Panja Dianggap Tidak Penting, Komisi V Geram Terhadap Sudding

Raden Yusuf NayamenggalaRaden Yusuf Nayamenggala - Sabtu, 03 Januari 2015
Panja Dianggap Tidak Penting, Komisi V Geram Terhadap Sudding

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MerahPutih Nasional - Anggota Komisi V DPR RI dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera, Abdul Hakim tampanya geram mendengar pernyataan Ketua Fraksi Partai Hanura Syarifudin Sudding yang mengatakan pembentukan Panitia Kerja (Panja) investigasi kecelakaan pesawat AirAsia QZ8501 tidak penting. Menurut Hakim, pembentukan Panja merupakan momentum evaluasi bagi pemerintah melalui Kementerian Perhubungan (Kemenhub) untuk meningkatkan kualita. pelayanan dan SDM.

"Ini agar ada peningkatan pelayanan. Sekali lagi ini momentum bagi kami untuk mengevaluasi perbaikan fasilitas, kualitas SDM," kata Abdul Hakim saat dihubungi Merahputih.com, Sabtu (3/15).

Menurut Abdul Hakim, pembentukan Panja yang diusulkan para anggota Komisi V akan dibahas pada masa sidang awal, setelah Reses. Dalam masa sidang nanti itu, kata Abdul Hakim, akan diusulkan dan kemudian dibahas serta pertanggungjawaban pemerntah terkait proses evaluasi terhadap semua maskapai penerbangan.

"Kan itu sesuatu yang biasa. Pembentukan Panja merupakan sesuatu yang tidak salah. Bahkan sangat tepat, itu instrumen yang diberikan undang-undang. Ini momentum yang sangat baik untuk kesalamatan" katanya.

Dikatakan Abdul Hakim, Panja ini juga untuk mengevaluasi sistem keamanan penerbangan secara nasional. Misalnya terkait perkiraan kondisi cuaca apakah pihak maskapai atau BMKG yang harus bertanggungjawab memberikan keterangan. Lagi pula, Abdul Hakim menegaskan bahwa usulan pembentukan panja bukan bertujuan untuk mencari-cari kesalahan.

"Ini juga harus membuat roadmap untuk  meminamalisir kecelakaan semua maskapai," kata Abdul Hakim sambari mengatakan bahwa maskapai Lion Air juga harus dievaluasi karena pemberangkatannya sering terlambat. (hur)

#Kecelakaan Pesawat #AirAsia QZ8501 #AirAsia #PKS #Hanura
Bagikan
Ditulis Oleh

Raden Yusuf Nayamenggala

I'm not perfect but special

Berita Terkait

Indonesia
Keracunan karena MBG Marak, DPR Tuntut Evaluasi Total Segera dari Segi Komunikasi Krisis hingga Regulasi
Kekisruhan dan kebingungan dalam penyelenggaraan program saat ini sangat bergantung pada ketiadaan kerangka hukum yang kuat.
Dwi Astarini - Kamis, 02 Oktober 2025
Keracunan karena MBG Marak, DPR Tuntut Evaluasi Total Segera dari Segi Komunikasi Krisis hingga Regulasi
Indonesia
OSO Pimpin 9 Partai Nonparlemen, Bentuk Sekber Gerakan Kedaulatan Suara Rakyat untuk Lawan Parliamentary Threshold
Sembilan partai yang telah bergabung adalah Partai Hanura, PBB, Partai Buruh, Perindo, PKN, Prima, PPP, Partai Berkarya, dan Partai Ummat
Angga Yudha Pratama - Kamis, 25 September 2025
OSO Pimpin 9 Partai Nonparlemen, Bentuk Sekber Gerakan Kedaulatan Suara Rakyat untuk Lawan Parliamentary Threshold
Indonesia
F-PKS DPRD DKI Minta Transjakarta Perluas Rute Mikrotrans
Dapat mengurangi penggunaan kendaraan pribadi serta mengurangi biaya transportasi masyarakat.
Dwi Astarini - Kamis, 18 September 2025
F-PKS DPRD DKI Minta Transjakarta Perluas Rute Mikrotrans
Indonesia
Prabowo Lantik Djamari Chaniago Jadi Menko Polkam, PKS Ingatkan Tantangan Berat
Resmi jadi Menko Polkam, Djamari Chaniago disambut peringatan soal demokrasi yang memburuk.
Ananda Dimas Prasetya - Kamis, 18 September 2025
Prabowo Lantik Djamari Chaniago Jadi Menko Polkam, PKS Ingatkan Tantangan Berat
Indonesia
Cerita Korban Kecelakaan Helikopter di Kalsel Kirimkan SMS ke Keluarga
Helikopter ditemukan pada jarak sekitar 700 meter dari titik koordinat yang sebelumnya diberikan oleh Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT).
Alwan Ridha Ramdani - Jumat, 05 September 2025
Cerita Korban Kecelakaan Helikopter di Kalsel Kirimkan SMS ke Keluarga
Indonesia
Identitas Nama 8 Orang Korban Helikopter Estindo Air Hilang Kontak di Kalsel
Kontak terakhir helikopter terekam di sekitar Air Terjun Mandin Damar, dengan titik koordinat 3° 6'54.58"S 115°41'21.62"E
Wisnu Cipto - Selasa, 02 September 2025
Identitas Nama 8 Orang Korban Helikopter Estindo Air Hilang Kontak di Kalsel
Indonesia
Helikopter Estindo Air Hilang Kontak di Mentewe Kalsel, Bawa 8 Orang Termasuk Pilot
Pemerintah mengerahkan dua helikopter milik Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan Mabes Polri untuk memperluas pencarian
Wisnu Cipto - Selasa, 02 September 2025
Helikopter Estindo Air Hilang Kontak di Mentewe Kalsel, Bawa 8 Orang Termasuk Pilot
Indonesia
Operasional Bandara Ilaga Papua Sudah Normal Setelah Insiden Kebakaran Pesawat
Pesawat Aviasi Puncak PK-PPI jenis Grand Caravan kehilangan kendali sesaat setelah mendarat, lalu menabrak Pos Pasgat TNI-AU di ujung landas pacu Bandara Aminggaru, Ilaga.
Wisnu Cipto - Selasa, 26 Agustus 2025
Operasional Bandara Ilaga Papua Sudah Normal Setelah Insiden Kebakaran Pesawat
Indonesia
Pajak Bumi dan Bangunan Naik Hingga 250% di Pati, PKS Minta Pemerintah Jangan Pernah 'Bermain Api' dengan Rakyat
Peka dan empatilah pada kondisi masyarakat yang masih banyak mengalami kesusahan
Angga Yudha Pratama - Minggu, 17 Agustus 2025
Pajak Bumi dan Bangunan Naik Hingga 250% di Pati, PKS Minta Pemerintah Jangan Pernah 'Bermain Api' dengan Rakyat
Indonesia
Demi Tanah Abang Bangkit, Fraksi PKS Desak Pemprov DKI Jadikan Prioritas di RPJMD
Usulan ini disampaikan dalam rapat pembahasan Kebijakan Umum Anggaran Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara (KUA PPAS) 2026
Angga Yudha Pratama - Rabu, 06 Agustus 2025
Demi Tanah Abang Bangkit, Fraksi PKS Desak Pemprov DKI Jadikan Prioritas di RPJMD
Bagikan