Pada Mulanya Bakpia Dimasak dengan Minyak Babi

Luhung SaptoLuhung Sapto - Senin, 22 Februari 2016
Pada Mulanya Bakpia Dimasak dengan Minyak Babi

Pusat oleh-oleh khas Yogyakarta, Bakpia Pathok di Kampung Pathuk Yogyakarta di Jalan KS Tubun, Danurejan, Kota Yogyakarta. (Foto: MerahPutih/Fredy Wansyah)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MerahPutih Kuliner - Bakpia Pathok merupakan panganan kuliner khas Yogyakarta. Panganan berbentuk bukat mungil ini kini telah diterima lidah berbagai kalangan mulai dari lidah wisatawan dalam negeri hingga mancanegara.

Banyak yang bertanya-tanya merek bakpia mana yang lebih dulu ada. Dengan mengetahui seluk-beluknya, wisatawan ingin mencoba sensasi makan bakpia yang memiliki 'nama' terlebih dahulu.

Berdasarkan perjalanan merahputih.com, Minggu (21/2), di Kampung Pathuk, Kota Yogyakarta, bakpia pertama yang diperjualbelikan secara luas ialah Bakpia Pathok 75. 

"Ceritanya bakpia di sini (Bakpia Pathok 75) yang pertama buat toko. Tahun 1948. Dulu belum ada toko-toko lainnya," kata Astri, pegawai Bakpia Pathok 75.

Pendiri Bakpia Pathok 75 ialah Liem Bok Sim. Awalnya ia hanya penjual arang. Karena sering berinteraksi dengan pelopor pembuat bakpia di Yogyakarta, Liem mengembangkan bisnis bakpia. Ia kemudian mendirikan pabrik rumahan pembuatan bakpia. Letaknya di Jalan KS Tubun Nomor 75.

"Merek bakpia dari tempatnya. Nomor rumah pabriknya. Kayak di sini, nomor 75 kan. Tapi sekarang kan nggak cuma di sini," kata Astri saat ditanyai seputar angka di dalam merek bakpia.

Penyebutan "pathok" sendiri berasal dari kampung berdirinya industri makanan yang jadi oleh-oleh idola Yogyakarta ini. Setelah berdiri satu pabrik bakpia, di Kampung Pathuk tersebut justru tumbuh pabrik-pabrik lainnya. Muncullah istilah "bakpia pathok" untuk menyebut bakpia khas Kampung Pathuk.

Awalnya bakpia yang diracik orang Tionghoa ini merupakan panganan yang dibuat dari bahan minyak babi. Bahkan, isinya pun berupa daging yang dianggap tidak layak makan bagi agama tertentu. Namun, seiring penyesuaian lidah masyarakat Yogyakarta, lantas bakpia tersebut dimodifikasi bahannya agar dapat dimakan masyarakat Yogyakarta. Di era Liem Bok itulah bakpia menjadi makanan berisi kacang-kacangan. Minyak pembuatannya pun tidak lagi menggunakan minyak yang tidak dapat dikonsumsi masyarakat luas. Kini, bakpia menjadi oleh-oleh khas Yogyakarta yang dapat dinikmati siapa pun. (fre)

BACA JUGA:

  1. Maknyus, Belalang Goreng Rasa Udang dari Gunungkidul
  2. Resep Bakpia Pathok Khas Yogyakarta
  3. Berburu Kuliner Betawi di Festival Lebak Bulus
  4. Bakpia Pathok, Buah Perkawinan Budaya Tionghoa dan Jawa
  5. Laksan, Kuliner Favorit Khas Palembang
#Yogyakarta #Bakpia Pathok
Bagikan
Ditulis Oleh

Luhung Sapto

Penggemar Jones, Penjelajah, suka makan dan antimasak

Berita Terkait

Indonesia
Presiden Prabowo Minta Setiap Kerdatangannya tak lagi Disambut Anak-Anak, Kasihan Lihat Kepanasan dan Ganggu Jam Sekolah
Prabowo memerintahkan Sekretaris Kabinet (Seskab) Teddy Indra Wijaya menyurati para bupati dan wali kota terkait dengan arahan tersebut.
Dwi Astarini - Rabu, 19 November 2025
Presiden Prabowo Minta Setiap Kerdatangannya tak lagi Disambut Anak-Anak, Kasihan Lihat Kepanasan dan Ganggu Jam Sekolah
Indonesia
Gunung Merapi Keluarkan 4 Kali Awan Panas Guguran, Masyarakat Diminta Waspada
Teramati 4 kali awan panas guguran ke arah barat daya (Kali Krasak) dengan jarak luncur maksimum 2.000 meter.
Dwi Astarini - Selasa, 11 November 2025
Gunung Merapi Keluarkan 4 Kali Awan Panas Guguran, Masyarakat Diminta Waspada
Tradisi
Daftar Raja Surakarta dan Kasultanan Yogyakarta yang Dimakamkan di Imogiri
Makam Raja Imogiri atau Pajimatan Imogiri dibangun oleh Sultan Agung Hanyokrokusumo pada 1554 Saka atau 1632 Masehi.
Dwi Astarini - Kamis, 06 November 2025
Daftar Raja Surakarta dan Kasultanan Yogyakarta yang Dimakamkan di Imogiri
Tradisi
Astana Pajimatan Imogiri, Kompleks Permakaman Raja-Raja Mataram dari Dulu hingga Kini
Hingga kini, tradisi memakamkan raja keturunan Mataram di kompleks permakaman ini masih dilakukan.
Dwi Astarini - Kamis, 06 November 2025
Astana Pajimatan Imogiri, Kompleks Permakaman Raja-Raja Mataram dari Dulu hingga Kini
Indonesia
Mulai 2026, Jemaah Calon Haji Banten dan DIY Berangkat dari Embarkasi Cipondoh dan Yogyakarta
Siap memberangkatkan jemaah calon haji mulai 2026.
Dwi Astarini - Selasa, 28 Oktober 2025
Mulai 2026, Jemaah Calon Haji Banten dan DIY Berangkat dari Embarkasi Cipondoh dan Yogyakarta
Indonesia
Kearifan Lokal Jaga Warga Bikin Yogyakarta Cepat Pulih Dari Demo Berujung Rusuh
Stabilitas di daerah menjadi fondasi penting bagi kelancaran kehidupan masyarakat, penyelenggaraan pemerintahan, dan pembangunan.
Alwan Ridha Ramdani - Kamis, 11 September 2025
Kearifan Lokal Jaga Warga Bikin Yogyakarta Cepat Pulih Dari Demo Berujung Rusuh
Indonesia
KAI Daop 6 Yogyakarta Layani 219.400 Penumpang Selama Long Weekend Maulid Nabi
KAI Daop 6 Yogyakarta telah melayani 219.400 penumpang selama long weekend Maulid Nabi.
Soffi Amira - Selasa, 09 September 2025
KAI Daop 6 Yogyakarta Layani 219.400 Penumpang Selama Long Weekend Maulid Nabi
Indonesia
Polisi Diminta Usut Tuntas Kematian Mahasiswa Amikom, Bonnie Triyana: Tidak Ada Alasan yang Membenarkan Kekerasan Aparat Terhadap Pengunjuk Rasa
Kebebasan menyampaikan pendapat melalui unjuk rasa dijamin oleh konstitusi
Angga Yudha Pratama - Selasa, 02 September 2025
Polisi Diminta Usut Tuntas Kematian Mahasiswa Amikom, Bonnie Triyana: Tidak Ada Alasan yang Membenarkan Kekerasan Aparat Terhadap Pengunjuk Rasa
Indonesia
Pesisir Medan Berpotensi Banjir 22-28 Agustus, Hujan Lebat Akan Guyur DIY
Potensi banjir pesisir Medan akibat adanya aktivitas pasang air laut, dan fenomena alam lainnya.
Frengky Aruan - Selasa, 19 Agustus 2025
Pesisir Medan Berpotensi Banjir 22-28 Agustus, Hujan Lebat Akan Guyur DIY
Indonesia
Saat Libur Peringatan HUT ke-80 RI, Daop 6 Yogyakarta Alami Kenaikan Penumpang 5,5 Persen
Periode yang sama pada tahun lalu, tercatat volume keberangkatan penumpang KA jarak jauh sebanyak 75.572 penumpang.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 19 Agustus 2025
Saat Libur Peringatan HUT ke-80 RI, Daop 6 Yogyakarta Alami Kenaikan Penumpang 5,5 Persen
Bagikan