PVMBG: Penyeberangan di Selat Sunda Aman dari Letusan Gunung Anak Krakatau

Zulfikar SyZulfikar Sy - Selasa, 26 April 2022
PVMBG: Penyeberangan di Selat Sunda Aman dari Letusan Gunung Anak Krakatau

Pengamatan CCTV dari Pulau Sertung pada Minggu (24/4/2022) pukul 20:20:02 WIB menunjukkan aktivitas letusan Gunung Anak Krakatau. ANTARA/HO-PVMBG/pri. ANTARA/HO-PVMBG

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MerahPutih.com - Status Gunung Anak Krakatau (GAK) di perairan Selat Sunda, antara Provinsi Banten dan Lampung, naik menjadi Level III dari sebelumnya Level II.

Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral menyatakan, jalur penyeberangan di Selat Sunda relatif aman meski ada peningkatan aktivitas vulkanik Gunung Anak Krakatau.

Kepala PVMBG Hendra Gunawan mengatakan, potensi bahaya saat ini adalah lontaran material pijar dalam radius dua kilometer dari pusat erupsi, sehingga masyarakat yang bermukim atau beraktivitas di luar jarak radius lima kilometer dari pusat kawah relatif aman.

Baca Juga:

Status Gunung Anak Krakatau Naik Jadi Level III, Ini Imbauan untuk Masyarakat

"Masyarakat yang ada di luar lima kilometer itu tetap tenang, termasuk masyarakat yang melakukan mudik menggunakan transportasi kapal laut yang jaraknya puluhan kilometer (dari Gunung Anak Krakatau). Jadi relatif aman, tetapi untuk kehati-hatian diminta untuk tetap mengikuti update informasi yang dikeluarkan Badan Geologi," kata Hendra, dikutip Antara.

Pemerintah menaikkan status Gunung Anak Krakatau dari Waspada (Level II) menjadi Siaga (Level III) terhitung sejak tanggal 24 April 2022, pukul 18.00 WIB. Status itu meningkat setelah melihat hasil pemantauan visual dan instrumental yang menunjukkan adanya kenaikan aktivitas vulkanik secara signifikan.

Sejak 15 April 2022, Gunung Anak Krakatau terus menunjukkan peningkatan aktivitas vulkanik berupa hembusan asap maupun tinggi erupsi kolom dengan variasi setinggi 1.000 sampai 2.000 meter dari muka air laut, dan tiga hari terakhir sudah mencapai 3.000 meter.

Baca Juga:

Gunung Anak Krakatau Masih Berstatus Waspada

Berdasarkan pantauan satelit Sentinel-5 (Tropomi) menunjukkan emisi belerang dioksida mulai teramati pada tanggal 14 April dengan belerang dioksida sebesar 28,4 ton per hari, meningkat menjadi 68,4 ton per hari pada 15 April dan meningkat drastis pada tanggal 23 April sebesar 9.219 ton per hari.

Hendra menjelaskan, pantauan dari magma itu berkorelasi dengan peningkatan aktivitas erupsi Gunung Anak Krakatau saat ini.

Menurutnya, peningkatan belerang dioksida yang signifikan mengindikasikan adanya suplai magma baru dan adanya material magmatik yang keluar ke permukaan berupa lontaran material pijar yang diikuti oleh aliran lava.

Jumlah belerang dioksida pada periode di atas mencapai 9,2 kiloton. Bila dibandingkan saat periode erupsi 2018, yaitu Juni-Agustus 2018 sebanyak 12,4 kiloton dan September-Oktober 2018 sebanyak 19,4 kiloton. (*)

Baca Juga:

Peneliti ITB Lakukan Penelitian Longsor-Tsunami Gunung Anak Krakatau Tahun 2018

#Gunung Krakatau #Gunung Anak Krakatau
Bagikan
Ditulis Oleh

Zulfikar Sy

Tukang sihir

Berita Terkait

Indonesia
Erupsi Gunung Anak Krakatau: Abu Terlontar Setinggi 1.000 Meter dari Puncak
Erupsi itu terjadi pukul 05.37 WIB dengan kolom abu berwarna kelabu mengarah ke utara.
Zulfikar Sy - Kamis, 14 Desember 2023
Erupsi Gunung Anak Krakatau: Abu Terlontar Setinggi 1.000 Meter dari Puncak
Indonesia
Gunung Anak Krakatau Erupsi, Polda Banten Minta Masyarakat Pesisir Pantai Waspada
Gunung Anak Krakatau kembali menunjukkan aktivitas vulkanik pada Selasa (5/12) kemarin.
Zulfikar Sy - Rabu, 06 Desember 2023
Gunung Anak Krakatau Erupsi, Polda Banten Minta Masyarakat Pesisir Pantai Waspada
Indonesia
Gunung Anak Krakatau Erupsi, Radius Bahaya 5 Kilometer
Gunung Anak Krakatau menyemburkan abu dengan tinggi kolom kurang lebih 1.000 meter di atas puncak atau sekitar 1.157 meter di atas permukaan laut.
Zulfikar Sy - Senin, 04 Desember 2023
Gunung Anak Krakatau Erupsi, Radius Bahaya 5 Kilometer
Indonesia
Titik Aman Erupsi Anak Krakatau 5 KM, Nelayan Diimbau Menjauh
Erupsi terbaru terjadi Senin 4 Desember 2023, pukul 02.42 WIB
Wisnu Cipto - Senin, 04 Desember 2023
Titik Aman Erupsi Anak Krakatau 5 KM, Nelayan Diimbau Menjauh
Indonesia
Gunung Anak Krakatau Erupsi, Semburkan Abu Setinggi 1.000 Meter
Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) mencatat tinggi kolom abu teramati sekitar 1.000 meter di atas puncak atau sekitar 1.157 meter di atas permukaan laut.
Andika Pratama - Minggu, 10 September 2023
Gunung Anak Krakatau Erupsi, Semburkan Abu Setinggi 1.000 Meter
Indonesia
Erupsi Gunung Anak Krakatau Setinggi 2.000 Meter
PVMBG melaporkan Anak Krakata melontarkan abu vulkanik setinggi 2.000 meter pada pukul 08.52 WIB.
Zulfikar Sy - Kamis, 20 Juli 2023
Erupsi Gunung Anak Krakatau Setinggi 2.000 Meter
Indonesia
Gunung Anak Krakatau Erupsi Lagi, Kolom Abu Capai 500 Meter
Erupsi Gunung Anak Krakatau terjadi pada pukul 14.34 WIB. Tinggi kolom letusan teramati sekitar 500 meter di atas puncak atau sekitar 657 meter di atas permukaan laut.
Andika Pratama - Selasa, 06 Juni 2023
Gunung Anak Krakatau Erupsi Lagi, Kolom Abu Capai 500 Meter
Indonesia
Gunung Anak Krakatau Erupsi 11 Kali Selama Maret 2023
Selama bulan Maret tahun 2023, Gunung Anak Krakatau telah erupsi sebanyak 11 kali.
Zulfikar Sy - Rabu, 29 Maret 2023
Gunung Anak Krakatau Erupsi 11 Kali Selama Maret 2023
Indonesia
Gunung Anak Krakatau Alami Letusan Abu Setinggi 500 meter
Gunung Anak Krakatau di perairan Selat Sunda, Provinsi Lampung, menunjukkan aktivitas vulkanis pada Sabtu (18/3).
Zulfikar Sy - Sabtu, 18 Maret 2023
Gunung Anak Krakatau Alami Letusan Abu Setinggi 500 meter
Indonesia
Gunung Anak Krakatau Erupsi, Masyarakat Diminta tidak Mendekat
Gunung berapi yang terletak di Selat Sunda ini pertama kali erupsi pada pukul 00:41 WIB.
Andika Pratama - Senin, 23 Januari 2023
Gunung Anak Krakatau Erupsi, Masyarakat Diminta tidak Mendekat
Bagikan