Pakar ITB Ungkap Dugaan Pemicu Tabrakan KA Turangga di Cicalengka


Evakuasi tabrakan kereta di Cicalengka, Kabupaten Bandung. (MP/Imanha)
MerahPutih.com - Insiden Kereta Api Turangga PLB 65A bertabrakan dengan Kereta Api Commuterline Bandung 350, di petak jalan Haurpugur-Cicalengka Km 181+700, Kabupaten Bandung, pukul 06.30 WIB, Jumat (05/01) pagi kemarin, yang menewaskan empat orang menjadi sorotan publik.
Pakar Transportasi ITB Sony Sulaksono Wibowo dari Kelompok Keahlian Rekayasa Transportasi, Fakultas Teknik Sipil dan Lingkungan (FTSL) angkat suara terkait tabrakan kedua kereta tersebut.
Baca Juga:
KAI Minta Maaf Atas Tabrakan Kereta di Bandung
KA Turangga melaju dari Stasiun Gubeng, Surabaya, dengan tujuan akhir Stasiun Bandung. Sementara itu, KA Commuterline Bandung berangkat dari Padalarang menuju Cicalengka.
Menurut Sony, tabrakan kedua kereta itu tidak lepas dari masih terdapat jalur tunggal (single track) di jalur kereta api di Indonesia, khususnya di jalur Bandung selatan .
"Dalam prosedur kereta api, untuk single track, kereta api harus bergantian. Kereta yang menjadi prioritas itu biasanya Turangga. Nanti kereta api lokal masuk ke salah satu emplasemen di stasiun terdekat, menunggu kereta Turangga lewat, baru kereta lokal masuk ke jalur utama," tuturnya.
Baca Juga:
Rel Lokasi Tabrakan KA Turangga di Bandung Sudah Bisa Dilewati Kereta Lagi
Sony memaparkan tabrakan kereta api di jalur yang sama, atau satu rel, bisa saja terjadi karena masalah sinyal, komunikasi, dan sebagainya.
“Ada kemungkinan karena miskomunikasi. Apakah salah dari sinyalnya atau salah dari masinisnya, atau salah dari isyaratnya. Karena ada komunikasi lewat sinyal dan lewat isyarat,” ujar dia.
Terkait kecelakaan di Cicalengka, Sony mendesak agar jalur ganda segera dibangun agar tidak terjadi kejadian serupa. Di sisi lain, dia mengingatkan perlu dilakukan pencegahan dari berbagai kemungkinan timbulnya masalah di lapangan terkait komunikasi, seperti perbaikan-perbaikan sinyal hingga komunikasi isyarat di jalur yang masih single track
“Yang sudah double track baru jalur utara. Jalur selatan sempat tertunda. Karena bagaimana pun juga kereta api masih menjadi salah satu angkutan favorit untuk jarak jauh, terutama saat musim liburan,” tutup pakar transportasi ITB itu. (Imanha/Jawa Barat)
Baca Juga:
Bagikan
Wisnu Cipto
Berita Terkait
15 Tewas dalam Kecelakaan Kereta Wisata Gloria di Lisbon

Batara Kresna Tertemper Mobil Agya di Wonogiri, 1 Korban Tewas dan 5 Luka

Anjloknya KA Argo Bromo Anggrek, Puan: Permintaan Maaf Tidak Cukup, Ini Soal Kepercayaan

Imbas Kereta Anjlok: KRL Bogor-Jakarta Kota Cuma Sampai Stasiun Jayakarta, Arah Balik dari Gondangdia

Daftar Perjalanan KA Dari Yogya dan Solo Akibat KA Argo Bromo Anggrek Anjlok di Subang, Tiket Dikembalikan 100 Persen

8 Kereta Tujuan Jakarta yang Telat Imbas Argo Bromo Anggrek Anjlok

Evakuasi Argo Bromo Anjlok di Subang 8-10 Jam, KA Diputar Lewat Jalur Selatan

Kereta KA Argo Bromo Anggrek Anjlok sampai Miring di Subang, Perjalanan Rute Surabaya - Gambir ‘Berantakan’

Ancam Nyawa Penumpang Kereta Api, Sejumlah Bangunan Liar Rute Rel Tanah Abang - Duri Dibongkar

PT KAI Ingatkan Warga Tidak Buang Sampah di Rel, Bisa Didenda Rp 100 Juta
