Pantau Anak Gunung Krakatau, KN SAR 224 Basudewa Disiagakan
 Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 26 April 2022
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 26 April 2022 
                KN SAR 224 Basudewa.(Foto: Basarnas)
MerahPutih.com - Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) telah menetapkan status Gunung Anak Krakatau naik dari status waspada level II menjadi siaga level III.
Kondisi itu, dibarengi dengan permintaan agar warga maupun wisatawan untuk tidak mendekati Gunung Anak Krakatau, di perairan Selat Sunda, hingga radius lima kilometer dari kawah aktif.
Baca Juga:
Siap Siaga Hadapi Tsunami Akibat Naiknya Aktivitas Anak Gunung Krakatau
Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (BNPP) yang lebih dikenal dengan Basarnas, telah menyiagakan KN SAR 224 Basudewa, untuk memantau dan melakukan evakuasi bila terjadi erupsi Gunung Anak Krakatau pada saat mudik Lebaran 2022.
"KN SAR 224 Basudewa akan digunakan sebagai alternatif siaga di Pulau Sebesi atas adanya aktivitas Gunung Anak Krakatau," ujar Kepala Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan Lampung, Jumaril di Bandarlampung, Selasa (26/4).
Ia mengatakan, KN Basudewa, selain disiagakan untuk melakukan pemantauan, evakuasi atas aktivitas Gunung Anak Krakatau, juga bertugas untuk mengantisipasi adanya kecelakaan pelayaran pada periode mudik Lebaran 2022.
"Jadi, akan siap di dua titik, yaitu di Bakauheni untuk antisipasi kecelakaan pelayaran dan di Pulau Sebesi untuk pemantauan serta dalam rangka kesiapsiagaan atas aktivitas Gunung Anak Krakatau yang bertepatan dengan periode mudik kali ini," katanya.
KN Basudewa memiliki panjang kapal yang mencapai 40 meter, kecepatan maksimal hingga 30 knot, kapasitas penumpang hingga 150 orang dan kekuatan personel anak buah kapal (ABK) sebanyak 16 orang, sudah mumpuni untuk merespons cepat atas adanya keadaan darurat.
 
Semenatara itu, Bupati Pandeglang, Provinsi Banten, Irna Narulita mengimbau, nelayan tidak mendekati kawasan Gunung Anak Krakatau, menyusul terjadi peningkatan aktivitas kegempaan dan cukup membahayakan.
 
"Kami minta nelayan hanya di radius 5 kilometer dari kawasan erupsi Gunung Anak Krakatau, " katanya.
Selain itu, masyarakat pesisir juga harus tetap waspada karena pesisir Pantai Pandeglang masuk zona merah tsunami. Namun, saat ini kondisi pesisir pantai relatif normal dan pedagang tetap melakukan aktivitas berjualan seperti biasa.
Begitu juga pemilik hotel dan vila beroperasi dan menerima wisatawan yang berekreasi di pesisir Pantai Pandeglang.
"Kami berharap pada bulan Ramadhan itu tidak terjadi bencana yang diakibatkan oleh erupsi Gunung Anak Krakatau," kata Irna Narulita dikutip Antara. (*)
Baca Juga:
PVMBG: Penyeberangan di Selat Sunda Aman dari Letusan Gunung Anak Krakatau
Bagikan
Alwan Ridha Ramdani
Berita Terkait
Malam Ini, 35 RT di Jakarta Tergenang Banjir
 
                      Gempa M 6,5 di Leeward Islands, BMKG Ungkap Ada Pergerakan Lempeng Karibia dan Amerika Utara
 
                      Pintu Air Angke Hulu Meresahkan, Warga Jakarta Barat Siap-Siap Kedatangan 'Tamu' dari Luapan Air
 
                      Gunung Semeru Erupsi Hebat Pagi Ini, Masyarakat Diminta Waspadai Lontaran Batu Pijar
 
                      Gunung Semeru 6 Kali Erupsi hingga 05.53 WIB, Tinggi Letusan sampai 700 Meter
 
                      Korban Tewas Akibat Gempa Magnitudo 6,9 di Filipina Meningkat Jadi 79 Orang
 
                      Pemerintah Salahkan Undang-Undang Cipta Kerja Bikin Mudahnya Alih Fungsi Lahan di Bali
 
                      'Tepuk Gempa' BMKG dan Simulasi Sejak Dini, Perbandingan Cara Indonesia dan Jepang Bersiap Hadapi Bencana
 
                      7 Kecamatan di Medan Dilanda Banjir, Sumatera Utara Rawan Bencana Hidrometeorologi Basah
 
                      BMKG Warning 'Bencana Basah' Jelang Masuk Bulan November, Masyarakat di Daerah-Daerah Ini Diminta Waspada
 
                      




