Paket Kebijakan Ekonomi Jokowi Hanya Pengaruhi Nilai Tukar Rupiah


Presiden Joko Widodo (kanan) berbincang dengan Menko Perekonomian Darmin Nasution (tengah). (ANTARA FOTO/Yudhi Mahatma)
MerahPutih Keuangan - Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah mengeluarkan tiga Paket Kebijkakan Ekonomi untuk memperbaiki perekonomian Indonesia. tapi sayangnya paket kebijakan itu hanya pengaruhi nilai tukar Rupiah terhadap dolar AS.
Paket kebijakan ekonomi tahap I dirilis pada Rabu (9/9), kebijakan ekonomi tahap II pada Selasa (29/9), dan kebijakan ekonomi tahap III pada Rabu, (7/10).
Dikeluarkannya tiga paket kebijakan ekonomi itu nampaknya hanya berpengaruh terhadap nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikat (AS). Hal tersebut pun dibenarkan oleh .
"Kalau dibilang misalnya tidak ada dampak untuk rupiah dan itu cuma pengaruh dari karena AS tidak menaikkan suku bunga. Lah sudah berapa bulan dia tidak naikkan. Sudah 3-4 kali rapat dia batalkan, kok tidak turun-turun? Kok sekarang turun? Ada faktor lain yaitu kita membentuk keyakinan pasar," ujar Menteri Perekonomian RI Darmin Nasution, Jakarta, Kamis, (15/10).
"Nah Kalau dibilang lagi Negara lain juga menguat pak darmin? Setuju, tapi kita lebih tinggi menguatnya," tambah Darmin .
Secara terpisah, Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa Badan Pusat Statistik (BPS) Sasmito Hadi Wibowo mengatakan, paket kebijakan ekonomi Jokowi memang mampu menjaga neraca perdagangan September 2015 berada di level surplus US$ 1,02 miliar. Meskipun secara kumulatif nilai ekspor dan impor September 2015 mengalami penurunan.
Jika dilihat dari nilai tukar rupiah, paket kebijakan ekonomi Jokowi itu mampu menaikan nilai tukar rupiah terhadap nilai mata uang negeri paman sam itu.
"Saya kira apa yang sudah dilakukan oleh pemerintah ini sudah mulai membaik yah. Mulai terlihat dan yang paling terlihat mungkin nilai tukar rupiah terhadap dollar AS di bulan Oktober ini, selain karena faktor eksternal di AS," tuturnya.
Menurut Sasmito yang terpenting saat ini adalah bagaimana pemerintah mampu mempertahankan nilai tukar rupiah terhadap dollar AS di level yang aman. Sehingga dapat mendorong daya beli masyarakat. (rfd)
BACA JUGA:
Bagikan
Berita Terkait
Tren Pelemahan Rupiah Berlanjut, Masalah Fiskal dan Politik Jadi Pemicu

Pasar Melemah dan Rupiah Bisa Capai Rp 16.500 Per Dolar AS, Airlangga Minta Investor Tetap Tenang

BI Pangkas Suku Bunga Jadi 5 Persen, Rupiah Sulit Untuk Turun ke Rp 16.000 per Dollar AS

Sri Mulyani Akui Rupiah Terkena Imbas Kebijakan Tarif Trump, Fundamental Diklaim Kuat

Penguatan Rupiah Bakal Didorong Isu Suku Bunga

Tekanan Trump ke Bank Sentral Amerika Bikin Rupiah Menguat

Nilai Tukar Rupiah terhadap Dolar AS Melemah Tembus Rp16.849

Bukan Hanya IHSG, Kondisi Nilai Tukar Melemah Jadi Rp 16.846 Per Dolar AS

Jadi, Faktor Apa yang Bikin Nilai Tukar Rupiah Melemah Setelah Trading Halt?

Kuatkan Posisi Rupiah, BI Beli Surat Berharga Negara dari Pasar Sekunder
