Sains

Bangun Pangkalan, China Kembangkan Batu Bata Bulan

Dwi AstariniDwi Astarini - Senin, 21 Oktober 2024
Bangun Pangkalan, China Kembangkan Batu Bata Bulan

Batu bata bulan bikinan ilmuwan China.(foto: tangkapan layar video @XHNews)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MERAHPUTIH.COM - DENGAN memanfaatkan sampel tanah yang dibawa misi Chang’e-5, tim limuwan China mengembangkan batu bata bulan. Tujuan pengembangan batu bata bulan ini diharapkan dapat digunakan untuk membangun pangkalan di bulan di masa mendatang.

Dalam sebuah video yang dikirim Universitas Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Huazhong (HUST) kepada Xinhua, sebuah tim peneliti yang dipimpin Ding Lieyun disebut menggunakan tiruan (simulant) tanah bulan untuk membuat batu bata bulan. Batu bata itu diklaim memiliki kekuatan lebih daripada tiga kali lipat ketimbang batu bata merah standar atau batu bata beton.

Selain batu bata bulan, tim ini juga mengembangkan opsi konstruksi lain dengan teknologi manufaktur aditif. Para peneliti menciptakan robot pencetak 3D untuk mencetak bangunan menggunakan tanah. Menurut Zhou Cheng dari HUST, tim peneliti tersebut menggunakan lima komposisi tiruan tanah bulan yang berbeda dan tiga proses penyinteran yang berbeda. Proses itu dapat memberikan data ilmiah lebih akurat dalam pemilihan material dan optimasi proses untuk konstruksi pangkalan di Bulan di masa depan.

Zhou, seperti dilansir ANTARA, mengatakan komposisi tanah bulan bervariasi di berbagai lokasi yang berbeda. Meski begitu, ada satu komposisi yang menyimulasikan tanah bulan di lokasi pendaratan Chang'e-5, yakni tanah yang sebagian besar berupa batuan basal. Beberapa komposisi lainnya menyimulasikan tanah bulan yang ditemukan di lokasi-lokasi lain, tanah yang sebagian besar terdiri dari batuan anorthosite.

Baca juga:

Kapal China Ganggu Kegiatan Survei Pertamina di Laut Natuna Utara



Zhou menjelaskan batu bata bulan ini perlu menjalani uji kinerja guna menentukan apakah kinerja mekanisnya akan menurun di lingkungan bulan dan apakah batu bata tersebut dapat bertahan di bulan yang memiliki frekuensi gempa tinggi.

Bulan memiliki lingkungan vakum dengan radiasi kosmis signifikan. Suhu di permukaan bulan mencapai lebih dari 180 derajat celsius pada siang hari lalu turun ke minus 190 derajat celsius pada malam hari. Tim peneliti harus menentukan seberapa baik kemampuan insulasi batu bata tersebut dan kemampuan material tersebut dalam menahan radiasi.

Menurut China Central Television, batu bata bulan ini akan dikirim ke stasiun luar angkasa China menggunakan wahana antariksa kargo Tianzhou-8 guna memverifikasi kinerja mekanis dan termal, serta kemampuannya dalam menahan radiasi kosmis. Batu bata bulan pertama itu diperkirakan akan kembali ke bumi pada akhir 2025.(*)

Baca juga:

Pasangan Panda 'Diplomat' China Kembali ke AS

#Sains #China #Bulan
Bagikan
Ditulis Oleh

Dwi Astarini

Love to read, enjoy writing, and so in to music.

Berita Terkait

Indonesia
Menhan Pastikan Indonesia Beli Pesawat Tempur Chengdu J-10 Buatan China
Berdasarkan media Prancis Intelligenceonline yang dikutip oleh akun instagram ISDS dijelaskan kontrak pembelian J-10 sempat tertunda karena masalah pendanaan. Kini, kontrak tersebut akan dilanjutkan melalui skema pembayaran dari China.
Alwan Ridha Ramdani - Rabu, 15 Oktober 2025
Menhan Pastikan Indonesia Beli Pesawat Tempur Chengdu J-10 Buatan China
Indonesia
Perang Dagang AS dan China Makin Panas, Menperin Sebut Trump Ingin Investasi Lebih
Kebijakan Trump terkait dengan tarif impor baru juga bertujuan untuk menjaga keseimbangan Neraca Perdagangan AS dengan para mitra dagang.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 14 Oktober 2025
Perang Dagang AS dan China Makin Panas, Menperin Sebut Trump Ingin Investasi Lebih
Indonesia
Perang Dagang AS-China, Menkeu: Biar Aja Mereka Berantem, Kita Untung
Presiden AS Donald Trump baru saja menetapkan tarif impor sebesar 100 persen terhadap produk asal China mulai 1 November 2025
Wisnu Cipto - Senin, 13 Oktober 2025
Perang Dagang AS-China, Menkeu: Biar Aja Mereka Berantem, Kita Untung
Dunia
Ilmuwan Peneliti Material Baru Terima Hadiah Nobel Kimia, Temuannya Dapat Bantu Selamatkan Planet
Penemuan mereka berpotensi mengatasi beberapa masalah terbesar di planet ini, termasuk menangkap karbon dioksida untuk membantu mengatasi perubahan iklim dan mengurangi polusi plastik melalui pendekatan kimia.
Dwi Astarini - Jumat, 10 Oktober 2025
 Ilmuwan Peneliti Material Baru Terima Hadiah Nobel Kimia, Temuannya Dapat Bantu Selamatkan Planet
Dunia
Tiga Ilmuwan Raih Hadiah Nobel Fisika, Berjasa dalam Komputasi Kuantum
Membuka jalan bagi lahirnya generasi baru komputer superkuat.
Dwi Astarini - Rabu, 08 Oktober 2025
Tiga Ilmuwan Raih Hadiah Nobel Fisika, Berjasa dalam Komputasi Kuantum
Dunia
Rayakan Hari Ulang Tahun ke-76 Republik Rakyat China, Xo Jinping Tegaskan Satu Negara, Dua Sistem
"Dengan tegas menentang tindakan separatis 'kemerdekaan Taiwan' serta campur tangan kekuatan luar, dan dengan tegas membela kedaulatan negara serta keutuhan wilayah," tambah Presiden Xi.
Alwan Ridha Ramdani - Rabu, 01 Oktober 2025
Rayakan Hari Ulang Tahun ke-76 Republik Rakyat China, Xo Jinping Tegaskan Satu Negara, Dua Sistem
Dunia
Melemah, Topan Ragasa masih Jadi Ancaman Besar di Guangdong
Badan Meteorologi China melaporkan kecepatan angin maksimum mencapai 176 km/jam dengan embusan hingga 268 km/jam.
Dwi Astarini - Rabu, 24 September 2025
Melemah, Topan Ragasa masih Jadi Ancaman Besar di Guangdong
ShowBiz
1 Kalimat dari K-Drama ‘Tempest’ Bikin Marah Warganet China, Jun Ji-hyun Langsung Kena Cancel
Banyak dari warganet China menyeru kepada berbagai merek agar memutuskan kerja sama dengan aktris Korea tersebut.
Dwi Astarini - Rabu, 24 September 2025
1 Kalimat dari K-Drama ‘Tempest’ Bikin Marah Warganet China, Jun Ji-hyun Langsung Kena Cancel
Indonesia
Warga Sukabumi Jadi Korban Sindikat Pengantin Pesanan Warga China
Meski investigasi kasus tersebut masih berlanjut, Reni menjadi korban dari sindikat pengantin pesanan yang memang sudah beberapa kali terjadi di Tiongkok.
Alwan Ridha Ramdani - Senin, 22 September 2025
Warga Sukabumi Jadi Korban Sindikat Pengantin Pesanan Warga China
Dunia
China Tahan Kapal Milik Filipina, Bakal Bangun Cagar Alam 3.500 Hektare di Laut China Selatan
Kapal-kapal China kerap berpatroli dan terkadang bersitegang dengan kapal Filipina di dekat beting yang disengketakan di kawasan itu.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 16 September 2025
China Tahan Kapal Milik Filipina, Bakal Bangun Cagar Alam 3.500 Hektare di Laut China Selatan
Bagikan