Pameran A la rencontre du Petit Prince Tampilkan Sisi Lain Penulis
Pameran ini bertajuk A la rencontre du Petit Prince. (Foto: Musee des Arts Decoratifs)
SEBUAH pameran naskah bertajuk "A la rencontre du Petit Prince" menampilkan karya Antoine de Saint-Exupery bersama dengan lusinan gambar yang dibuat pengarang itu, menonjolkan sisi lain Antoine sebagai ilustrator.
Naskah asli "Le Petit Prince" atau "The Little Prince" dimiliki The Morgan Library & Museum di New York, Amerika Serikat, tempat Saint-Exupery menulis novel tahun 1942. Novel ini termasuk salah satu karya sastra yang paling banyak diterjemahkan di dunia.
Baca juga:
Pameran ini diselenggarakan di Musee des Arts Decoratifs, Paris, Prancis. Akan ada ilustrasi cat air dan gambar lain, termasuk surat yang menunjukkan bahwa Saint-Exupery adalah seorang seniman grafis yang produktif.
"Sungguh menyentuh melihat bagaimana Saint-Exupery perlu menggambar untuk mengekspresikan dirinya. Dia dikenal sebagai penulis dan penerbang, tapi di sini kami juga menemukan dia sebagai ilustrator," kata kurator Paris Museum of Decorative Arts, Anne Monier Vanryb, dikutip dari Reuters pada Kamis (17/2).
Gambar yang dipamerkan termasuk sketsa yang menunjukkan tokoh pangeran kecil tengah bersama anjing, parkit, dan siput, bukan karakter rubah seperti yang ditampilkan dalam versi final cerita dan gambar yang saat ini dikenal.
Surat kepada ibunya menunjukkan bahwa Saint-Exupery meminta pendapatnya mengenai gambar yang ia buat. Pengarang itu mengungkapkan keraguan diri tentang apakah gambarnya cukup baik.
Baca juga:
Tadashi Shoji: E-Commerce Selamatkan Rumah Modenya Selama Pandemi
"Saint-Exupery sangat bangga dengan fakta bahwa halaman judul buku menyebutkan bahwa itu dengan gambar oleh penulis, karena dia merasa itu adalah pencapaian nyata untuk berhasil menggambarkannya sendiri," kata Monier Vanryb.
Novel pendek ini pertama kali diterbitkan di Prancis pada 1946, setelah kematian Saint-Exupery pada tahun 1944, ketika pesawatnya menghilang selama misi pengintaian militer di Mediterania.
Pameran ini menampilkan lusinan edisi "The Little Prince" dalam bahasa asing, termasuk terjemahan terbaru dalam bahasa Rapa Nui di Pulau Paskah. Monier Vanryb menyebutkan hingga kini terhitung telah ada 498 terjemahan karya Saint-Exupery itu.
"Ditulis selama Perang Dunia II, dalam konteks yang sangat suram, 'The Little Prince' membawa pesan humanisme dan harapan, itu adalah sesuatu yang kita semua dapat identifikasi," katanya. (Yni)
Baca juga:
Bagikan
Berita Terkait
Lewat 'Be Open Minded', JBL Rayakan Keterbukaan dan Inovasi dalam Musik
Dari Jakarta ke Bali, Indonesia Watercolor Summit Hadirkan Pameran dan Pertukaran Budaya
Dari Manga ke Dunia Nyata, ‘Rumah Misteri: Junji Ito’ Hadirkan Teror Mencekam di Jakarta
Bukukan Transaksi Rp 161 M, Pangan Nusa Expo 2025 Cetak Rekor Tertinggi dalam 19 Tahun
JICAF 2025: Pameran Ilustrasi Terbesar di Indonesia Hadirkan Pengalaman Seni 'New Heights'
IMOS 2025 Siap jadi Tempat Bertemunya Teknologi dan Seni, Hadirkan Motor Tercanggih dan Kompetisi Modifikasi Paling Kreatif
ARTSUBS 2025 Hadirkan Ragam Material dan Teknologi dalam Ruang Seni yang Lentur
PT KAI Gelontorkan Rp 3,05 Miliar Buat UMKM, Termasuk Pameran Internasional
Pameran ART SURA 2025 Bakal Tampilkan 172 Seniman dan 236 Karya Seni