Parenting

Orangtua dan Guru Harus Ambil Sikap saat Anak Dirundung

Dwi AstariniDwi Astarini - Jumat, 22 Juli 2022
Orangtua dan Guru Harus Ambil Sikap saat Anak Dirundung

Orangtua dan guru perlu mengetahui dan bertindak saat anak mengalami perundungan. (foto: pexels-mikhail-nilov)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

PERUNDUNGAN anak bisa terjadi di mana saja, di lingkungan pendidikan dan di mana pun. Orangtua dan guru berperan penting untuk mencegah dampak serius dari kasus perundungan anak.

Dosen Departemen Psikologi Pendidikan Fakultas Psikologi Universitas Padjadjaran (Unpad) Fitriani Yustikasari Lubis menjelaskan perundungan anak di lingkungan sekolah biasanya terjadi karena adanya perilaku atau kondisi yang khas.

BACA JUGA:

Kenali Tips Mencegah Perundungan Siber Pada Anak

Anak yang dirundung biasanya merupakan anak pendiam atau cenderung mudah dibuat cemas oleh teman-temannya. Kedua, anak memiliki perilaku atau karakter yang tidak sama, menonjol, sehingga tidak disukai teman-temannya.

“Karakteristik korban dirundung memang biasanya sangat mudah dibuat cemas. Kalau temannya menuntut sesuatu, anak akan khawatir tidak bisa memenuhi. Dia merupakan anak yang punya perilaku tidak sama, sampai akhirnya teman-temannya suka mengejek dia,” ujar Fitri Rabu (21/7).

Untuk mengantisipasi korban perundungan mengalami dampak lebih serius, peran guru sangat penting dalam mengobservasi dan mengamati karakter setiap anak didik.

Guru sebaiknya mampu menilai anak didik mana yang 'potensial' mengalami perundungan, memiliki karakter/perilaku menonjol, hingga yang memiliki masalah belajar. “Akan lebih baik jika guru memunculkan awareness-nya dalam memperhatikan mereka-mereka yang potensial dirundung,” ucapnya.

BACA JUGA:

Agar Anak tak Jadi Korban Pelecehan atau Perundungan

Guru juga harus lebih peka apabila ditemukan adanya perubahan perilaku pada peserta didiknya. Begitu ada perubahan perilaku pada salah seorang muridnya, guru dapat langsung melakukan pendampingan dan penelusuran penyebabnya.

Perubahan perilaku yang acap terlihat dari korban perundungan yakni cenderung menjadi lebih diam dan tidak bersemangat saat berada di lingkungan sekolah. “Apalagi jika sudah muncul perilaku signifikan seperti tidak mau makan, guru harus punya radarnya. Begitu ada perubahan perilaku, bisa langsung ditindaklanjuti,” tambahnya.

parenting
Orangtua perlu berbicara dengan anak. (foto: pexels-julia-m-cameron)

Selain guru, orangtua menjadi aktor penting dalam mengantisipasi perundungan anak. Peran tersebut dapat dilakukan sebelum atau ketika mengalami perundungan. Fitri menjelaskan orangtua perlu mendapat edukasi mengenai karakter anak yang potensial mengalami perundungan. Jika karakter tersebut mungkin dimiliki anaknya, orangtua perlu melakukan langkah antisipasi untuk memperkuat karakternya.

“Jadi kalau anak dirundung, anak harus bereaksi seperti apa. Biasanya anak-anak potensial dirundung lebih ke tidak punya keterampilan mempertankan diri. Jadi kalau sudah bisa aware, orangtua bisa melakukan langkah antisipatif,” jelasnya.

Langkah antisipatif yang dilakukan bisa berupa mengajarkan anak untuk bisa mempertahankan diri. Kendati demikian, ia menekankan bahwa pengajaran ini bukan mendorong anak untuk menyakiti orang lain. Melatih anak untuk mampu mempertahankan diri saat mengalami tekanan dari luar. “Lebih untuk mempertahankan diri, bukan untuk menjadi agresif,” kata Fitri.

Kendati sulit, terutama bagi anak dengan karakter rentan dirundung, Fitri menilai pengajaran yang baik dan konsisten dari orangtua akan membuat kapasitas anak menjadi bisa ditingkatkan. Orangtua juga jangan tinggal diam tatkala menemukan anaknya telanjur menjadi korban perundungan.

children bullying
Ada perilaku khas pada anak korban perundungan. (foto: pexels-rodnae-productions)

Hal pertama yang harus dilakukan yakni menyadari apabila ada perubahan perilaku anak. Beberapa anak cenderung sulit bercerita mengenai kondisinya kepada orangtua. Karena itu, ketika ada perubahan perilaku pada anak, orangtua harus menyadari dan langsung melakukan pendampingan. “Mungkin saja anaknya tidak mau cerita, tetapi meyakinkan anak bahwa orangtua ada untuk dia itu penting. Mungkin tidak diminta untuk bercerita, tapi yakinkan anak bahwa orang tua siap mendampingi dan menguatkan,” jelasnya.

Hal ini yang kerap diabaikan orangtua ketika melihat anaknya mengalami perundungan. Sikap orangtua cenderung lebih fokus pada kasus perundungannya, bukan pada kondisi psikologis anaknya.

Fitri mengatakan depresi akut pada anak korban perundungan dapat berdampak serius. Pada level yang cukup tinggi, depresi akan menyebabkan reaksi fisik. “Anak bisa jadi tidak berselera makan, tidak bisa tidur, gelisah, hingga dia merasa tidak punya kontrol atas dirinya karena depresinya,” tuturnya.(*)

BACA JUGA:

Facebook Ajak Orangtua Jeli Saat Anak Mengalami Perundungan Online

Artikel ini merupakan laporan kontributor Merahputih.com untuk Jawa Barat.

#Parenting #Kesehatan
Bagikan
Ditulis Oleh

Dwi Astarini

Love to read, enjoy writing, and so in to music.

Berita Terkait

Indonesia
Cak Imin Imbau Penunggak Iuran BPJS Kesehatan Daftar Ulang Biar Bisa Diputihkan
Pemerintah akan memutihkan tunggakan 23 juta peserta BPJS Kesehatan mulai akhir 2025.
Wisnu Cipto - Rabu, 05 November 2025
Cak Imin Imbau Penunggak Iuran BPJS Kesehatan Daftar Ulang Biar Bisa Diputihkan
Indonesia
23 Juta Tunggakan Peserta BPJS Kesehatan Dihapuskan, Ini Syarat Penerimanya
Program penghapusan tunggakan iuran BPJS Kesehatan ini akan dimulai pada akhir 2025
Wisnu Cipto - Rabu, 05 November 2025
23 Juta Tunggakan Peserta BPJS Kesehatan Dihapuskan, Ini Syarat Penerimanya
Lifestyle
Trik Dokter Jaga Imun: Vitamin, Hidrasi & Tidur Lawan Penyakit Cuaca Ekstrem
Selain mengonsumsi nutrisi seimbang, dokter juga mengingatkan pentingnya memastikan tubuh selalu terhidrasi secara cukup selama cuaca ekstrem
Angga Yudha Pratama - Selasa, 04 November 2025
Trik Dokter Jaga Imun: Vitamin, Hidrasi & Tidur Lawan Penyakit Cuaca Ekstrem
Indonesia
Kejar Target, Cek Kesehatan Gratis Bakal Datangi Kantor dan Komunitas
Komunitas-komunitas yang diajak kerja sama juga nantinya dapat melakukan layanan CKG di tempat-tempat strategis, contohnya mall.
Alwan Ridha Ramdani - Senin, 03 November 2025
Kejar Target, Cek Kesehatan Gratis Bakal Datangi Kantor dan Komunitas
Indonesia
Pengecekan Kesehatan Cepat kini Tersedia di Stasiun MRT Jakarta Dukuh Atas
Diharapkan mempermudah para pengguna moda transportasi publik, komuter, pekerja, dan warga sekitar dalam mengakses layanan kesehatan yang cepat, nyaman, dan profesional.
Dwi Astarini - Rabu, 22 Oktober 2025
Pengecekan Kesehatan Cepat kini Tersedia di Stasiun MRT Jakarta Dukuh Atas
ShowBiz
Bisa Ditiru nih Ladies, Cara Davina Karamoy Hindari Anemia tanpa Ribet
Konsumsi suplemen zat besi sejak dini penting bagi perempuan.
Dwi Astarini - Selasa, 14 Oktober 2025
Bisa Ditiru nih Ladies, Cara Davina Karamoy Hindari Anemia tanpa Ribet
Lifestyle
The Everyday Escape, 15 Menit Bergerak untuk Tingkatkan Suasana Hati
Hanya dengan 15 menit 9 detik gerakan sederhana setiap hari, partisipan mengalami peningkatan suasana hati 21 persen lebih tinggi jika dibandingkan ikut wellness retreat.
Dwi Astarini - Senin, 13 Oktober 2025
The Everyday Escape, 15 Menit Bergerak untuk Tingkatkan Suasana Hati
Indonesia
DPR Kritik BPJS Kesehatan Nonaktifkan 50.000 Warga Pamekasan, Tegaskan Hak Kesehatan tak Boleh Disandera
Penonaktifan itu dilakukan BPJS Kesehatan karena Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pamekasan menunggak pembayaran iuran sebesar Rp 41 miliar.
Dwi Astarini - Jumat, 10 Oktober 2025
DPR Kritik BPJS Kesehatan Nonaktifkan 50.000 Warga Pamekasan, Tegaskan Hak Kesehatan tak Boleh Disandera
Indonesia
[HOAKS atau FAKTA]: Terlalu Sering Makan Mi Instan Bisa Bikin Usus Tersumbat
Terlalu sering mengonsumsi mi instan bisa membuat usus tersumbat akibat cacing. Namun, apakah informasi ini benar?
Soffi Amira - Rabu, 08 Oktober 2025
[HOAKS atau FAKTA]: Terlalu Sering Makan Mi Instan Bisa Bikin Usus Tersumbat
Indonesia
Smart Posyandu Difokuskan untuk Kesehatan Jiwa Ibu setelah Melahirkan
Posyandu Ramah Kesehatan Jiwa diperkuat untuk mewujudkan generasi yang sehat fisik dan mental.
Dwi Astarini - Senin, 06 Oktober 2025
Smart Posyandu Difokuskan untuk Kesehatan Jiwa Ibu setelah Melahirkan
Bagikan