Orang yang Lahir di Bulan April Berisiko Terkena Sakit Jantung
Ada kecenderungan orang kelahiran bulan April berisiko sakit jantung. (Foto: Pexels/Pixabay)
PARA pakar kesehatan memperingatkan pada mereka yang lahir di bulan April memiliki kecenderungan risiko mendapatkan sakit jantung. Ini diungkapkan oleh para peneliti dari harvard University mengenai kecenderungan risiko itu.
Bulan April adalah awal dari musim semi, semua terasa hangat dan menyingkirkan musim dingin. Namun agaknya para pakar tidak setuju bahwa kehangatan alam memberikan kelebihan bagi mereka yang lahir di bulan ini.
Baca Juga:
Penelitian yang dilakukan di Harvard University menemukan bahwa orang lahir di bulan awal musim semi ini cenderung berisiko mendapatkan sakit jantung. Bahkan yang lebih seram lagi dapat mengantarkan pada kematian.
Penelitian yang dipublikasikan melalui British Medical Journal meneliti 116.911 responden perempuan yang lahir antara bulan Maret sampai Juli. Mereka menemukan bahwa 9 persen perempuan-perempuan itu meninggal karena sakit jantung. Ini dibandingan dengan perempuan-perempuan yang dilahirkan pada bulan November.
Laman Mirror menuliskan bahwa responden-responden ini memiliki umur berkisar antara 30 sampai 50 tahun dengan rata-rata usia 38 tahun. Selama periode penelitian itu ada sekitar 8360 kejadian kematian yang disebabkan oleh sakit kardiovaskular termasuk di dalamnya gangguan jantung dan aliran darah.
Baca Juga:
Cegah Sakit di Musim Liburan dengan Pola Makan Sehat Penambah Stamina
Terutama mereka yang dilahirkan di bulan April memiliki risiko kematian lebih tinggi. Sementara kecenderungan terbalik bagi orang-orang yang dilahirkan di bulan Desember. Para peneliti juga mempertimbangkan faktor-faktor lainnya, seperti status ekonomi sosialnya.
Meskipun demikian dari sekolah kesehatan Harvard menyebutkan bahwa belum dipahami sepenuhnya pengaruh bulan kelahiran dengan risiko sakit kardiovaskular. Ada faktor-faktor lain yang harus dipertimbangkan seperti masa sebelum melahirkan atau sesudahnya. Sebab ini berhubungan dengan fluktuasi nutrisi, infeksi dan peradangan, perubahan cuaca, tingkat polusi dan sinar matahari. (psr)
Baca Juga:
Bagikan
Berita Terkait
Bulan Raksasa Sambangi Langit Indonesia: Supermoon Cold Moon Puncak di 4 - 5 Desember 2025
Kak Seto Alami Stroke Ringan, Anggota Komisi X DPR Doakan Segera Pulih
Tanggapi Kasus Jantung WNA Australia yang Tertinggal di Bali, Komisi IX DPR: Pelanggaran Serius dan Harus Diusut!
Yayasan Jantung Indonesia Bakal Lakukan Pemeriksaan Jantung Gratis Bagi Anak SD, Makin Banyak Usia Produktif Terancam
Jarang Jalan Kaki Bikin Sirkulasi Pembuluh Darah ke Jantung Bisa Terganggu
Strawberry Moon di Yogyakarta dan Malang! Ini Fakta Menarik di Baliknya yang Terjadi 18,6 Tahun Sekali
Bantah Berobat ke Jepang, Ajudan Pastikan Penyakit Jokowi tidak Menular
Legenda Tinju Indonesia Ellyas Pical Dirawat di ICU RS Jantung Harapan Kita
Ratu Camilla Mengidap Pneumonia, Bagaimana Kondisi Kesehatannya?
Bangun Pangkalan, China Kembangkan Batu Bata Bulan