PAN tidak Terusik Amien Rais Dirikan Partai Ummat


Pendiri Partai Ummat, Amien Rais. Foto: Youtube Amien Rais Official
MerahPutih.com - Wakil Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN), Viva Yoga Mauladi menegaskan, bahwa Amien Rais, telah keluar dan meninggalkan PAN. Hal tersebut disampaikan Viva menanggapi berdirinya Partai Ummat, bentukan Amien Rais.
"Pak Amien sebagai salah satu pendiri dan mantan Ketua Umum PAN 2000-2005 sudah tidak lagi menjadi bagian dari keluarga besar PAN. Oleh karena itu Pak Amien Rais sudah tidak identik lagi dengan PAN," kata Viva dalam keterangannya, Kamis (1/10).
Viva mengucapkan selamat datang kepada Partai Ummat di gelanggang politik. Secara ideologi politik, kata dia, PAN dan Partai Ummat berbeda. PAN berideologi Nasionalis-Relijius, sementara Partai Ummat berlandaskan Islam.
Baca Juga
"Keperbedaan ideologi politik tentu akan membawa konsekuensi berbeda dalam basis sosial di masyarakat," ujarnya.
Menurut Viva, PAN tidak ada program khusus berkaitan dengan berdirinya Partai Ummat. Saat ini, kata dia, PAN tetap fokus untuk menyelesaikan konsolidasi organisasi sampai ke tingkat desa melalui kegiatan permusyawaratan.
Selain itu, Viva melanjutkan, PAN sedang membuat program kemanusian untuk membantu pemerintah memberantas pandemi COVID-19, menjalankan fungsi konstitusional di lembaga legislatif, termasuk fungsi kontrol dan pengawasan terhadap jalannya pemerintahan serta masif bergerak membangun proses perkaderan partai.

"PAN meyakini bahwa kader dan pengurus PAN memiliki rasionalitas politik dan berakal sehat. Mereka akan tetap istiqomah dan cinta PAN. Jika ada anggota yang keluar dari PAN dan ikut Partai Ummat, itu hanya sebagian kecil saja. Non signifikan. Tidak bedol desa," tuturnya.
Apalagi, kata Viva, sampai saat ini tidak ada satupun anggota legislatif, di DPR RI, DPRD Provinsi, DPRD Kabupaten/Kota maupun kader di lembaga eksekutif yang menyatakan keluar dari PAN dan bergabung di Partai Ummat.
Menurut Viva, hal tersebut disebabkan dua faktor. Pertama, menjadi anggota legislatif dan eksekutif melalui kontestasi dan kemenangan elektoral adalah buah dari perjuangan yang tidak mudah.
"Hal ini menyebabkan mereka berpikir realistis sebagai seorang politisi," imbuhnya.
Sementara faktor kedua, lanjut dia, sistem kepartaian dan pemilu menurut Undang-undang tentang Partai Politik dan Undang-undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilu tentu membutuhkan sumberdaya partai yang kuat.
Baca Juga
Rencana Pembentukan Partai Baru oleh Amien Rais Dinilai Sia-sia Belaka
"PAN akan terus bertransformasi untuk mengarungi samudera politik menjadi partai modern dan menjadi alat perjuangan politik rakyat untuk membangun peradaban Indonesia dan mempercepat terwujudnya kemakmuran rakyat Indonesia," tutup dia. (Pon)
Bagikan
Ponco Sulaksono
Berita Terkait
PAN Kaji Dampak Putusan MK soal Pemilu Terpisah, Khawatirkan Perpanjangan Masa Jabatan Pejabat Daerah

PAN Nilai Keputusan MK yang Perintahkan Pemungutan Suara Ulang Pilbup Serang Aneh dan Janggal

PAN Minta Semua Pihak Ikut Berpartisipasi dalam Program Makan Bergizi Gratis

Eddy Soeparno Naik Jadi Waketum setelah 10 Tahun Jabat Sekjen PAN

Presiden Jokowi Bukakan Peringatan HUT ke-26 dan Kongres ke-6 PAN

Legislator PAN Tantang Ridwan Kamil Bereskan Persoalan Polusi Udara Jakarta

Airlangga Mundur dari Ketum Golkar, PAN: Tidak Berpengaruh pada KIM

Politikus PAN Dorong Harga BBM Naik

Zulkifli Hasan Ditengarai Bakal Dipilih Lagi Jadi Ketum PAN

PAN Dukung Bobby Nasution di Pilkada Sumut dan Tak Takut Lawan Ahok
