Pantau 49 Titik Kemacetan di Jalur Mudik Jabar dengan Aplikasi SiManis


Peta mudik Lebaran 2022. (Foto: Pemprov Jabar)
DI jalur mudik lebaran di Jawa Barat terdapat 49 titik kemacetan yang harus diperhatikan pemudik. Namun jangan khawatir, Dinas Perhubungan Jabar menyiapkan aplikasi khusus untuk melayani pemudik baik yang akan keluar atau masuk ke wilayah Jabar. Termasuk informasi seputar kondisi jalan dan destinasi wisata di Jabar.
Simanis atau Sistem Informasi Jalan dan Wisata (SiManis) menyajikan jalur mudik di seluruh wilayah Jabar. Termasuk jalur alternatif, jadwal keberangkatan kereta api, pesawat terbang, hingga informasi seputar terminal. Kemudian menampilkan tujuan wisata termasuk kapasitas pengunjung lokasi wisata yang diperbarui setiap satu jam sekali.
Baca Juga:

Khusus pemudik yang masuk Bandung Raya, bisa memantau kemacetan secara live streaming. Pemudik tinggal klik kotak hijau 'Pantau CCTV' dan langsung diarahkan ke 62 kamera pengawas yang diinginkan. Pemudik juga bisa mengetahui kondisi lalu lintas jalan melalui video reportase petugas dan hasil rekaman netizen yang direkap.
Aplikasi ini hasil kolaborasi Dishub Jabar, Jabar Digital Service Diskominfo Jabar, Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Jabar, Kementerian Perhubungan, serta pengelola jalan tol yang dapat menjadi panduan pemudik tahun ini dan diakses melalui: https://simanis-dishub.jabarprov.go.id/
"Masyarakat dapat memanfaatkan SiManis untuk memantau pergerakan kendaraan saat mudik, sehingga bisa membuat perencanaan waktu dan jalur yang aman dan nyaman untuk dilalui," ujar Kadishub Jabar A. Koswara dalam acara Jabar Punya Informasi di Gedung Sate, Selasa (26/4/2022).
Tercatat berdasarkan pengalaman mudik sebelum pandemi, titik-titik langganan macet tercatat di 12 daerah yakni Sumedang, Tasikmalaya, Ciamis, Kuningan, Bogor, Cianjur, Bekasi, Sukabumi, Bandung Subang, Purwakarta, dan Karawang.
Kebanyakan disebabkan aktivitas pasar tradisional dan pasar tumpah, terminal resmi dan terminal bayangan, persimpangan jalan, tanjakan, jalan berkelok-kelok, tempat wisata, atau hanya karena memang volume kendaraan yang meningkat.
Koswara mencontohkan kemacetan sudah hampir pasti akan terjadi di daerah Limbangan, Garut namun hal itu sudah diantisipasi. "Di Limbangan, Kabupaten Garut ada tiga titik pasar. Kemacetan disebabkan banyak orang menyeberang. Nanti akan dibuat pembatasan agar tidak menyeberang sembarangan," ujarnya.
Baca Juga:
Tiga Hal Penting Diperhatikan Saat Melepas Kangen Mudik Gunakan Motor

Kemudian di Cileunyi, kemacetan bisa saja terjadi akibat kebingungan pemudik membaca rambu lalu lintas akibat jalan layang yang abru saja dibuat. Sehingga nantinya akan ditambah rambu-rambu lalu lintas di sekitar exit tol Cileunyi.
"Kami juga menyiapkan Cisumdawu sebagai alternatif menuju Sumedang dan Majalengka, " katanya.
Koswara mengatakan selain kendaraan pribadi, Dishub Jabar juga telah memastikan angkutan umum, khususnya bus AKDP/AKAP yang akan melayani pemudik sudah melalui pemeriksaan, baik di poll atau pun di terminal saat akan berangkat.
Bus yang dipersiapkan berjumlah 3.709 unit dengan perkiraan mampu mengangkut penumpang sebanyak 166.905 orang perharinya. Pemerintah juga sudah menetapkan tarif batas atas khusus untuk kelas ekonomi.
Koswara juga meminta pemudik untuk mewaspadai titik rawan macet. Ia menyontohkan di beberapa ruas jalur akan terganggu akibat pasar tumpah. (Imanha/Jawa Barat)
Baca Juga:
Bagikan
Berita Terkait
Legislator Gerindra Sebut WFA Jadi Salah Satu Teroboson Urai Puncak Saat Arus Mudik

Polisi Jerat Petugas Palang Pintu Kereta Api Akibatkan Kecelakaan 4 Pemudik Tewas

Rakyat Jadikan Angkutan Umum Jadi Pilihan Saat Arus Mudik dan Balik, Ada Peningkatan 8 Persen

Selama Angkutan Lebaran 2025 PT KAI Daop 6 Amankan Barang Senilai Rp 287 Juta

PT KAI Angkut 4,3 Juta Orang Pemudik, Ada 10 KA Jarak Jauh Jadi Favorit

Kendaraan Pemudik Lewat Gerbang Tol Ngemplak Boyolali Naik 72,06 Persen Selama Arus Mudik dan Balik

Hal Unik Yang Terjadi di Tradisi Kupatan Setiap 8 Syawal di Indonesia

Jangan Takut! Posko Lebaran dan Bus TransJakarta Amari di Terminal Dipertahankan Sampai 11 April 2025

Dishub DKI Jakarta Keluarkan Peringatan Keras untuk Pemudik Bus AKAP: Jangan Turun di Pinggir Jalan!

Puncak Arus Balik di Jalan Tol Sudah Terlewati, Tinggal 20 Persen Kendaraan Belum Balik Jakarta
