Para Ibu di Seoul Dapat Subsidi 1 Juta Won Setelah Melahirkan

Ikhsan Aryo DigdoIkhsan Aryo Digdo - Selasa, 13 Februari 2024
Para Ibu di Seoul Dapat Subsidi 1 Juta Won Setelah Melahirkan

Seoul. (Foto: Unsplash/Yohan Cho)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MerahPutih.com - Pemerintah Kota Seoul, Korea Selatan, peduli terhadap para ibu yang melahirkan. Mereka akan memberikan subsidi sebanyak 1 juta won (Rp 11,7 juta) kepada seluruh perempuan di Seoul yang telah melewati proses persalinan.

Dilansir Antara, Selasa (13/2), di 2024, Pemerintah Kota Seoul menyiapkan total dana sebesar 1,8 triliun won (Rp 21 triliun) untuk membantu penduduknya secara finansial untuk kesejahteraan anak-anak.

Baca Juga:

Kondisi Kesehatan Mental Penderita Komorbid Harus Dijaga Pascapemilu

Pejabat Kota Seoul pada Selasa,(13/2) seperti yang dilaporkan Yonhap, menerangkan bahwa program subsidi ini merupakan langkah pada program “dorongan kelahiran” guna meningkatkan kesuburan di negeri ginseng.

Tingkat kesuburan di Korea Selatan memang rendah. Rata-rata pertumbuhan anak yang dilahirkan menurut data terbaru di 2022 tercatat di angka 0,78.

Sementara di Seoul, tingkat kesuburan total hanya berada di angka 0,59 atau terendah di Korea Selatan.

Baca Juga:

Pentingnya Pertolongan Pertama untuk Petugas KPPS Pingsan

Pemerintah Seoul terus menggenjot pertumbuhan kesuburan ini. Bahkan, pemerintah Seoul telah menghilangkan persyaratan tinggal minimum enam bulan untuk program subsidi. Dengan begitu, seluruh penduduk perempuan yang melahirkan bisa langsung mendapatkan tunjangan sebesar 1 juta won karena memenuhi syarat.

Subsidi tersebut diberikan dalam bentuk voucher untuk tiap kelahiran bayi. Para ibu bisa menggunakannya untuk biaya perawatan bayi dan sang ibu. Voucher tersebut juga dapat dipergunakan untuk pembayaran biaya perawatan pasca melahirkan.

Untuk mendapatkan subsidi tersebut, calon ibu di Seoul cukup mendaftarkan diri di situs web seoulmomcare.com dan di pusat komunitas lingkungan. (ikh)

Baca Juga:

Ke TMII Yuk Habis Nyoblos, ada Promo Menarik Menanti

#Kesehatan #Parenting
Bagikan
Ditulis Oleh

Ikhsan Aryo Digdo

Learner.

Berita Terkait

Indonesia
Peredaran Rokok Ilegal Dinilai Mengganggu, Rugikan Negara hingga Merusak Kesehatan
Peredaran rokok ilegal dinilai sangat mengganggu. Sebab, peredarannya bisa merugikan negara hingga merusak kesehatan masyarakat.
Soffi Amira - Kamis, 25 September 2025
Peredaran Rokok Ilegal Dinilai Mengganggu, Rugikan Negara hingga Merusak Kesehatan
Indonesia
Pramono Tegaskan tak Ada Peningkatan Penyakit Campak
Pemerintah DKI melalui dinas kesehatan akan melakukan penanganan kasus campak agar tidak terus menyebar.
Dwi Astarini - Jumat, 12 September 2025
Pramono Tegaskan tak Ada Peningkatan Penyakit Campak
Indonesia
Dinkes DKI Catat 218 Kasus Campak hingga September, tak Ada Laporan Kematian
Langkah cepat yang diambil jajaran Dinkes DKI untuk mencegah penyakit campak salah satunya ialah melalui respons penanggulangan bernama ORI (Outbreak Response Immunization).
Dwi Astarini - Selasa, 09 September 2025
Dinkes DKI Catat 218 Kasus Campak hingga September, tak Ada Laporan Kematian
Lifestyle
Bunda, Coba deh Lavender & Chamomile untuk Tenangkan Bayi Rewel secara Alami
Lavender dan chamomile kerap menjadi pilihan utama dalam praktik mindful parenting.
Dwi Astarini - Minggu, 07 September 2025
Bunda, Coba deh Lavender & Chamomile untuk Tenangkan Bayi Rewel secara Alami
Indonesia
DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong
Lonjakan kasus malaria yang kembali terjadi setelah daerah tersebut sempat dinyatakan eliminasi pada 2024 itu harus menjadi perhatian serius pemerintah pusat dan daerah.
Dwi Astarini - Kamis, 04 September 2025
DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong
Lifestyle
Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut
Stres dapat bermanifestasi pada gangguan di permukaan kulit.
Dwi Astarini - Kamis, 04 September 2025
Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut
Dunia
Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat
Menkes AS juga menghapus program pencegahan penyakit yang krusial.
Dwi Astarini - Rabu, 03 September 2025
Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat
Lifestyle
Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular
Mereka yang membatasi makan kurang dari delapan jam sehari memiliki risiko 135 persen lebih tinggi meninggal akibat penyakit kardiovaskular.
Dwi Astarini - Selasa, 02 September 2025
Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular
Indonesia
Rencana Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Belum Dapat 'Lampu Hijau' DPR, Legislator Soroti Pentingnya Keadilan Sosial dan Akurasi Data Penerima Bantuan Iuran
Irma mendorong BPJS Kesehatan untuk bekerja sama dengan Badan Pusat Statistik
Angga Yudha Pratama - Kamis, 28 Agustus 2025
Rencana Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Belum Dapat 'Lampu Hijau' DPR, Legislator Soroti Pentingnya Keadilan Sosial dan Akurasi Data Penerima Bantuan Iuran
Indonesia
Prabowo Janji Bikin 500 Rumah Sakit, 66 Terbangun di Pulau Tertinggal, Terdepan dan Terluar
Presiden Prabowo juga menargetkan membangun total 500 rumah sakit berkualitas tinggi sehingga nantinya ada satu RS di tiap kabupaten dalam periode 4 tahun ini.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 26 Agustus 2025
Prabowo Janji Bikin 500 Rumah Sakit, 66 Terbangun di Pulau Tertinggal, Terdepan dan Terluar
Bagikan