Pangeran MBS Bertemu Menkeu AS di Tengah Sorotan Kasus Kematian Jamal Khashoggi


Raja Arab Saudi Salman bin Abdulaziz bersama Putra Mahkota Mohammed bin Salman. (Twitter/hrhpsauds)
MerahPutih.Com - Di tengah sorotan internasional terkait kasus kematian wartawan senior Jamal Khashoggi, Pangeran Mohammed bin Salman atau yang oleh media barat disapa MBS bertemu dengan Menteri Keuangan Amerika, Steven Mnuchin di Riyadh, Arab Saudi.
Sebagaimana dilaporkan televisi Saudi, pertemuan Putra Mahkota Arab Saudi dengan Menkeu AS itu digelar pada Senin (22/10) waktu setempat guna membahas kemitraan strategis antara Arab Saudi dan Amerika Serikat.
Sebelumnya pada Minggu (21/10), Mnuchin mengatakan bahwa penjelasan Saudi soal pembunuhan wartawan Jamal Khashoggi merupakan "langkah awal yang baik tapi tidak cukup".
Ia menambahkan bahwa terlalu dini untuk membahas masalah sanksi terhadap Riyadh atas kasus tersebut.
Pangeran Mohammed bin Salman dan Steven Mnuchin "menekankan pentingnya kemitraan strategis dan peranan kemitraan ini pada masa depan melalui Visi 2030", menurut cuitan Saudi TV yang mengacu visi tersebut pada rencana pembangunan jangka panjang yang diusung pihak Kerajaan.

Pejabat AS tersebut, Minggu (21/10), mengatakan, pihaknya tidak akan menghadiri konferensi investasi di Riyadh pekan ini. Ia juga mengatakan bahwa kunjungannya ke Riyadh adalah untuk membicarakan upaya bersama memerangi pendanaan teroris serta mengendalikan pengaruh militer dan politik Iran.
Sementara itu, tetangga AS, Kanada siap membekukan kesepakatan penjualan persenjataan bernilai besar dengan Arab Saudi jika pemerintah Kerajaan itu dianggap telah menyalahgunakan senjata, kata Perdana Menteri Justin Trudeau, Senin (22/10).
Trudeau mengeluarkan pernyataan tersebut di tengah peningkatan tekanan untuk menghukum Riyadh atas terbunuhnya wartawan Saudi, Jamal Khashoggi.
Pernyataannya itu menyiratkan bahwa Ottawa kemungkinan akan menghentikan kontrak yang ditandatangani pada 2014 yang dimenangi unit perusahaan pembuatan senjata Amerika Serikat di Kanada, General Dynamics Corp, untuk memasok kendaraan-kendaraan berlapis baja ringan. Kesepakatan itu bernilai hingga 13 miliar dolar AS (lebih dari Rp197 triliun).
"Kami menuntut keras dan sangat berharap bahwa ekspor-ekspor Kanada digunakan dengan cara yang menghormati hak asasi manusia," kata Trudeau di Parlemen.
"Kami sudah membekukan izin ekspor sebelumnya, yaitu ketika kami khawatir soal kemungkinan mereka melakukan penyalahgunaan dan kami tidak akan ragu untuk melakukannya lagi." Partai oposisi Demokrat Baru yang akan bersaing dengan Trudeau memperebutkan suara dari kalangan yang sama seperti pada pemilihan 2019, mengatakan Kanada hendaknya jangan mempersenjatai Saudi ketika mereka menyerangi kalangan warga sipil di Yaman.
Trudeau mengutuk kasus kematian Khashoggi dan mengatakan bahwa Menteri Luar Negeri Chrystia Freeland sudah berbicara dengan sekutu-sekutu Kanada untuk membahas langkah-langkah berikutnya.(*)
Baca berita menarik lainnya dalam artikel: Hasil Survei Mayoritas Publik Khawatir dengan Maraknya Hoaks
Bagikan
Berita Terkait
Hakim Batalkan Kebijkan Pemotongan Dana untuk Harvard oleh Donald Trump, Pemerintah akan Ajukan Banding

Kesehatan Presiden AS Donald Trump Jadi Bola Panas di Media Sosial, Tetap Menyebar meski sudah Dibantah

Respons Pernyataan Trump, Moskow Sebut Rusia, China, dan Korut Tidak Berkomplot Melawan Amerika Serikat

Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat

Menkeu Sri Mulyani Pastikan Tidak Ada Kenaikan Pajak Baru di 2026

Mendag RI Bujuk Arab Saudi untuk Tingkatkan Kerja Sama Perdagangan

Dubes RI Harus Tarik Investor ‘Kelas Kakap’ hingga Perluas Akses Pasar di Amerika Serikat, DPR: Intinya Harus Menguntungkan Indonesia

Ada 'Pengkhianatan' di Manchester United, Bruno Fernandes Diam-diam Negosiasi dengan Al-Ittihad

10 Pemain Al-Nassr Tumbangkan Al-Ittihad di Semifinal Piala Super Arab Saudi, Aksi Heroik Joao Felix Gemparkan Publik

Respons Pernyataan Sri Mulyani, Legislator PKB: Pajak dan Zakat Tidak Bisa Disamakan Sepenuhnya
