Parents, ini nih Tips Ajak Remaja Berolahraga
Orangtua harus memberikan contoh agar anak remaja berolahraga.(foto: Pexels/Ketut Subiyanto)
MERAHPUTIH.COM - REMAJA zaman now mager (malas gerak). Keluhan itu banyak diungkap orangtua yang memiliki buah hati nan beranjak ke usia remaja. Keasyikan bermain gadget dan menonton TV menjadi alasan banyak remaja malas menggerakkan tubuh mereka. Padahal nih, olahraga memiliki segudang manfaat untuk tubuh, mulai dari menjaga stamina, mengendalikan berat badan, hingga mencegah berbagai penyakit.
Seperti dilansir Hellosehat, di masa perkembangan remaja, olahraga bisa membantu pertumbuhan tulang dan otot, meningkatkan stamina, serta menyehatkan otak. Aliran darah yang lancar menuju otak akan mencegah terjadinya kerusakan sel otak sekaligus membantu pembentukan sel otak yang baru.
Sayangnya, beraktivitas fisik sering dilewatkan begitu saja oleh anak dan remaja. Kebiasaan mager serta anggapan anak dan remaja cukup berolahraga saat di sekolah menjadi salah satu penyebabnya. Oleh karena itu, orangtua perlu berperan untuk menambah keinginan serta semangat melakukan olahraga para remaja. Untuk mendorong aktivitas fisik serta olahraga remaja, orangtua bisa mengusahakan tips berikut ini.
Baca juga:
1. Menjadi teladan bagi anak
Anak tidak akan terbiasa untuk beraktivitas fisik bila orangtua tidak mencontohkannya. Oleh karena itu, biasakan untuk lebih banyak bergerak daripada beraktivitas secara pasif.
Contohnya nih, orangtua bisa mencuci kendaraan sendiri, jalan santai setiap pagi atau sore hari, atau bersepeda jika hendak ke supermarket dekat rumah ketimbang membawa kendaraan bermotor.
Dari contoh sederhana itu, anak akan belajar bahwa tetap aktif bergerak merupakan hal yang sangat penting.
2. Merencanakan akhir pekan yang penuh aktivitas
Apabila kamu dan pasangan sibuk bekerja sepanjang hari, rencanakan akhir pekan yang aktif bersama keluarga.
Daripada selalu menghabiskan akhir pekan untuk menonton film atau bersantai di rumah, ajak anak untuk bergerak. Kamu bisa merencanakan berenang bersama, bersepeda, atau jalan-jalan ke kebun binatang.
Kalau anak merasakan sendiri keseruan bergerak, ia pun akan semakin terdorong untuk beraktivitas fisik setiap harinya. Selain itu, anak akan merasakan aktivitas fisik sebagai sesuatu yang positif karena dilakukan bersama dengan keluarga.
3. Memilih aktivitas dan olahraga yang disukai anak
Supaya anak tidak malas atau beralasan saat diajak bergerak, pilih aktivitas atau olahraga yang kira-kira disukai untuk anak remaja. Ada anak yang tidak suka olahraga yang bersifat kompetitif seperti bulu tangkis atau basket. Mereka bisa saja merasa tertekan harus menang.
Carilah alternatif olahraga lainnya supaya remaja tetap beraktivitas, tapi tidak terlalu kompetitif. Cobalah bersepeda atau berenang.
4. Menyediakan alat atau sarana penunjang
Dorong anak untuk melakukan aktivitas fisik atau olahraga dengan menyediakan mainan dan alat yang mengharuskannya untuk bergerak, seperti sepeda, bola, atau tali skipping.
Pada saat yang sama, usahakan untuk menentukan batasan waktu penggunaan gadget atau alat-alat elektronik lainnya. Alat elektronik seperti televisi dan komputer dapat memicu anak untuk bersikap pasif. Adanya keseimbangan bisa membuat anak jadi terlatih untuk menyeimbangkan kegiatan yang aktif dan pasif setiap hari.(*)
Baca juga:
Bagikan
Berita Terkait
Trik Dokter Jaga Imun: Vitamin, Hidrasi & Tidur Lawan Penyakit Cuaca Ekstrem
Kejar Target, Cek Kesehatan Gratis Bakal Datangi Kantor dan Komunitas
Pengecekan Kesehatan Cepat kini Tersedia di Stasiun MRT Jakarta Dukuh Atas
Bisa Ditiru nih Ladies, Cara Davina Karamoy Hindari Anemia tanpa Ribet
The Everyday Escape, 15 Menit Bergerak untuk Tingkatkan Suasana Hati
DPR Kritik BPJS Kesehatan Nonaktifkan 50.000 Warga Pamekasan, Tegaskan Hak Kesehatan tak Boleh Disandera
[HOAKS atau FAKTA]: Terlalu Sering Makan Mi Instan Bisa Bikin Usus Tersumbat
Smart Posyandu Difokuskan untuk Kesehatan Jiwa Ibu setelah Melahirkan
Pemerintah Bakal Hapus Tunggakan BPJS Kesehatan Warga
Waspadai Tanda-Tanda Mata Minus pada Anak