyak 1.281.991 atau setara 0,84% jangan terlalu bermanuver terkait dengan kewenangan yang sesungguhnya ada pada Prabowo,” imbuhnya.
Fernando menilai Partai Gelora seharusnya
menyesuaikan diri dengan adanya keinginan parpol lain yang berniat bergabung. Karena, Prabowo sendiri membuka pintu bagi partai lain jika ingin mendukung pemerintahannya.
“Sehingga sangat berlebihan kalau Partai Gelora ingin menghambat masuknya PKS dalam koalisi Prabowo-Gibran. Saya melihat bahwa Prabowo lebih memilih PKS dibandingkan Partai Gelora,” ungkapnya.
Fernando meyakini Prabowo akam mampu mengatasi riak-riak yang muncul akibat dari penolakan Partai Gelora terhadap PKS. Menurutnya, penolakan tersebut bukan gimmick politik.
Baca juga:
Gelora Sebut PKS Berpotensi 'Pecah' Jika Gabung Prabowo-Gibran
“Penolakan tersebut bukanlah hanya gimik tetapi memang kesungguhan penolakan Partai Gelora akibat perpecahan saat masih bersama-sama di PKS,” pungkasnya. (Pon)
Bagikan
Ponco Sulaksono
Berita Terkait
Pakar Nilai Menteri Baru Harus Berhati-hati dalam Berkomunikasi dan Fokus Pada Program 'Quick Wins'

Dinilai Mengejutkan, IPR Sebut Reshuffle Kabinet Prabowo Fokus pada Ekonomi dan Politik Hukum

Arahan Prabowo untuk Anggota DPR Fraksi Gerindra: Harus Mawas Diri dan Jaga Ucapan serta Perilaku

Legislator Gerindra Malam Ini Kumpul di Kertanegara, Akses Jalan Depan Rumah Prabowo Ditutup untuk Umum

Profil Mukhtarudin yang Dilantik Jadi Menteri P2MI, Gantikan Posisi Abdul Kadir Karding

Profil Irfan Yusuf, Cucu Hasyim Asy'ari yang Dilantik Jadi Menteri Haji dan Umrah

Profil Lengkap Ferry Juliantono, Dilantik Jadi Menteri Koperasi Gantikan Budi Arie

Prabowo Ganti Sri Mulyani Hingga Budi Gunawan, Evaluasi Kinerja Jadi Pertimbangan Utama

Prabowo Juga Lantik Menteri dan Wakil Menteri Haji Sore Ini

Sri Mulyani hingga Budi Gunawan Diisukan Kena Reshuffle, Prabowo Mulai Rombak Kabinet Merah Putih
